part 9

29.8K 1.2K 3
                                    

"sebentar lagi kita akan mulai meeting nya,Bu"

"oh yasudah saya akan kesana" ucap Marisa sambil berdiri

"mari,Bu" ucap Sarah sambil mempersilahkan

***

"saya suka project yang anda buat dan sangat setuju. Dengan ini kita bersepakat untuk bekerja sama lebih lanjut, jadi saya putuskan meeting kali ini sampai disini"

Lalu Marisa berdiri dan diiringi tepuk tangan para orang yang ada di dalam ruangan, Marisa menjabat tangan klien nya.

Saat Marisa sudah keluar dari ruang meeting, tiba-tiba kliennya memanggil namanya, lalu Marisa pun menoleh.

"iya, ada apa pak gilang memanggil saya" ucap Marisa berjalan ke arah gilang.

"ada sesuatu yang ingin saya bicarakan" ucap santai gilang.

"bukankah barusan kita sudah membicarakannya?"

"oh bukan, bukan saya tidak membahas masalah tadi"

"lalu?" ucap Marisa menaikan alisnya satu

"mari, kita bicarakan" ucapnya sambil mempersilahkan duduk.

"apa yang ingin anda bicarakan?" tanya datar Marisa.

"kamu Marisa yang sekolah di SMA varity itu kan? "

"dari mana anda tahu? "

"apa kamu gak inget sama aku?"

Marisa hanya menaikan satu alisnya.

"aku, anak kelas ipa 4 seangkatan sama kamu"

"tapi maaf aku gak inget"

"iya mungkin kamu gak pernah tau aku, soalnya aku kan masuk kalangan cupu waktu itu" ucap Gilang sambil tertawa

"bukan maksud aku kaya gitu"

"engga kok aku juga tau"

"tapi masa kamu ga inget sama aku,Sa"

"tapi beneran aku gak inget"

"aku yang anak Kir biologi, yang masuk kandidat ketua osis tapi gak kepilih"

Marisa masih mengingat ingat Gilang lalu ia ingat bahwa ia pernah melihat Gilang, Gilang waktu itu sedang menempel teori-teori biologi di mading.

"oh iya aku baru inget, aku pernah ngeliat kamu waktu itu lagi nempelin mading"

"akhirnya kamu inget juga"

Marisa menceritakan pernikahannya dengan Angga dan Gilang bercerita tentang awal merintis karirnya.

Marisa tidak sadar sudah berjam jam ia mengobrol dengan Gilang, dilihatnya jam yang ada ditangannya menunjukan jam 21:00 lalu ia pun kaget karna meeting selesai 3jam yang lalu berati ia dan Gilang sudah mengobrol selama itu.

"maaf Gilang mungkin lain kali kita bisa ngobrol lagi, sekarang udah malem pasti Angga nyariin aku" ucap Marisa sambil berdiri.

"oh yaudah ayo"

Sesampai di basement Marisa melihat ban mobilnya bocor .

"yah gimana dong ban aku bocor"

"yaudah kamu bareng aja sama aku"
Sambil membukakan pintu mobil untuk Marisa.

"makasih" ucap Marisa sambil duduk

"jadi udah berapa lama kamu nikah sama Angga?" tanya Gilang masih fokus menatap ke jalan

"baru, baru 3 bulanan"

"oh"

"rumah kamu di perumahan seruni asri kan?" tanyanya

"iya"ucapnya sambil mengambil handphone yang ada ditas dilihatnya pesan masuk tapi tidak ada satu pesan pun dari Angga padahal Marisa sudah berharap Angga akan khawatir lalu ia mematikan handphonenya.

"kamu tau dari mana?"sambung Marisa

Gilang hanya menggaruk garuk kepalaya yang tidak gatal sama sekali
"tadi aku tau dari......sekertaris kamu, iya sekertaris kamu"

"oh sarah"

"oh iya ini belok gang sini"unjuk Marisa.

"ini rumah kamu?"
Hanya dijawab anggukan saja oleh Marisa.

"makasih banget ya kamu udah mau nganterin aku pulang"

"iya,Sa"

"yaudah aku masuk dulu ya"
Belum Marisa berjalan ke dalam rumah tapi Gilang sudah menggenggam tangan Marisa

"kenapa?" tanya Marisa sambil melepaskan genggaman Gilang

"sebenarnya aku..... "

"Apa?" tanya Marisa

"aku udah lama suka sama kamu, Sa"

Marisa yang mendengar itu mulutnya terbuka dan ia menutup dengan tangannya seolah tidak percaya

"tapi aku udah punya suami" jawab Marisa.

"aku gak minta buat kamu selingkuh kali" kekeh Gilang
"seandainnya kamu sama Angga cerai aku tetep nunggu kamu kok"

Disisi lain Angga memperhatikan mereka berdua lewat jendela
'jadi dia suka sama Marisa' gumam Angga dalam hati.

Marisa hanya tersenyum tipis "dan itu gak akan pernah terjadi, maupun nanti ada badai di dalam rumah tangga aku, aku yang bakalan tetep mertahanin" ucap santai Marisa.

"tapi gak ada yang gak mungkin kan?bisa aja itu terjadi"

Marisa menahan emosinya agar tidak meluap sekarang.

"aku masuk duluan ya" ucap tenang Marisa.

"iya" ucapnya sambil mengangguk

Sesampai di dalam rumah Marisa terus mendumel .

"dia pikir dia siapa, sampai kapan pun aku gabakalan cerai sama Angga" ucapnya pada dirinya sendiri

Angga yang sudah berdiri dari tadi di dekat jendela pun membuka suara "ada apa? " tanyanya

Marisa pun menoleh ke sumber suara "sejak kapan kamu disitu?"

"sejak cowo itu bilang suka sama lo" ucapnya dengan nada mulai meninggi
"gue tau lo pasti kagum banget kan sama dia secara, lo ada yang nyukain sekarang" ucapnya terdengar seperti orang cemburu

"engga, Ga. Aku gak suka sekali sama dia, aku aja gak terlalu kenal sama dia waktu di sekolah, dia itu sekarang cuman partner aku di kantor udah gak lebih dari itu" ucap tenang Marisa

"gausah ngelak gitu deh, kalo lo gak suka ngapain lo pulang bareng dia? "

"tadi itu ban mobil aku bocor jadinya aku bareng dia"

"trus kenapa lo gak ngubungin gue, kenapa harus sama dia? " ucap lembut Angga.

Ini adalah pertama kali Angga berkata lembut kepadanya dan meminta Marisa menguhubunginya

"kamu cemburu? "tebak Marisa

"gue? " tunjuknya kepada dirinya sendiri "ngapain juga gue cemburu gak penting banget" ucapnya sambil berlalu ke kamarnya

Marisa hanya tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah Angga yang semakin kesini semakin konyol.

Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang