Part 22

24.7K 869 5
                                    

Angga tersenyum tipis mengingat kejadian tadi pagi saat Marisa bernyanyi tidak jelas dan saat Angga menghampirinya di dapur wajahnya  langsung tersipu malu, Angga harus menahan tawa menyaksikan Marisa bernyanyi dengan suaranya ya begitulah dan melihat wajah Marisa tersipu malu.

Tanpa Angga sadari Sonya yang berada di depannya pun merasa diabaikan olehnya.

Angga pun tersadar dari lamunanya saat pintu kantornya ditutup, ia melihat ke arah Sonya duduk tadi tapi tak ada Sonya disana. Dugaan Angga mengarah bahwa Sonya kesal padanya karna di abaikan. Angga melangkahkan kakinya keluar ruangan dan mengejar Sonya.

"Sonya"

Sonya menoleh dan tetap berjalan ia mengabaikan Angga.

Angga menarik lengan Sonya
"Tunggu dulu, kamu kenapa?"

Sonya melipat tangan di dadanya "Tanya ke diri kamu sendiri"

"Aku ngediemin kamu?"

"Menurut kamu?"

"Iya aku salah aku minta maaf" ucap Angga "Kita makan yuk, udah jam makan siang nih" lanjutnya.

Sonya hanya diam mungkin ia masih kesal pada Angga yang mendiamkannya tadi. Angga menggenggam tangan Sonya agar ia berjalan mengikuti Angga.

"Kamu mau makan apa?"

Sonya hanya diam.

Angga menatap mata Sonya "Masih marah?"

"Emang sebenarnya kamu lagi mikirin apa sih kok tadi senyum-senyum gitu? trus dari tadi aku di diemin terus sama kamu"

"Iya aku tau aku salah aku minta maaf" menggenggam tangan Sonya "Mau kan maafin aku?" Sambungnya.

Ya begitulah Angga ia tidak mau memperpanjang masalahnya yang hanya membuatnya pusing.

***

"Dimana model dan fotografer yang akan kita pakai nanti?"

"Dia ada di dalam pak"

Angga masuk ke dalam ruangan  busana disana terlihat sosok pria berpostur tinggi dan berbadan sedikit kecil dan satunys berpostur lebih pendek mungkin tingginya sama dengan Angga dan berisi.

Saat keduanya saling menoleh, Angga menyipitkan mata nya apakah benar ini adalah sahabat Sma nya dahulu.

"Angga" ia memanggil nama Angga.

"Apa kabar bro? Udah lama kita gak ketemu" ucap laki-laki berpostur tinggi.

"Alex?"

"Iya ini gue, masa pangling sih lo"

Angga tersenyum tipis "Gila-gila-gila nambah tinggi aja lo"

"Wuits iya dong pemain basket" ucapnya menyombongkan diri "Gue masih gak nyangka kalo gue bisa ketemu lo lagi, cubit gue coba,cubit gue sekarang" sambungnya.

Angga memukul perut Alex dengan satu tinjuan. "Gak mimpi kan"

Alex memegangi perutnya "Anjir perut gue sakit"

"Dah ah lo ngomul mulu, kita mau photo shoot gece siap-siap"

Alex menyila tangannya di kening tanda hormat "Siap pak bos"

Angga hanya terkekeh melihat tingkah Alex yang tak pernah berubah dari dulu, ia selalu saja bersikap konyol.

Angga menjabat tangan Kevin fotografer yang akan ia pakai nanti "Perkenalkan saya Angga"

Kevin membalas jabatan tangan Angga dan tersenyum kecil."Kevin andrian" Kevin melepaskan jabatannya.

***

Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang