CHAPTER 11 PENCARIAN MARKAS AKATSUKI

648 73 1
                                    

Tak terasa, hampir seminggu sudah aku menjadi ketua tim 7. Sudah banyak kegiatan yang aku lakukan bersama tim 7, entah itu latihan atau misi. Bahkan sesekali, aku mengajak mereka untuk menghilangkan lelah sejenak.

Tapi, hari ini kami mendengar kabar yang tidak baik. Kami mendengar bahwa kelompok Akatsuki sudah mulai bergerak untuk mencari kekuatan dari Bijuu. Mereka akan mencari satu per satu dari Jinchuriki yang ada untuk mengambil kekuatan dari Bijuu.

Dan kali ini, hokage memerintahkan tim 7,8, dan 9 bergabung untuk mencari dimana markas Akatsuki dengan aku sebagai ketua timnya. Misi yang dilakukan kami kali ini memanglah sulit, karena Akatsuki merupakan organisasi misterius dan kemampuan anggotanya juga belum diketahui banyak orang.

"Sensei, kudengar Akatsuki mulai bergerak untuk mencari Jinchuriki. Apakah itu benar?", tanya Sakura.
"Iya. Mereka akan menggunakan kekuatan Bijuu yang ada didalam tubuh seorang Jinchuriki untuk bisa menguasai dunia.", jawabku.

"Kakak sepertinya tahu banyak tentang Akatsuki", sahut Tenten.
"Tidak juga, aku hanya mengetahui sedikit informasi dari shinobi yang lain.", aku hanya tersenyum mendengar ucapan Tenten.

"Kabar yang kudengar, Akatsuki beranggotakan shinobi-shinobi yang mempunyai kekuatan yang luar biasa dan misterius. Tapi, mereka semua adalah penghianat desa.", sahut salah seorang anggota tim 9, Hyuuga Neji.

"Kau benar, maka dari itulah Akatsuki menjadi buronan internasional. Bukan suatu perkara mudah untuk bisa mengalahkan Akatsuki.", cerocosku.

"Jangan khawatir, selama masih ada aku, Si tampan dari Konoha pasti semuanya akan baik-baik saja," jawab Rock Lee bersemangat.

"Huh.. Kau ini Lee, selalu saja berlebihan.", dengus seorang bocah yang membawa anjing kecil, Inuzuka Kiba, yang disahut juga oleh anjing kecilnya yang biasa dipanggil Akamaru.

"Aku bukannya berlebihan, aku hanya bersemangat karena aku mendapatkan misi untuk mencari markas Akatsuki. Aku sudah tidak sabar menunjukkan semangat mudaku ini dengan menghajar anggota Akatsuki yang kita temui", cerocos Lee.

"Kalau dilihat-lihat, sepertinya Lee mirip dengan seseorang.", gumamku.
"Kau benar, Kirana-sensei. Lee itu mirip dengan Guy-sensei.", sahut gadis berambut indigo, Hyuuga Hinata.

"Ya, kata-katanya yang selalu mengungkit soal semangat masa muda sama halnya dengan Guy-sensei.", sahut bocah berkacamata hitam, Aburame Shino.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Shino. Selama diperjalanan, mereka terus saja asyik berbicara. Terutama Lee, kelihatannya dia memang orang yang hiperaktif.

"Hey, Lee, bisakah kau menghentikan ocehanmu itu? Berisik tahu.", cetus Naruto tiba-tiba.
"Huh.. Aku tidak perduli. Aku ini hanya ingin memberikan contoh pada kalian agar kalian juga bersemangat seperti aku.", jawab Lee energic.

"Huh.. Sungguh pembicaraan yang tidak penting. Apakah dia tidak lelah jika terus saja mengoceh?", dengus Sasuke sedikit kesal.
"Ya, mungkin itu memang ciri khasnya.", aku hanya menanggapi keluhan Sasuke dengan jawavan sederhana.

Setelah beberapa lama kami menelusuri hutan, akhirnya aku putuskan untuk beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah.

"Baiklah, selama kita beristirahat aku akan membicarakan tentang strategi yang akan kita gunakan. Baik untuk pencarian markas Akatsuki maupun strategi B bila mana kita bertemu dengan anggota Akatsuki."

"Eh, kenapa tidak kau bicarakan saat diperjalanan tadi?", tanya Lee tiba-tiba.
"Huh.. Bagaimana mau dibicarakan kalau diperjalanan tadi, kau juga terus saja mengoceh tanpa ada rasa lelah sedikitpun.", cetus Sasuke.

"Hey, asal kau tahu saja ya, aku ini hanya ingin memberikan contoh pada kalian seperti apa semangat masa muda itu.", balas Lee.

"Hey, sudah jangan ribut. Sebenarnya yang akan menjelaskan tentang strategi itu aku atau kalian, huh?", dengusku yang sudah mulai kesal dengan keributan mereka.

Akhirnya, mereka berdua pun diam. Setelah semuanya diam, kami pun membicarakan tentang strategi yang akan diterapkan dalam misi ini. Aku sudah memikirkannya secara matang bagaimana cara melakukan semua misi ini sesuai dengan rencana.

"Apa bisa dipahami rencanaku tadi?", tanyaku.
"Hai.", jawab mereka serempak.
"Baiklah,Hinata, Kiba, aku butuh kemampuan sensor kalian dalam misi pencarian. Mohon bantuannya yah.", lanjutku.
"Baik", jawab Hinata dan Kiba serempak.

"Kau memang hebat, Sensei. Kau bisa membuat strategi yang baik dalam misi serumit ini.", puji Naruto.
"Sekarang bukan waktunya untuk memuji. Kami juga harus melindungimu, karena kau juga seorang Jinchuriki. Dan dalam hal ini, Neji, aku membutuhkan kemampuan Byaakuganmu."

"Aku mengerti.", sahut Neji.
"Baiklah, ayo!"Kami kembali melanjutkan misi kami dengan sudah memegang strategi.
"Byaakugan!" Hinata mengeluarkan Byaakugannya dan melihat keadaan sekitar dengan radius tertentu.

"Bagaimana, Hinata? Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Shino.
"Tidak. Aku tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.", jawab Hinata.
"Aku juga tidak mencium bau musuh", seru Kiba.

"Tetaplah waspada. Jangan sampai kita gagal dalam misi ini. Dan lindungi Naruto!", perintahku.
"Hai", jawab mereka serempak.

Dalam misi ini, aku menganjurkan untuk tidak berpencar. Meskipun dengan berpencar akan lebih cepat, tetapi aku juga mengkhawatirkan akan keselamatan mereka. Aku tahu, mereka adalah kelompok Genin yang kuat, tapi aku juga tahu kalau Akastuki selalu menyerang dengan serangan tingkat tinggi. Kami terus melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba..

"Aku merasakan adanya chakra yang mendekat.", hardikku tiba-tiba.
"Ya benar, aku juga merasakannya. Apa kalian juga merasakan?", sambung Kiba.

"Ya, chakra ini sangat mengerikan", seru Naruto.

"Neji!!" hardikku.
"Aku mengerti.", angguk Neji.
"Byaakugan"

"Bagaimana, Neji?", tanya Shino.
"Ada dua orang yang mendekati kita dari arah jam 1.", jawab Neji.

"Bagaimana ciri-cirinya?", tanya Kiba.
"Mereka mengenakan jubah, dengan motif awan.", jawab Neji lagi.

"Uh.. Akatsuki! Dengan ciri-ciri yang kau sebutkan tadi tidak salah lagi. Semuanya, tetaplah didekat Naruto. Karena bisa saja, mereka mendekat kearah kita, karena merasakan chakra Bijuu.", hardikku.

"Ho!!", jawab mereka serempak.
Sejauh mungkin, kami terus berupaya untuk menghindari anggota Akastuki yang sedang mendekati kami.

"Byaakugan!",
Kali ini, Hinatalah yang mengeluarkan Byaakugannya.

"Bagaimana Nona Hinata?", tanya Neji.
"Gawat, mereka mengejar kita!", seru Hinata.
"Kuso, jadi dari tadi mereka ada dibelakang kita. Pantas saja, aku terus merasakan chakra ini.", gerutuku.

Kami berusaha untuk mempercepat gerakan kami. Misi kami memang mencari markas Akatsuki, tapi jika bertemu dengan Akatsuki bukan berarti kami mendapatkan informasi, justru kami akan diserang oleh Akatsuki. Terlebih lagi, sekarang kami bersama Naruto yang seorang Jinchuriki.

Tapi ternyata usaha kami sia-sia. Karena dua orang anggota Akatsuki tadi berhasil mengejar kami, bahkan mereka ada didepan kami sekarang.

Aku sangat tersentak ketika melihat salah seorang annggota Akatsuki yang mennggunakan ikat kepala berlambang Konoha.

"Rambut hitam itu.... Mata dan tatapan itu... Dan ikat kepala konoha yang ia pakai....",
Gumamku dalam hati sembari memperhatikan anggota Akastuki itu.

"Kimi wa...!!!"

Hoho...
Konnichiwa minna-san.. Gimana ceritanya? Seru? Garing? Gak kreatif? Atau gimana?
Hehe, sengaja aku buat alurnya biar menggantung. Biar kalian pada kepo.. 😁
Berikan tanggapan kalian atau saran di kilom komentar donk. Dan jgn lupa votenya..
Arigatou..😊😊

✓ The Real Uchiha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang