Pagi ini, aku putuskan untuk berkeliling desa. Jujur saja, misi yang berat dengan waktu yang relatif lama membuatku lelah. Tapi, terlalu lama berdiam diri dirumah juga membuatku merasa bosan. Jadi untuk menghilangkan rasa lelah dan kebosanan yang menerpaku, aku putuskan untuk berkeliling desa.
Tak ada yang menarik perhatianku selama aku berkeliling desa. Aku hanya melihat-lihat sekeliling sambil terus berjalan tanpa tujuan. Wilayah desa yang sangat luas jadi tidak terasa karena aku hanya berjalan dan terus berjalan.
Dan setelah aku merasa cukup lelah, aku putuskan untuk kembali pulang kerumah.
Kali ini, aku memilih jalan terdekat, yaitu jalan yang mengarah ke akademi.Saat aku melewati akademi, aku berhenti sejenak dan memandang gedung akademi. Memandangnya, aku jadi ingat saat aku masih menjadi murid di akademi ini.
Lalu ku lanjutkan langkahku dan akhirnya sampai di padang rumput yang luas. Saat melewati padang rumput yang luas, kulihat beberapa Genin sedang berkumpul bersama gurunya untuk melatih kemampuan mereka. Jujur saja, pemandangan itu cukup menarik perhatianku.
Tapi, rasa lelah yang kualami membuatku memilih melanjutkan langkahku untuk kembali kerumah. Tapi sebelum aku benar-benar pergi dari situ, kudengar seseorang memanggil namaku.
"Hey!! Kirana..!!!"
Dan saat aku melihatnya, rupanya itu adalah Guy-sensei yang juga sedang berada di tempat itu bersama para muridnya.
"Hey Kirana..!! Apa yang kau lakukan disitu? Ayo cepat kemari!!"
Aku pun memutuskan untuk menghampirinya. Dan aku melihat beberapa Genin yang sedang berlatih bersama 2 orang Jounin.
"Ada apa, sensei?"
"Sedang apa kau disini?", tanyanya heran."Aku hanya ingin menghirup udara segar dengan berkeliling desa."
"Apa kau sedang libur dari misi?", tanyanya lagi.
"Ya, tapi berdiam diri dirumah juga membuatku bosan. Jadi aku putuskan untuk berkeliling desa.", jelasku.
"Oh, kalau begitu apa kau tidak keberatan bergabung dengan kami dan membantu kami melatih para Genin?", tawarnya.
"Maaf, bukannya aku menolak. Tapi aku tidak tertarik untuk melatih para Genin.", tolakku tanpa senyuman.
"Huft.. Ternyata kau tidak berubah ya. Masih tetap sama seperti dulu.", keluhnya.
Tiba-tiba pandanganku beralih pada seorang laki-laki bercadar didekat Guy-sensei.
"Hey Guy, siapa dia?", tanya laki-laki itu.
"Oh, dia Kirana. Kirana, perkenalkan dia Hattake Kakashi. Teman seperguruanku dan juga rival sejatiku. Aku dan Kakashi..."
Sebelum Guy-sensei menyelesaikan bicaranya, para Genin itu menghampiri kami.
"Kakashi-sensei, latihan apa lagi yang harus kita laku.. Ehh, siapa dia? Apa dia juga akan melatih kami?", tanya seorang bocah berambut kuning.
"Dia, Kirana. Dia dulu salah satu muridku, dan sekarang dia setingkat dengan kami. Dia seorang Jounin.", jelas Guy-sensei.
"Huh.. Apa?!! Dengan usia semuda ini dia sudah menjadi Jounin?! Memangnya berapa usiamu?, tanyanya.
"Usiaku 15 tahun."
"Huhh??? 15 tahun?", sertak Genin-Genin itu kaget.
"Luar biasa, usia kakak yang masih muda ini sudah menjadi Jounin, sedangkan biasanya seusia kakak ini baru ditingkat Chunin.", puji seorang gadis berambut merah muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Real Uchiha (END)
PertualanganKirana, seorang gadis sederhana yang telah ditakdirkan untuk menjadi seorang uchiha. Tapi, menjalani hidup sebagai uchiha sepenuhnya bukanlah keinginannya. Ini cerita and karya pertama yang Author bikin. Kalau banyak jeleknya, mon maap yakk. Arigato...