[Fearly Tale - 07]

2.2K 398 46
                                    

Suara sirene ambulan dan mobil polisi bersahut-sahutan. Para murid SMA Yeonje pun berkumpul di depan gerbang sambil menengok jalan raya. Ada sekiranya tiga mobil polisi melintas melewati SMA Yeonje menuju SMA Ganghan.

Jungkook dan Yerim yang baru sampai ikut menolehkan kepala mereka ke jalan. Yerim dapat merasakan pergerakan gelisah Jungkook di sampingnya. Gadis tersebut pun menyentuh lengan Jungkook agar pemuda tersebut mengalihkan tatapannya.

"Jung, ayo! Aku harus membaca materi untuk ulangan harianku," sahut Yerim dan menarik lengan Jungkook.

Saat kaki mereka melangkah memasuki koridor gedung, beberapa tatap mata langsung menatap Yerim yang berdiri di samping Jungkook. Yerim refleks melangkah mundur dan menyembunyikan tubuhnya di balik tubuh Jungkook. Pemuda tersebut berdecak keras, membuat beberapa tatap mata tadi mengalihkan pandangan mereka ke sembarang arah. Jungkook lantas menggenggam tangan Yerim dan menemani kekasihnya tersebut menuju loker miliknya.

"Aku akan menemanimu mengambil buku," ucap Jungkook pelan sambil mengelus puncak kepala Yerim.

Yerim mengangguk dan segera membuka lokernya. Tak sengaja, ia melihat sepucuk surat dengan amplop cokelat. Dengan cepat, Yerim segera menyelipkan surat tersebut ke dalam salah satu buku paketnya agar Jungkook tidak sempat melihatnya. "Aku sudah selesai," sahut Yerim dan menutup lokernya.

Jungkook mengangguk dan berjalan di samping Yerim menuju kelas gadis tersebut. Tidak ada pembicaraan di antara mereka berdua. Sejak tadi malam setelah Taeyong pergi meninggalkan mereka, Jungkook langsung memilih masuk ke dalam kamar dan meninggalkan Yerim bersama ibunya. Untung Yerim bisa mengerti keadaan Jungkook meski ia tidak tahu masalah yang sedang dihadapi kekasihnya itu. Jadi, Yerim hanya mengatakan jika Jungkook kelelahan habis bermain bersama teman-temannya saat ibu Jungkook menyanyakan perilaku ganjil anaknya.

Bahkan, pagi tadi saat Jungkook mengantarkan Yerim untuk mengambil tas dan baju seragam gadis tersebut ke rumah, Jungkook masih memilih diam tak bersuara. Yerim sudah gemas menahan rasa penasarannya, tetapi ia cukup sadar untuk tidak menambah beban pikiran Jungkook dengan tingkahnya.

"Jung, kau baik-baik saja, bukan?" tanya Yerim saat mereka berhenti di depan kelas gadis tersebut.

Jungkook mengangguk pelan dan tersenyum menatap wajah Yerim yang masih terlihat pucat. Ia merendahkan tubuhnya sejajar dengan Yerim. Lalu, Jungkook mengeluarkan jaketnya dari dalam tas dan mengalungkannya di leher Yerim. "Kau lupa membawa jaketmu, Sayang," ucap Jungkook dan mencubit kedua pipi Yerim.

Yerim mengerucutkan bibirnya ke depan karena kejahilan Jungkook. Ia menepis pelan tangan pemuda tersebut dan menjinjitkan kakinya. "Belajar yang baik, Jungkook," ucapnya manis sambil menepuk pelan puncak kepala Jungkook sebanyak dua kali.

Jungkook menundukkan kepalanya ke bawah dan tersenyum sambil memejamkan matanya. Hanya dengan sedikit perlakuan manis dari Yerim, Jungkook merasa jika semuanya akan berjalan baik-baik saja selama ada gadis tersebut di sampingnya. Jungkook menolehkan kepalanya ke koridor. Beberapa murid terlihat acuh tak acuh dengan keberadaan mereka. Jungkook merasa senang mereka mengabaikan kehadiran dirinya dan Yerim. Pemuda Jeon tidak melewatkan kesempatan. Ia pun kembali mendekatkan wajahnya ke hadapan Yerim dan mencubit pelan hidung mungil gadis tersebut.

"Tunggu aku di kelas saat jam istirahat nanti. Mengerti?" perintah Jungkook dan secepat kilat mengecup pelan hidung Yerim.

Yerim terkekeh geli dan mendorong pelan bahu Jungkook ke belakang. "Belajar yang rajin, Jung. Aku tidak mau pergi ke universitas jika kau tidak bersamaku."

Jungkook mengangguk dan melambaikan tangannya sambil melangkah mundur. Yerim membalas lambaian tangan Jungkook dan segera melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Ia mengabaikan beberapa tatap mata yang melihatnya. Yerim lebih memilih membalas sapaan Eunha yang duduk di bangku yang seharusnya diduduki oleh Eunwoo.

Fearly TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang