Sekalipun aku berjalan-jalan gila di dunia ini. Aku masih ingin hidup lebih lama. Aku ingin menemukannya, kekuatanku.
BTS - Am I Wrong
:::::
"Dasar gadis pembawa sial! Mengapa kau tidak bersembunyi saja di bawah kolong kasurmu bersama tikus-tikus menggelikan itu?"
Yerim hanya diam menatap dua orang gadis berseragam SMA sepertinya yang sedang menumpahkan saus ikan dan mengeluarkan sumpah serapah kepada seorang gadis berkacamata yang kini tengah menangis.
Ia mengusap wajahnya dan berjalan meninggalkan mereka menuju atap sekolah. Kaki mungilnya terasa berat saat menginjakkan kaki di anak tangga. Entah karena ia kelelahan atau beban hidup yang dibawanya semakin berat.
Yerim menarik napasnya saat angin menerpa wajah mungil dan rambut panjangnya. Ditutupnya kedua netra seiring dengan tetes-tetes bening yang jatuh di sudut mata.
Dunia itu kejam, hanya bisa memberikan rasa mencekam.
Dunia itu gila, hingga membuat manusia menjadi buta.
Namun, ada yang lebih buruk dari itu semua.
Kim Yerim.
"Kau sudah makan siang?"
Yerim segera menghapus air matanya dan melihat Jungkook berdiri di belakang dengan satu botol susu pisang serta sebungkus roti selai stroberi.
"Jung."
Jungkook tersenyum dan berjalan mendekati Yerim. Ia lantas menarik tangan gadis tersebut dan mengajaknya duduk di lantai semen yang berdebu.
"Makanlah."
Yerim mengangkat wajahnya dan menatap Jungkook. Ia tersenyum tipis, tetapi dengan cepat menariknya kembali takut Jungkook akan melihatnya.
"Aku tahu kau selalu melewatkan makan siangmu, Rim. Apa dengan menyaksikan mereka mengintimidasi gadis tersebut dapat membuatmu kenyang?" tanya Jungkook.
Yerim menghentikan sedotan pada susu pisang miliknya. Kedua matanya menatap Jungkook sendu.
"Setidaknya dengan melihat, aku bisa turut merasakan apa yang gadis itu rasakan."
Jungkook menghela napas dan memilih merebahkan tubuhnya. Ia meletakkan kepalanya di atas paha Yerim sambil memandang langit biru di atasnya.
"Rim, aku akan lebih senang jika jam istirahatmu kau habiskan bersamaku di sini. Bukan dengan bersembunyi di balik tembok menyaksikan para gadis mengintimidasi."
Yerim hanya menatap nanar ke sembarang arah setelah mendengar kalimat Jungkook. Kalimat yang terdengar memendam perasaan memohon kepada Yerim.
Dan waktu istirahat hari ini, Yerim habiskan dengan mendengarkan Jungkook bernyanyi.
○●
Kamu.
Berdiri di sini menari riang.
Berlari di sana tersenyum senang.Kamu.
Menggores habis kelamku.
Membantai musnah gelapku.Lalu, kamu.
Ucapkan satu nada.
Berikan dua luka.Kamu, membuatku gila dan bertahan lebih lama.
Busan, 02 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Fearly Tale
FanfictionDia Kim Yerim, hidup dengan kesialan di mata mereka. Satu per satu skenario buruk ditimpakan kepada tubuh mungil dan jiwa rapuhnya. Dia Jeon Jungkook, tercipta untuk menggenggam di dalam duka. Satu per satu masalahnya ikut menjadi senjata menyerang...