Part 38

23.3K 865 30
                                    

Angga meneguk gelas yang berisikan vodka itu, lalu ia menjambak rambutnya frustasi.

Keggiatannya seperti itu sekarang, semenjak Marisa memilih pergi dari rumah yang ia lakukan hanya ke kantor lalu setelah itu pasti tak pernah absen ke club.

"Hey, sendirian aja?" Ucap genit gadis berambut sebahu.

Angga memperhatikan penampilan perempuan itu dari atas perempuan itu mengenakan dress se atas lutut yang menampakan lekukan tubuhnya. Angga menggedikan bahunya geli melihat itu, entah mengapa ia geli saja melihat perempuan memakai baju yang kekurangan bahan seperti itu apa lagi ditambah dress itu ketat sekali.

"Kenapa sayang?" Perempuan itu mengedipkan matanya, menggoda Angga.

"Mau booking?" Ucapnya terlalu percaya diri jika tatapan Angga malah dikira tertarik padanya.

"Pergi lo" ujar Angga masih tenang.

"Gak mau main dulu, sayang?" Perempuan itu yang tadinya duduk bersebelahan dengan Angga kini mengelus pundak Angga.

Angga menghempaskan tangan wanita itu lalu memelintirnya.

"Gak usah pegang gue, pergi lo!!"

Perempuan itu meringis kesakitan atas perlakuan Angga lalu mengehentakan kakinya kesal.

Memang menurut Angga perempuan itu yang salah, untuk apa menggodanya seperti itu? Toh ia juga tak suka dengan wanita malam seperti itu, ditambah saat ini ia banyak pikiran. Hanya membuatnya makin kesal saja.

***

Angga menggeleng saat Alex menanyainya tentang keberadaan Marisa.

"Terus lo gak berusaha nyari dia gitu?"

Angga melipat kedua tangannya "Bukannya gue gak mau nyari dia, tapi gue udah malu nampakin muka gue depan dia. Gue udah nyuruh orang suruhan buat nyari dia"

"Mangkanya jangan suka nyakitin orang,Ga jadi malu kan lo" sindir Alex.

Angga menoleh, ia hanya diam saja atas perkataan Alex memang sahabatnya itu seperti itu, saat ia melakukan kesalahan pasti selalu saja menyindir sampai-sampai Angga kesal.

Suara bel berbunyi dan sontak mebuat keduanya menatap satu sama lain, Alex menaikan alisnya dan Angga menggedikan bahunya. Sudah jam setengah satu malam, siapa yang bertamu semalam ini?.

"Gue buka dulu" Alex mengangguk.

"Ngapain lo?!" Ucapnya kepada seseorang yang berdiri di depan pintunya.

"Gue gak ada urusan sama lo, gue mau ketemu Marisa"

"Mending lo pulang!"

Gilang menatap sinis. "Apa hak lo? Ya gue emang tahu lo suaminya tapi apa pantas lo dianggap suami? Gak usah mancing gue, dimana Marisa?!"

"Gue gak nerima tamu saat udah malam"

Gilang menerobos masuk, membuat Angga naik pitam menyusulnya yang berjalan cepat.

"Marisa, Marisa"

Alex menoleh saat suara familiar terdengar di belakangnya.

"Gak ada sopan-sopannya banget sih lo!! Gue gak nerima tamu! Sekarang lebih baik lo pulang!"

Gilang tak menggubris ucapan Angga ia masih sibuk memanggil nama Marisa tetapi yang di panggil tak datang.

Ia berjalan ingin menaiki tangga, mencari Marisa ke lantai atas tetapi tanggan Angga sudah menarik Gilang terlebih dulu.

"Pulang lo!!"

"Kemana Marisa?!"

"PULANG ANJING!!"

Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang