CHAPTER 20 KEMBALI BERSAMA

405 43 0
                                    


Sesampainya di Konoha, kami langsung membawa Mira kerumah sakit untuk dirawat lebih intensif. Meski membutuhkan waktu beberapa hari untuk menunggu Mira pulih kembali, aku tetap bahagia karena dia sudah kembali.

Tapi, ada satu hal yang membuatku sedikit bosan, yaitu harus menemani Mira dirumah sakit selama dia dirawat.
"Huh.. Sungguh membosankan. Aku paling tidak suka dengan hawa rumah sakit. Tapi karena kau ada disini, apa boleh buat. Hanya aku satu-satunya orang yang harus menemanimu.", gerutuku sembari membuka korden rumah sakit.

"Maaf ya, Kirana. Aku telah merepotkanmu.", jawab Mira singkat.
"Ya, tidak masalah. Aku hanya tidak suka dengan hawa rumah sakit.", sahutku.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Dan saat pintu terbuka, kudapati rekan satu timku, Yaguza dan Rikato.

"Uh, kalian rupanya.", seruku.
"Ohayou Kirana-chan, Mira-chan.", sapa Rikato.
"Ohayou, Apa kalian Yaguza dan Rikato? Wah, kalian jauh berbeda dari sebelumnya. Terakhir aku melihat kalian 3 tahun yang lalu kan?", sahut Mira.
"Iya, sekarang kami sudah menjadi Chuunin. Oh ya, bagaimana keadaanmu? Apa sudah membaik?", tanya Yaguza.
"Yah, sedikit demi sedikit keadaanku mulai pulih.", jawab Mira.

"Oh ya, bagaimana kabar kalian dan Datsumo-sensei?" tanya ku.
"Kami baik-baik saja. Tapi.. kelihatannya Datsumo-sensei sedang ada misi.", jawab Rikato .
Disela-sela pembicaraan kami, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu. Dan ternyata, dia adalah Nona Shizune

"Permisi, Kirana-chan, Aku harus memeriksa keadaan Mira.", ujar Nona Shizune.
"Uh, baiklah Shizune-sama.", sahutku.
Nona Shizune memeriksa keadaan Mira, mulai dari badan, kepala, dan yang lainnya.
"Keadaanmu sudah mulai pulih, Mira. Mulai besok kau sudah boleh pulang.", ujar Shizune.

"Benarkah? Huh, syukurlah. Karena aku sudah bosan disini.", ujarku.
"Ahaha.. Dasar Kirana. Kau itu selalu saja mengatakan hal yang sama saat kau terlalu lama berada dirumah sakit.", seru Yaguza.
"Tapi, kau harus tetap meminum obatmu sampai habis. Ini, aku letakan obatmu dimeja ini ya.", kata Shizune.
"Terima kasih, Shizune-sama.", ucap Mira
"Baiklah, aku pergi dulu. Permisi.", pamit Shizune.
"Aa.. Hai. Arigatou Shizune-sama.", seruku.

"Oh ya, Kirana, bagaimana keadaan kediaman kita? Apa masih tetap sama?", tanya Mira.
"Yah, nanti kau akan melihatnya sendiri nanti."
"Huft.. Tidak perlu kau jawab, aku sudah tau jawabannya.", jawab Mira
"Ya, siapa yang tidak tau. Semenjak Itachi melakukan pembantaian brutal itu, kediaman uchiha sangatlah sepi.", ucap Rikato.
"Hm.. Kalian beruntung ya, kalian dapat bebas dari pembantaian yang dilakukan oleh Itachi.", sela Yaguza tiba-tiba.
"Yah begitulah. Kalau saja pada saat itu kami tidak melaksanakan misi dari hokage, mungkin kami sudah mati.", jawab Mira.

Aku hanya terdiam mendengar pembicaraan mereka.
"Karena Itachi, kami menjadi orang yang selalu ditakuti dan diwaspadai warga desa. Mereka semua takut kalau kami akan melakukan hal yang sama dan meneruskan tekad Madara.", ucap Mira.

"Ya, mungkin kau benar. Terlebih lagi, semenjak peristiwa itu, Sasuke menjadi sangat dingin dan pendiam. Dan sifatnya berbeda jauh dari yang terakhir kali aku melihatnya bersama Itachi, saat aku akan berkunjung kerumahmu.", kata Rikato membenarkan ucapan Mira.
"Itachi benar-benar kejam. Dia bahkan membunuh orang tuanya sendiri. Jika aku bertemu dengannya, aku akan.."

Brakk!!!
Aku menghentakkan tanganku ke meja dengan keras sampai sebagian obat Mira terjatuh ke lantai. Semuanya hanya terdiam dan hanya menatapku penuh keheranan.
"Jika kalian terus membicarakan Itachi, aku tidak akan segan-segan untuk menghajar kalian.", aku mengeluarkan sharinganku dan  melirik tajam kearah mereka.
"Ki..kirana. Ada apa denganmu?", tanya Mira.
Aku hanya terdiam dan memilih pergi dari situ.

Keesokan harinya...
"Ah, akhirnya aku bisa pulang", ucap Mira girang.
"Yah, aku sudah bosan disini. Ayo cepat kemasi barang-barangmu.", jawabku.
"Iya iya."
-----------
"Ternyata keadaan disini tidak berubah ya.", kata Mira.
"Ya, memangnya apa yang harus dirubah. Ayo masuk.", ucapku.
Aku dan Mira sudah sampai dikediaman kami. Sesampainya disana, aku membantu Mira membereskan kamar Mira.

"Um.. Kirana", panggilnya.
"Apa?", jawabku sambil membereskan kamar Mira.
"Kenapa kemarin kau marah, saat aku, Rikato, dan Yaguza membicarakan soal Itachi?", tanyanya.
Aku hanya terdiam dan terus melakukan pekerjaanku.

"Apa karena dulu kau sangat dekat dengan Itachi. Dan kau.."
"Banyak hal yang terjadi selama kau tidak ada disini.", jawabku sedikit cuek.

Mira hanya terdiam mendengar jawabanku. Mungkin dilubuk hatinya, dia sangat penasaran apa yang terjadi sebenarnya.
"Semuanya sudah kubereskan. Lebih baik kau istirahat.", ucapku keluar dari kamar Mira.
"Umm Kirana."
Aku hanya membalikan badanku saat dia memanggilku.
"Hontou ni arigatou", ucapnya.
"Hn." aku langsung keluar dari kamar Mira dan memilih untuk pergi ke taman untuk melepas kebosanan.

Setibanya disana, aku mematung melihat keadaan disana. Tiba-tiba ada seorang gadis kecil memanggilku sembari lari menghampiriku.

"Nee-chan!!..", teriaknya.
"Uh.. Amida-chan. Apa yang kau lakukan disini?", tanyaku.
"Tidak. Aku hanya sedang mencari angin saja.", jawabnya polos.
"Oh ya, gadis yang ada dirumah kakak itu siapa? Apa dia juga seorang Uchiha?", lanjutnya.
"Oh, dia Mira. Teman karibku sejak kecil. Dan dia memang tinggal bersamaku.", jawabku.
"Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya?", tanyanya lagi.
"Karena selama ini, dia diculik. Dia diculik oleh shinobi Kirigakure 3 tahun yang lalu.  Dan semenjak itu kami berpisah.", jawabku.

"Huh? Pasti berat menjalani semua itu.", kata Amida.
"Ya, tapi aku sudah terbiasa. Tapi sekarang dia sudah kembali, jadi aku tidak kesepian lagi.", jawabku.
"Kalau kau mau, aku bisa memperkenalkanmu padanya", lanjutku.
"A.. Hontou ni desuka?", tanyanya.
"Hontou desu", sahutku sembari tersenyum.
"Arigatou, Kirana-Nee.", jawabnya riang

Semenjak Mira kembali, aku sudah tidak sendirian lagi. Dan perasaan bersalah yang selama ini menghantuiku, kini perlahan mulai hilang. Aku sangat bahagia, karena aku bisa bersama kembali dengan Mira dan menjalani kehidupan sebagai seorang shinobi.
Tapi, sampai sekarang aku belum bisa memberi tahu Mira kejadian sebenarnya. Maafkan aku Mira, mungkin suatu saat nanti kau akan tahu sendiri.

2 tahun kemudian

Sudah 2 tahun sejak saat itu, kini aku mulai kembali ke sosok Kirana yang dulu. Aku mulai sering memperlihatkan senyumanku dan terlihat bahagia.

Dan hari ini, aku memilih berkumpul dengan Yaguza, Rikato, dan Mira.
"Hey, kalian sudah dengar? Bulan depan akan diadakan Ujian Chuunin.", kata Rikato.
"Aa, Sou desuka?  Oh iya, Mira, kau belum melakukan Ujian Chuunin kan?", kata Rikato.
"Aa.. Benar juga. Huh.. Apa itu artinya aku harus mengikutinya?", keluh Mira.
"Tentu saja. Memangnya kau mau menjadi Genin selamanya? Kirana saja sudah menjadi Jounin.", kata Yaguza.

"Na.. Nani? Jou.. Jounin ka?", sahut Mira terbata-bata. Sementara aku hanya berdecik melihat tingkah mereka.
"Iya. Apa Kirana tidak memberitahumu soal ini?", tanya Rikato.
"Huh.. Dia bahkan tidak pernah bercerita tentang apa saja yang dia lakukan saat aku tidak ada.", sahut Mira.

"Memangnya aku harus bercerita apa padamu? Asal kau tahu saja ya, banyak hal yang aku lakukan selama kau tidak ada disini. Mana bisa aku ceritakan satu persatu padamu.", sahutku.
"Huh.. Kau ini. Sudahlah, lupakan. Oh iya, memangnya sejak kapan kau menjadi seorang Jounin?", tanya Mira.
"Sejak umurku 13 tahun", jawabku.
"13 tahun?Sugoi!! Ini berarti kau sudah menjadi shinobi yang hebat. Impianmu telah tercapai, Kirana.", seru Mira.

"Ya, begitulah. Setelah Kirana lulus Ujian Chuunin, Hokage langsung merekomendasikan Kirana menjadi Jounin.", sela Rikato.
"Hokage langsung yang merekomendasikannya?", tanya Mira memastikan.
"Iya. Maka dari itu kau juga harus mengikuti Ujian Chuunin agar kau bisa melampaui Kirana.", seru Yaguza.
"Baiklah, aku akan mengikuti ujian itu. Aku akan melampaui kekuatanmu, Kirana.", kata Mira bersemangat.
"Huft.. Kau itu tidak berubah ya, sama saja seperti dulu.", sahutku

Kami tertawa dan tersenyum bersama saat itu. Kami membicarakan hal dari masa ke masa, atau sekedar lelucon yang bisa menghibur diri kami sendiri dan orang lain.
"Aku sangat merindukan masa-masa ini", seruku dalam hati.

Gomen ne minna, ceritanya semrawut. Lg kehabisan inspirasi soalnya jadinya dikit deh..
Mou ichidou, hontou ni sumimasen😀😀

✓ The Real Uchiha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang