Part 30

25.4K 837 7
                                    

Woahhhh ga terasa udah part 30 aja heheeh, makasih buat yang selalu nunggu cerita difficult wedding up, meskipun kadang authornya lama upnya hehehe. Makasih yang terus mantengin dari part 1 sampe part sekarang ini eheeheh. Makasih buat vomment kalian meskipun masih banyak reader tanpa meninggalkan jejak:'(
Love u 😘💜

Happy reading ❤❤❤
-----------------------------------------------------------

"Bantuin bikin laporan" rengeknya pada Angga yang sedang terduduk di depan televisi. Angga menoleh menatap istrinya yang masih berdiri dua tingkat di atas tangga. Hatinya tersenyum mendengar suara Marisa yang terdengar manja.

Angga menepuk sofa sebelahnya "Sini,duduk dulu" Marisa berjalan dan duduk tepat di samping Angga.

Angga tersenyum manis "gue bantuin tapi ada syaratnya,mau?"

Marisa megangguk "Apa syaratnya?"

"Jangan deket-deket lagi sama Gilang" Marisa masih melongo mendengarkan perkataan suaminya itu "Gue cuma minta itu doang sama lo"

Alis Marisa mengerut "Kenapa?"

"Karena gue gak mau istri gue di deketin sama cowok lain"

Degg

Jantung Marisa seakan berhenti seketika,apa tadi yang Angga ucapkan. Sungguh sekarang ini tangan Marisa sangat dingin,bahkan ia sampai tak berucap selama beberapa menit.

Suara Angga menyadarkannya "Sanggup?" Marisa mengangguk patuh.

Jam menunjukan pukul setengah satu malam tetapi keduanya itu masih mengerjakan laporan milik Marisa.
Tunggu bukan mereka tetapi hanya Angga. Istrinya yang mungil itu sudah tertidur pulas sejak setengah jam yang lalu,dengan posisi duduk lalu kepalanya ia rebahkan di atas meja.

Angga melihat sejenak ke arah Istrinya,senyumnya mengembang disana. Ia melihat wajah istrinya sepertinya tidak nyaman tidur posisi begini. Angga menatap kembali layar laptop lalu mematikannya.

Menaikan tangannya untuk menggendong Marisanya itu, ia menaiki tangga tetapi belum sampai puncak tangga Marisa sudah sedikit sadar membuka matanya,dengan cepat Angga mengelus puncak kepala istrinya dan dengan begitu istrinya tidur kembali.

Ia merebahkan tubuh kecil istrinya di atas kasur king size itu. Menarik selimut lalu mengenakannya pada istrinya.

Ia keluar dari kamar Marisa tak lupa senyum menawannya dan memberi kecupan singkat di kening istrinya.

***

Marisa terbangun dari tidurnya kala matahari mulai memasuki kamarnya,ia menguap dan sesekali mengucek matanya lalu membuka matanya sempurna.

'Kok bisa di sini' batinnya.

Ia masih ingat betul semalam dirinya dan Angga sedang di ruang keluarga,Angga yang membantu Marisa membuat laporan. Tetapi kenapa ia malah disini.

Marisa menuruni tangga mencari keberadaan suaminya, lalu tatapannya jatuh pada pria yang sedang terduduk sambil menikmati secangkir kopi, tersenyum sendiri. Aneh batin Marisa.

Ia menghampiri suaminya,tak biasanya suaminya itu menyiapkan kopinya sendiri.

"Kamu buat kopi sendiri?"

"Hmm"

"Tumben"

"Suaminya mau gak ngerepotin istri malah dibilang tumben"

Whattt gak mau ngerepotin istri dia bilang.

Marisa hanya tersenyum kuda menampakan gigi putihnya.

Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang