"Aku duduk di sini."
Seluruh murid kelas sebelas melayangkan pandangan mereka ke asal suara. Eunwoo nampak berdiri di depan bangku salah satu murid perempuan. Seperti biasa, pemuda tersebut selalu menatap lawan bicaranya dengan tatapan datar tak bersahabat. Meskipun murid yang ditatapnya kali ini pernah menjadi satu-satunya gadis yang mendapatkan tatapan hangat dari seorang Cha Eunwoo.
"A-apa maksudmu, Eunwoo?" tanya gadis tersebut, Sohye.
Eunwoo mendongakkan kepalanya ke atas dan menghela napas berat. Tatapan dingin yang menusuk kembali ia tunjukkan kepada Sohye. "Apa kau tidak mengerti bahasa manusia?"
"Yerim," sahutan Suhyun yang duduk di belakang berhasil membuat Eunwoo maupun Sohye menolehkan kepala mereka. Yerim yang baru saja datang pagi ini berjalan menuju bangkunya dan menatap Sohye serta Eunwoo bergantian.
"B-baiklah, aku akan pindah." Sohye tergesa-gesa membereskan bukunya dari kolong meja dan membawa tasnya untuk dipindahkan ke bangku milik Eunwoo.
Yerim mengerutkan keningnya bingung. Ia menahan tangan Sohye yang hendak melewatinya menuju bangku Eunwoo yang berada paling depan. "Mengapa kau pindah?" tanya Yerim.
"Duduk. Guru sudah datang," ucap Eunwoo memerintah dan menarik tangan Yerim untuk duduk di sampingnya.
Semua murid di dalam kelas tersebut berusaha menahan bisik-bisik mereka. Jika bukan Eunwoo murid yang meminta Sohye bertukar tempat duduk, mereka pasti sudah berkicau-kicau membicarakan hal tersebut. Namun, mereka memilih diam karena tak ada satu pun yang berani ikut campur dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan Eunwoo. Apalagi di dalam kelas tersebut bukan hanya ada Eunwoo, tetapi juga ada Junhoe dan Eunha yang akan selalu mengawasi gerak-gerik mereka.
"Cha Eunwoo, apa Jungkook tahu kau melakukan ini? Sohye itu temanku," desis Yerim sebelum gadis tersebut membuka buku pelajarannya.
"Jungkook memintaku untuk mengawasimu dari dekat. Sohye bukan sosok yang baik untuk dijadikan teman," balas Eunwoo tanpa mengalihkan pandangannya dari papan tulis.
Yerim menundukkan kepalanya. Rasanya ia ingin berteriak dengan segala perhatian dan perlindungan berlebihan yang ia terima. Gadis tersebut pun menelan ludahnya yang terasa pahit dan berusaha menahan emosinya. "Kau berbohong. Jungkook tidak mungkin mengatakan hal seperti itu."
"Kau tahu aku berbohong. Maka, diamlah jika kau tidak ingin aku melakukan hal lebih buruk pada Kim Sohye." Eunwoo menutup pembicaraan mereka.
Yerim tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dari nada suara Eunwoo, ia tahu jika pemuda tersebut serius dengan ucapannya. Yerim hanya menatap nanar mejanya, menahan rasa ketidaknyamanan seperti ini.
"Selamat pa-"
Pranggg!!!!
"Ya, lihatlah! Para murid berlarian ke kelas sebelah," ucap salah satu murid yang duduk di dekat jendela koridor.
Semua murid kompak menatap ke luar kelas. Junhoe sontak berdiri dari duduknya, membuat meja berdecit yang membuat Eunwoo menolehkan kepalanya ke belakang.
"Kelas Jungkook," lirih Eunwoo pelan, tetapi masih dapat didengar oleh Yerim. "Jangan bilang-"
"JUNHEO! ANAK SMA GANGHAN BARU SAJA MEMECAHKAN KACA JENDELA DI KELASKU DAN KABUR. MEREKA-" Napas Jennie tersengal-sengal saat gadis tersebut memasuki kelas Yerim, "beberapa anggota Lee Taeyong," sambungnya pelan dan menunduk.
"Berengsek!" Junhoe langsung menggebrak meja dengan kakinya dan berlari ke luar kelas, diikuti oleh Eunwoo dan beberapa murid.
"Ya! Tidak ada yang mengizinkan kalian berlari keluar kelas di jam pelajaran!" Kang Ssaem berteriak memerintahkan para murid untuk tidak berlari ke luar. Namun, tak ada satupun yang menghiraukan teriakan guru perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fearly Tale
FanfictionDia Kim Yerim, hidup dengan kesialan di mata mereka. Satu per satu skenario buruk ditimpakan kepada tubuh mungil dan jiwa rapuhnya. Dia Jeon Jungkook, tercipta untuk menggenggam di dalam duka. Satu per satu masalahnya ikut menjadi senjata menyerang...