Sucré ou Aigre

2.1K 354 70
                                    

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suzy menyisir rambutnya yang kusut menggunakan jemari dengan bibir yang menggerutu. Sialan sekali kekasih Taehyung itu hingga membuat ia persis seperti gadis gila yang kehilangan arah.

Ia telah pergi dari apartemen Taehyung keapartemennya sendiri. Pria itu tidak bisa mengantar, karena harus membujuk gadis jelek itu yang merajuk seperti nenek-nenek minta dikawini.

Ting!

Denting lift berbunyi tepat dimana angka lantai apartemen Suzy berada. Ia melangkah keluar dengan sepatu yang ditenteng. Matanya membesar kaget saat seorang pria yang berjarak sepuluh meter, menyandar tepat didepan pintu apartemennya.

Pria itu mengenakan kemeja biru dongker yang dilapisi dengan coat cokelat, celana jeans putih panjang dipadukan dengan sepatu kets putih, cukup fashionable. Menyandar bosan dengan kedua tangan yang berada dalam saku celana. Sedetik kemudian Suzy menyeringai, mengangkat salah satu tangannya dan melempar sepatu miliknya.

Bugh!

"AH!"

"Omo!" Suzy memekik kaget, pura-pura kaget tepatnya. Berlari kecil menghampiri Sehun yang meringis memegangi kening.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya sang gadis khawatir, mencoba menyentuh kening Sehun yang lebih dulu ditepis oleh pria itu.

"Jangan menyentuhku! Aw!" sergah Sehun sembari meringis sakit. Rasakan itu, batin Suzy bersorak.

"Kau sengajakan?" Tuduh sang pria kemudian dengan jari telunjuk yang tepat didepan wajah Suzy.

"Tidak. Aku benar-benar tidak sengaja. Lagipula, untuk apa kau di depan apartemenku?" Suzy memincingkan mata.

Sehun memilih mengalah, menghentikan pembahasan akan sengaja atau tidak sengajanya gadis itu. Ia paling benci berdebat, apalagi jika lawannya itu adalah wanita. Wanita adalah makhluk yang ribet, jadi lebih baik ia mengalah.

"Buka pintumu. Aku lelah berdiri disini sedari tadi."

Suzy mendelik, menekan password apartemennya dan kembali berbalik ketika pintu itu terbuka. "Katakan dulu padaku, ada perlu apa kau kesini?" Sehun tak menjawab, menggeser tubuh Suzy dengan mudah dari pintu.

"Yya!" Pekik Suzy tak terima. Ia menyusul Sehun yang berdiri terpaku didepan sana. Mata pria itu menatap jijik sepatu-sepatu sang gadis yang berserakan. Padahal rak sepatu sudah tersedia disana.

"Sumbangkan saja jika kau sudah tidak membutuhkan sepatu-sepatu itu." Komentar Sehun yang kemudian melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal rumah.

"Enak saja. Dia kira sepatuku barang murah." dumel Suzy yang kembali mengikuti langkah pria itu.

Pria itu terus menyusuri lorong hingga ia tepat berada diruang tamu Suzy. Pandangan jijik semakin ia tampakkan ketika kedua matanya menangkap beberapa kaleng bir berserakan dengan kardus pizza yang tergeletak menjijikan diatas meja. Ia meneruskan langkah, dan tiba-tiba berhenti ketika tanpa sengaja ia menginjak sesuatu. Teksturnya seperti kain, sedikit berbusa dan keras?

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang