Alter Ego

3.1K 399 70
                                    

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

Pagi yang cerah, tapi terasa suram saat salah satu 'hyung' kesayangannya datang dan menghancurkan apa saja yang bisa dihancurkan oleh tangan pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, tapi terasa suram saat salah satu 'hyung' kesayangannya datang dan menghancurkan apa saja yang bisa dihancurkan oleh tangan pria itu. Ia mengabaikan, memilih melanjutkan kembali lukisan yang belum sempat sang pria selesaikan.

Brak!

Gerakan tangan terhenti diatas kanvas, menghela nafas lelah sembari meletakkan kembali kuas ditangannya keatas meja. Memutar kursi hingga kini ia dapat melihat barang-barangnya hancur berserakan diatas lantai. Dilihatnya pria yang ia anggap hyung tersebut, mengatur nafas dengan kedua tangan mencengkram erat ujung meja kerja milik sang pria.

"Ingin menghancurkan lukisanku juga, hyung? Aku dengan senang hati akan memberikannya." tawarnya santai, melipat kedua tangan didepan dada.

Pria itu menoleh dengan decakan jengkel. Ia menegakkan tubuh lalu menghampirinya, "Apa kau tidak merasa semua ini tidak adil, Yeol?"

Park Chanyeol, pria yang lebih muda itu memilih tersenyum kecil guna menjawab pertanyaan retoris dari pria dihadapannya, Kim Jong Dae.

"Bagaimana bisa dengan semudah itu nenek menyerahkan jabatannya? Yang tertua dikeluarga kita adalah Minseok hyung, kenapa bukan dia. Kenapa harus Sehun?" Cecar Jong Dae tak terima, menyugar kasar rambut yang sebelumnya tertata rapi.

"Mungkin karena hanya Sehun yang memiliki marga Oh. Kau tau sendiri kita berdelapan memiliki marga yang berbeda." jelas Chanyeol, masih dengan sikap santai yang ia tunjukan.

"Heh! Itu tidak masuk akal. Kita semua adalah keturunan dari keluarga Oh. Ibuku adalah Oh Nami putri kandung dari Oh Junho. Jelas bahwa aku juga memiliki hak atas kekayaan kakek itu. Tapi kenapa semuanya harus diberikan pada Sehun?" Pekik Jong Dae yang tak mampu menahan amarah kembali.

Chanyeol memilih diam, ia pun merasa ini tidak adil. Kakak sepupu tertuanya, Kim Minseok kakak kandung dari Kim Jong Dae pun tidak mendapatkan apa-apa.

"Apa aku harus membunuh Oh Sehun agar semuanya berakhir?" Chanyeol menatap terkejut saat kalimat itu terucap dari mulut Jong Dae.

"Kau ingin menjadi pembunuh hyung? Bahkan pada saudaramu sendiri?"

Jong Dae tersenyum miring, menatap remeh Chanyeol yang bergeming dikursinya.

"Kenapa? Bukankah bagus jika dia mati. Dengan begitu, kau juga bisa merebut kembali kekasihmu itu 'kan?" Tanya Jong Dae sarkastis.

Chanyeol menelan salivanya, teringat kembali akan satu fakta menyakitkan. Tapi kembali lagi, akal sehatnya lebih mendominasi saat ini.

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang