Ein Geheimnis

2.1K 349 109
                                    

Lieblichsten Fehler ⬅

Tuhan mematahkanhatimu, karena Dia tahu yang terbaik untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan mematahkan
hatimu, karena Dia tahu yang terbaik untukmu

🍃

Kepala ia tundukkan dengan kedua tangan yang terjalin, saling meremas satu sama lain. Secangkir kopi hitam telah tergeletak manis di meja depan, sedang pria di hadapannya tampak kebingungan, terjebak dalam kecanggungan yang ia ciptakan.

Suzy tidak ambil pusing, enggan bersuara terlebih dahulu. Tatapan datar ia lemparkan pada permukaan kopi yang tenang. Menyabarkan diri menunggu pria yang ia yakini menguntitnya demi sebuah pembicaraan serius.

"Maaf..."

Gadis Bae mengangkat kepala, raut bertanya tersampir di sana, "Untuk?"

Pria bermarga Do memberanikan diri untuk membalas tatapannya, masih dengan sikap tenang yang jujur saja membuat Suzy nyaman ketika mereka bersama, dulu. Sikap tenang dan dewasa pria itu yang membuatnya kagum, hingga menafsirkan bahwa pria ini merupakan sosok kakak yang ia butuhkan. Tapi semuanya berubah, setelah ia mengetahui sendiri bahwa seseorang yang ia anggap sosok kakak malah menyimpan hati padanya.

"Perasaanku... aku tahu itu tidak seharusnya terjadi, mengingat saat itu kau berstatus sebagai tunangan Sehun. Tapi yang harus kau tahu, perasaan itu tulus dari hatiku tanpa bisa di cegah. Jika bisa memilih, aku pun ingin jatuh hati pada gadis lain yang juga merasakan hal yang sama padaku. Tapi bodohnya, hatiku malah tertuju pada milik orang lain. Maafkan aku"

Suzy menghela nafas, atensinya tak lagi pada Kyungsoo. Jemari yang awalnya saling bertaut kini mulai terlepas, mengetuk permukaan meja dengan gerakan berirama.

"Sudah?"

"Eh?"

Kyungsoo menatapnya dengan pupil yang membesar penuh tanya. Suzy berusaha bersikap tenang, walau hatinya sedikit kesal. Melirik sekilas pada jam tangan di pergelangan kirinya, lalu berdecak kemudian.

"Kau membuang waktuku"

"Suz--"

"Sudahlah. Kau tidak salah apa-apa. Aku hanya berharap kau bisa mencari penggantiku secepatnya. Jujur saja oppa, aku sedikit tidak nyaman berada di dekatmu sekarang, jadi kumohon mengertilah, hem?"

Kyungsoo tersenyum miris, mengangguk maklum dengan persepsi Suzy padanya. "Aku mengerti"

Suzy risih, suasana canggung mulai menyelimuti hingga ia berinisiatif untuk lebih dulu undur diri.

"Kurasa butuh waktu untuk menerima kehadiranmu kembali. Dan aku tidak tahu itu sampai kapan, oppa. Maafkan aku!"

Suzy enggan menatap Kyungsoo, memilih beranjak dari kursinya ketika menyadari pria itu menatapnya dengan sendu.

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang