Primi Scenette

2.1K 351 91
                                    

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

Suzy melepaskan seatbelt yang membelit tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suzy melepaskan seatbelt yang membelit tubuhnya. Membuka pintu mobil dan melangkah keluar. Jennie telah siap dengan se-cup kopi ditangan. Sedang sebuah berkas terapit manis diketiak.

"Bonjour Mademoiselle." Sapa gadis itu seraya menjulurkan kopi ditangan kearah Suzy yang menghampiri.

"Bagaimana dengan tim produksi?"

Tanpa berbasa-basi langkah kaki Suzy menuntunnya memasuki gedung perusahaan setelah menerima uluran kopi dari Jennie. Gadis itu menyesap kopinya sedikit sambil terus menatap kesegala arah. Mengawasi sekitar kalau-kalau ada yang tidak beres dikantor pagi ini.

"Semuanya aman. Bahan-bahan yang kita butuhkan juga sudah tersedia, mereka sedang bekerja keras untuk menyelesaikan gaun itu sesuai waktu yang telah ditentukan." Jelas Jennie sembari mengotak-atik tablet ditangan.

"Bagus. Siang nanti aku akan langsung mengawasi prosesnya. Pastikan mereka tidak melakukan kesalahan sedikit pun, mengerti?"

"Oui, mademoiselle"

"Tunggu." Jennie menghentikan langkah kakinya guna menyusul Suzy yang telah berada didalam lift. Menjuruskan tatapan hanya pada gadis yang merupakan atasannya itu.

"Belikan aku sandwich di cafe depan, sekarang!" Titah sang atasan yang kemudian menekan tombol angka lift, dimana ruangannya berada. Mengacuhkan Jennie yang terpaku tepat didepan pintu lift yang perlahan tertutup.

"Sejak kapan dia sarapan?" Wajah Jennie terlihat bingung bercampur jengkel. "Aneh!" dumel gadis itu sembari berbalik pergi dengan hentakan kaki yang keras, menandakan bahwa mood-nya buruk pagi ini.

♡♡♡

Sehun berhenti melangkah tatkala bertemu tatap dengan Yixing yang berjalan kearahnya. Mereka sedang berada dirumah nenek Oh sekarang. Sehun yang baru saja datang dan Yixing yang akan segera pergi. Sehun menundukkan sedikit tubuh tanda hormat ketika pria itu tepat berada dihadapannya.

"Ternyata kau masih memiliki sedikit hormat terhadapku." Sindir Yixing tajam.

"Dari awal aku memang menghormatimu, hyung. Kau saja yang terlalu menganggapku musuhmu."

"Baguslah jika kau sadar itu."

Sehun tersenyum, membuat Yixing mengeraskan rahang karena merasa teremehkan. Ia berjalan mendekat, berhenti tepat disamping tubuh Sehun yang berpijak.

"Kusarankan padamu untuk mundur, sebelum aku melakukan sesuatu yang dapat membuatmu menderita." bisik Yixing penuh ancaman.

Ia baru saja akan kembali melangkah pergi ketika Sehun membalas ucapannya, "Aku tidak akan pernah mundur..." dipalingkan wajahnya menghadap Yixing yang juga menatap ia tajam, "Ancamanmu tidak berarti apa-apa untukku. Jadi kusarankan agar hyung yang mundur terlebih dahulu." lanjut sang pria dengan senyum manis yang ia tampakkan.

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang