Comme Le Café

1.6K 320 95
                                    

Lieblichsten Fehler ⬅

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa?"

Chanyeol menarik seulas senyum, berdiri membelakangi kaca jendela besar ruang kerja Suzy yang semula dipandanginya. Kuku-kuku runcing Suzy menancap pada permukaan telapak tangan, tatkala gadis itu mencoba meredam gelojak emosi yang tiba-tiba memuncak. Air mata telah menggenang, siap untuk terjun bebas jika ia menggerakkan sedikit saja kelopak matanya.

Suzy tak kuasa, berlari tergesa dan menerjang tubuh Chanyeol yang dengan sigap menangkapnya.

"Aku merindukanmu, sungguh" isak Suzy dalam dekapannya.

Pelukkannya mengerat tatkala sentuhan jemari Chanyeol terasa dibahunya. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang pria itu dengan gusar. Berharap ini bukan mimpi, dan jika benar maka ia tidak ingin terbangun.

"Ji, kita perlu bicara" jemari Chanyeol yang berada dibahunya, berusaha mendorong pelan tubuhnya.

Suzy menggeleng, terus memeluk erat dirinya tanpa kata, hanya isakan kecil yang tertangkap dengar olehnya.

"Jangan seperti ini Ji, jebal?" Lirih Chanyeol masih berusaha melepaskan diri.

"Tidak. Kau akan lari dariku lagi. Aku tidak akan melepaskanmu!" tolak Suzy menggelengkan kepalanya frustasi.

Chanyeol menyerah, memejamkan mata kemudian memeluk erat tubuh gadis itu. Setetes air mata mengalir dipipi, ia menenggelamkan wajahnya diceruk leher gadis yang ia cintai sepenuh hati. Isak tangis Suzy semakin mengencang seiring dengan pelukkan Chanyeol yang mengerat ditubuhnya.

Do Kyungsoo menghentikan langkah, memilih bersembunyi dibalik tembok dekat pintu ruang kerja Suzy yang sedikit terbuka. Maksud hati mengunjungi Suzy guna memberikan selamat atas pernikahan yang akan dihelat sebentar lagi. Tapi mengapa perih dihati yang ia dapatkan ketika melihat Suzy dan Chanyeol berpelukan erat tanpa status yang pasti?

Mungkin benar, bahwa ia belum bisa melepaskan cintanya terhadap gadis manis yang sedang terisak dalam dekapan pria yang dicintainya itu. Kyungsoo menggeram, memilih berjalan pergi ketika tanpa disengaja mata bulatnya menangkap sosok Sehun yang tengah berdiri sekitar sepuluh meter dari tempatnya berpijak.

Sehun menghampirinya dengan kedua tangan yang berada disaku celana bahannya. Kedua alisnya hampir bersampukkan dengan raut wajah bertanya.

"Sedang apa kau disini, hyung?" Tanyanya dengan nada bingung yang kentara.

Kyungsoo berdeham, mencoba menetralkan suara yang akan keluar dari tenggorokkannya.

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang