Sekembalinya kami ke Konoha, aku langsung menyuruh mereka untuk pulang kerumah masing-masing. Sementara aku, langsung menuju ke kantor Hokage.
'Tok tok tok..'
"Hokage-sama ini aku, Kirana.", seruku.
"Masuk!", seru Tuan Hiruzen."Kau sudah kembali rupanya. Bagaimana misimu? Apakah berhasil?", tanya Tuan Hiruzen.
"Benar, aku berhasil. Tapi bukan berhasil menemukan markas Akatsuki. Tapi, aku berhasil bertemu.. Dengan Itachi.""Itachi?"
"Hokage-sama, aku ingin bertemu dengan Tuan Danzou. Aku perlu penjelasan darinya.", seruku.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Tak lama kemudian masuklah seseorang yang ternyata...
"Tuan... Danzou.."
"Uchiha Kirana, kau rupanya. Ada apa? Apa kau akan menerima misi? Atau baru kembali dari misi?", tanya Danzou."Ya, aku baru kembali dari misi. Kebetulan anda ada disini. Aku ingin berbicara pada anda dan Tuan Hiruzen, apa anda punya waktu?",
"Yah.. Kebetulan kali ini aku sedang tidak sibuk. Jadi, kau bisa membicarakannya sekarang. Memangnya apa yang ingin kau bicarakan, Kirana?""Ini soal Uchiha Itachi!", seruku.
"Itachi? Kusarankan padamu jangan pernah menyebut nama penghianat itu. Aku sudah muak mendengarnya", jawab Danzou."Apa? Muak? Semudah itukah anda melupakan salah seorang yang sudah menyelamatkan desa? Semudah itukah anda mencampakan orang yang menjadi kaki tangan anda untuk membantai.. Clan Uchiha?", hardikku.
"Apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya?", tanya Danzou.
"Aku.. Hanya ingin meminta KEADILAN untuk kami, CLAN UCHIHA. Apalagi anggota Uchiha yang tersisa.""Kami semua lelah, dengan tekanan dari warga desa yang selalu memandang buruk tentang Uchiha.", lanjutku.
"Sebenarnya apa maksudmu?", tanya Danzou.
"Huh.. Anda masih saja pura-pura tidak tahu. Apa aku harus mendetailkan apa yang ingin aku bicarakan? Baiklah. Aku telah bertemu dengan Itachi, dan dia sudah menjelaskan semuanya kepadaku. Dan sekarang, aku hanya ingin mendengar penjelasan dari Tuan Hiruzen dan Tuan Danzou.", jelasku."Begitu ya, kau sudah bertemu dengan penghianat itu.."
"Berhenti menyebutnya sebagai penghianat!! Aku sangat mengenal siapa itu Itachi.", gertakku."Dia telah mengorbankan rasa cintanya kepada keluarganya untuk melindungi desa dari ancaman kudeta dari Uchiha. Demi desa, bahkan dia rela menjadi buronan dan ditetapkan sebagai penghianat. Apakah anda tak mempunyai rasa kasihan kepadanya? Sadarkah anda, bahwa sesungguhnya Itachi adalah pahlawan untuk desa!!", hardikku.
"Kirana, apa yang telah Raito ajarkan padamu? Apa dia tak mengajarkan tentang cara sopan santun? Kau sedang berhadapan dengan siapa?", seru Danzou.
"Jangan menyangkut pautkan masalah ini dengan Paman Raito. Maaf sebelumnya, kalau aku lancang. Tapi anda, juga harus adil kepada seluruh warga desa, baik itu shinobi maupun warga biasa. Dan saat ini, aku meminta keadilan untuk Uchiha.", jawabku.
"Apa yang kau bicarakan? Aku dan Hiruzen sudah adil kepada seluruh clan yang ada didesa, termasuk Uchiha. Jadi, apalagi yang kau inginkan untuk Uchiha?", tanya Danzou lagi.
"Aku ingin, kau memberikan misi kepadaku untuk membawa Itachi kembali kedesa secara rahasia.", jawabku.
"Tidak, aku tidak akan memberikan misi seperti itu kepadamu.", seru Danzou.
"Meski anda tak mengizinkannya, aku akan tetap membawa Itachi kembali kedesa, dan menghilangkan pandangan buruk warga desa terhadap Uchiha.", seruku."Dan jika kau melakukannya, kau akan kutetapkan sebagai penghianat dan menjadi buronan.", ucap Danzou.
"Huh.. Silakan saja. Aku tidak takut. Aku dibesarkan oleh Uchiha, dan dididik dengan ajaran yang memacu pada kepribadian seorang Uchiha. Dan aku tidak akan melupakan semua didikkan yang pernah Uchiha ajarkan padaku, termasuk rasa cinta pada keluarga dan lebih mengutamakan misi.", seruku.
"Hiruzen, kau lihat itu. Bagaimana kau akan menangani masalah ini. Berapa banyak lagi Uchiha yang akan menjadi penghianat?", tanya Danzou kepada Tuan Hiruzen.
"Tuan Danzou, sadarkah anda bahwa sebenarnya yang membuat Clan Uchiha ingin meneruskan tekad Madara adalah anda sendiri.", seruku.
"Apa katamu? Beraninya kau mengatakan itu padaku. Dasar tidak tahu diri!!"
Danzou marah dan ingin menyerangku. Sontak aku langsung bersiap untuk menghadapinya. Tapi Tuan Hiruzen menghentikan Danzou."Cukup Danzou, kau tidak perlu menyerangnya", seru Tuan Hiruzen.
"Hiruzen, sebagai seorang hokage kau harus lebih tegas dalam mengambil tindakan. Kau itu terlalu lembut. Apa kau lupa, dulu Hokage Kedua pun sangat membenci Clan Uchiha.", jawab Danzou."Tuan Tobirama tidak membenci Clan Uchiha. Tuan Tobirama hanya mewaspadai clan yang berpotensi, salah satunya Clan Uchiha, karena Tuan Tobirama khawatir akan ada Madara yang baru.", ujar Tuan Hiruzen.
"Itu sama saja. Sebenarnya, sejak awal aku tidak setuju dengan sistem pemerintahan yang kau buat karena sistem desa yang kau buat menyimpang dari sistem desa Tuan Tobirama. Sebagai seorang hokage, kau terlalu lemah dalam memimpin desa. Kau harus lebih tegas dalam memimpin. Dan terutama, kau juga harus tetap mewaspadai Clan Uchiha, dengan adanya Kirana dan Sasuke bisa saja mereka akan mengikuti jejak Madara.", jelas Danzou.
"Maaf, Tuan Danzou, aku tidak tertarik untuk mengikuti jejak Madara. Dan aku akan berusaha membuat Sasuke menjadi shinobi yang lebih baik dari Itachi.", hardikku.
"Oh iya, aku lupa, kau itu kan bukan keturunan Uchiha. Kau hanya dibesarkan oleh Uchiha sejak kecil. Tapi, nasibmu dan Mira memang beruntung. Nama kalian ditulis dan diresmikan dalam buku daftar nama anggota Clan Uchiha. Seharusnya kau berterima kasih kepada kami, karena kami tetap menganggapmu sebagai anggota Uchiha.", seru Danzou.
"Dan anda pikir, aku tertarik dengan itu? Huh.. Sama sekali tidak. Aku tidak perduli anda menganggapku sebagai seorang Uchiha atau shinobi yang sebatangkara yang mendapatkan keberuntungan saja. Tapi yang jelas, aku hanya tahu kalau Uchiha juga merupakan keluargaku.", ujarku.
"Kirana, maafkan aku karena aku tak bisa mencegah pembantaian itu.", seru Tuan Hiruzen.
"Yang harusnya meminta maaf adalah Tuan Danzou. Tuan Danzou sudah banyak bersalah kepada Uchiha, terutama pada Uchiha Shisui dan Uchiha Itachi"
Aku mengeluarkan sharinganku dan menatap lekat Tuan Danzou."Uh.. Sharingan?" ,gumam Danzou.
"Apa kau mendapatkan sharingan dari Raito?", tanya Danzou."Yang jelas, aku mendapatkan sharingan ini karena murni pemberian Paman Raito. Bukan hasil curian dan paksaan, seperti apa yang anda lakukan kepada Shisui.", gertakku.
"Kau ini! Akan kuberi pelajaran kau!!"
Tangan Danzou melesat ingin memukulku. Aku pun menangkis pukulannya dengan telapak tanganku. Aku menatapnya dengan sharingan yang kupunya."Danzou, Kirana, hentikan! Tidak ada gunanya kalian bertengkar.", seru Tuan Hiruzen.
Seketika, aku tersadar dan menepis pelan tangan Tuan Danzou. Nafasku terasa sesak, aku sungguh tak menyangka kalau akhirnya akan seperti ini."Uh.. Sumimasen, Danzo-sama. Aku sudah lancang kepada anda. Emosiku sedang tidak stabil semenjak bertemu dengan Itachi."
"Baiklah, kali ini kau aku maafkan. Mungkin kau lelah karena baru pulang dari misi, jadi kau tidak bisa mengontrol emosimu.", seru Danzou.
"Sekali lagi, aku minta maaf. Terima kasih atas waktunya. Permisi."
Aku keluar dari ruang Hokage dalam keadaan menangis. Dan akhirnya aku memilih untuk pulang kerumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/113776211-288-k120150.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Real Uchiha (END)
AdventureKirana, seorang gadis sederhana yang telah ditakdirkan untuk menjadi seorang uchiha. Tapi, menjalani hidup sebagai uchiha sepenuhnya bukanlah keinginannya. Ini cerita and karya pertama yang Author bikin. Kalau banyak jeleknya, mon maap yakk. Arigato...