Part 27

23.2K 842 16
                                    

"Lo seriusan jadi sama Gilang?" Marisa yang sedang melahap rotinya mengangguk memberikan jawaban dengan anggukan kepala. "Emang gak bisa ya sekertaris lo aja yang meeting kesana?"

Marisa masih fokus mengunyah rotinya dan melihat selai di dalam rotinya dengan menyipitkan mata "Engga lah,Ga. Harus aku yang turun tangan, kamu tau kan sekarang ini perusahaan lagi ada penurunan, aku mau aku yang turun tangan bukan orang lain,aku juga gak mau papa kambuh lagi gara-gara denger berita buruk ini"

Angga mengangguk paham "Iya ngerti,apa perlu gue antar lo sampe bogor?" Marisa tersedang mendengar perkataan polos Angga.

Angga menepuk-nepuk punggung Marisa pelan dan wajahnya terlihat khawatir sekali ia memberikan segelas air pada Marisa dan langsung diteguk habis "Kenapa?" Marisa menggeleng.

"Sejak kapan kamu perhatian gitu sama aku?" Ucapnya santai.

"Masa suami mau sweet-sweetan sama istri sendiri gak boleh" Angga menyengir kuda.

Mengapa kau buat hati adek tak menentu seperti ini bang :"))

Marisa tersenyum getir,kalau bisa ia ingin teriak sejadi-jadinya. Barusan Angga mengatakan kalau hubungan diantaranya adalah suami-istri. "Sonya gimana?" Sindir Marisa.

Tawanya terhenti ketika mendengar nama Sonya,tatapannya menjadi sendu,hatinya sangat bimbang saat ini "Gue gatau" ucapnya singkat "hmm..." Marisa menaikan kedua alisnya "Menurut lo gue harus lanjut gak sama Sonya?" Pertanyaan yang sangat mengejutkan untuk Marisa.

"Ikutin hati kamu,aku gak bisa ngasih solusi tanya solusi itu ke hati kamu sendiri,Ga."

***

'Ikutin hati kamu,aku gak bisa ngasih solusi,tanya solusi itu ke hati kamu sendiri' perkataan Marisa masih terngiang-ngiang di pikirannya. Apa yang harus dilakukannya sekarang,meninggalkan Sonya?lalu mejalin hubungan serius dengan Marisa istrinya?.

Merasa ada yang membuka pintu ruangannya ia menoleh ke arah itu dan di dapati perempuan yang sedang ia pikirkan tadi,tersenyum getir.

Sonya duduk berhadap-hadapan dengan Angga lalu tersenyum "Maaf seminggu ini kita gak ketemu,soalnya aku sibuk banget ngurusin butik mama"

Angga mengangguk mengerti "Gak papa kok,aku ngertiin"

"Kamu lagi sibuk baget ya?"

Angga mengalihkan pandangannya dari laptop ke Sonya ,mengangguk dan fokus lagi pada laptopnya itu. Sebenarnya tak ada kerjaan yang harus ia selesaikan sekarang,tetapi karena ia malas menanggapi ucapan Sonya,paling-paling ia minta ke restoan biasanya,sungguh hari ini Angga sangat tidak mood untuk melakukan sesuatu,ditambah Gilang yang pergi berduaan dengan Marisa membuatnya naik pitam saja.

Ia melihat jam tangannya bewarna hitam,yang menunjukan pukul setengah lima sore. Pikirannya tertuju pada Marisa 'apa dia udah pulang ya' gumamnya dalam hati.

Ia merogoh kantongnya,mengambil benda pipih itu lalu memencet kontak Marisa di sana.

Marisa

Lo udah selesai kan meetingnya?

Belum ada balasan sama sekali. Angga melihat lagi jam yang melingkar di tangannya menunjukan pukul setengah tujuh malam 'kemana dia sebenarnya?' Gumamnya.

Handphonenya bergetar menandakan ada pesan masuk,ia membuka ponsenya.

Marisa

Maaf aku baru bales tadi handphonenya mati

Lo lagi di jalan kan?

Aku pulang besok pagi

Loh. Meetingnya kan udah selesai

Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang