Paroxysm

1.8K 266 53
                                    

➡ Lieblichsten Fehler ⬅

Kim Taehyung baru saja keluar dari ruang VIP 1502, ketika tanpa diduga ia bertemu dengan Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung baru saja keluar dari ruang VIP 1502, ketika tanpa diduga ia bertemu dengan Chanyeol. Sedang menatapnya dengan pandangan penuh tanya.

Park Chanyeol yang terlebih dahulu berinisiatif menghampirinya. Berdiri didepan ruang rawat Suzy yang telah tertutup rapat.

Bingung mengapa ada Taehyung disini? Itu karena Suzy yang meminta sang perawat menghubungi Taehyung, orang yang selama ini menampung dirinya dari pelarian atau bisa dibilang bukan pelarian, tetapi proses penyembuhan hati yang terluka.

"Sedang apa kau disini?" Kalimat pertama yang dilontarkan oleh Chanyeol dengan gerak mata menatap pada kaca kecil yang berada dipintu. Bermaksud meyakinkan diri bahwa Suzy benar-benar berada disana.

"Harusnya aku yang bertanya begitu? Untuk apa kau kesini disaat Suzy tidak ingin melihatmu lagi?"

Taehyung dapat menangkap garis amarah diwajah Chanyeol ketika ia selesai berkata demikian. Tersenyum remeh dengan gesture tubuh seakan menantang.

"Kau–"

"Aku yang memintanya kemari."

Dua orang lelaki yang saling bersitegang itu dengan cepat menoleh kesumber suara. Mendapati Lee Minhyuk bersama seorang wanita dan lelaki paruh baya yang mereka kenali sebagai Ibu dan Ayah Suzy, Bae Dae Hee dan Bae Dong Han.

♡♡♡

Suzy sama sekali tak berbicara, bahkan ketika sang ibu datang dengan sebuah tangisan bersamanya. Berulang kali bertanya, namun tak satu pun ia jawab. Seakan tubuh yang terbaring kini tak memiliki roh atau semangat sedikit pun untuk hidup.

Dan kini yang dapat dilakukan Bae Dae Hee hanya duduk terpaku dengan tangan mengupas buah apel. Ia lelah sejak setengah jam lalu melontarkan pertanyaan, tapi sang putri tetap gigih tak ingin berbicara. Sebenarnya wanita itu sudah tahu apa yang terjadi berkat Minhyuk yang menjelaskan semua padanya.

Tentu sebagai seorang ibu dia juga terluka. Tapi tetap berusaha sekuat tenaga menahan kepedihannya agar tidak menambah beban sang anak. Berusaha tegar diatas kesakitannya sendiri. Itulah rahasia terpendam seorang ibu.

"Kau tahu–, sebenarnya kau bukan anak sulung kami."

Untuk pertama kalinya Suzy merespon, menatap lekat pada sang ibu yang juga menatapnya. Wanita itu tetap tak bersuara, menunggu sang ibu melanjutkan kalimat yang membuatnya penasaran.

"Bae Donghae. Anak pertama ibu– oppa-mu."

Pada akhirnya Nyonya Bae memalingkan wajah, membuka luka lama yang sudah ia kubur dalam-dalam membuatnya kembali meneteskan air mata.

"Kami kehilangan Donghae dua puluh tujuh tahun yang lalu, bahkan sebelum dirimu lahir."

Dirasa suasana berubah sendu, Tuan Bae memilih beranjak dari sofa yang berada diruangan Suzy. Mengeluarkan diri dan memberi waktu bagi sang istri dan anak untuk saling bercerita. Cerita lama yang akhirnya terkuak kembali.

Lieblichsten FehlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang