Je T'aime

2.1K 271 192
                                    

Lieblichsten Fehler

Air mata mengalir diantara tautan bibir yang terjadi, Sehun bisa merasakan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mata mengalir diantara tautan bibir yang terjadi, Sehun bisa merasakan itu. Pada satu titik, logika sang lelaki bekerja, menyentak bahu Suzy hingga memberikan jarak antara mereka.

"Apa yang kau lakukan?"

Nada tajam itu keluar dari bibir Sehun pun dengan tatapan tajam yang ia berikan. Dengan air mata yang tak berhenti mengalir, Suzy berusaha menggenggam tangan Sehun, meremasnya pelan dengan bibir bawah yang ia gigit.

"Sehun, kumohon jangan begini."

"Pergi." Mulut Suzy sedikit terbuka dengan raut wajah terkejut ketika tanpa diduga Sehun menyentak pegangannya dengan satu kalimat tajam yang terlontar.

Tubuh Suzy luruh kebawah, merasakan kedua lutut tak mampu lagi menahan beban tubuh yang seketika melemah, "Kumohon jangan seperti ini." lirih sang wanita pelan dengan kepala tertunduk.

Sehun membuang pandangan, menatap keluar jendela kamar ruang inap yang seketika mendung. Kedua telinga sang lelaki jelas mendengar isak tangis Suzy yang putus asa, hingga tanpa ia sadari air matanya ikut mengalir merasakan sesak yang sama.

♡♡♡

Byun Baekhyun berjalan dengan kepala tertunduk. Disebelah tangan sang lelaki sedang menggenggam sekantong plastik, sedang satu tangan yang lain ia masukan kedalam saku celana. Langkah lelaki itu terhenti tepat didepan pintu ruang rawat inap, menarik nafas pelan lalu menghembuskannya kemudian. Cukup lama ia terdiam, sampai akhirnya tepukan pelan dibahu membuat ia berpaling.

"Pasien Park baru saja terlelap, Tuan."

"Benarkah?"

Anggukan beserta senyuman itu diberikan oleh sang lawan bicara, membuat Baekhyun ikut mengangguk.

"Hem, baiklah. Terima kasih suster."

Baekhyun menggeser pintu ruangan itu sesaat suster yang tadi berbicara dengannya pergi. Kedua matanya dapat menangkap tubuh Chanyeol yang terbaring lemah beserta infus ditangan. Karena keadaan yang semakin memburuk, Baekhyun memutuskan untuk membawa lelaki Park itu untuk dirawat dan melakukan penyembuhan dengan cara kemoterapi. Meski Chanyeol terus mengatakan bahwa semua itu percuma, ia hanya ingin sedikit berusaha. Setidaknya harapan itu masih ada walau hanya beberapa persen saja.

"Aku yakin kau akan lari pada Suzy jika tau apa yang terjadi tadi." Baekhyun berucap demikian dari posisinya yang telah duduk dikursi samping ranjang Chanyeol.

"Untuk pertama kalinya, aku ingin kau melakukan itu Chanyeol." Dengan helaan nafas pelan ia kembali berucap, "Dia sangat menderita."

♡♡♡

Bae Jihoon menatap bergantian dari sang ayah dan sang kakak perempuan. Kakaknya tampak berbeda, tidak seperti yang Jihoon kenal selama ini. Tatapan kosong dengan pipi tirus itu sama sekali bukan kakak yang ia kenal. Bae Suzy yang sang pria kenal tidak seperti ini. Dan untuk pertama kalinya Jihoon merasa buruk sebagai seorang adik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang