Dia Kim Yerim, hidup dengan kesialan di mata mereka. Satu per satu skenario buruk ditimpakan kepada tubuh mungil dan jiwa rapuhnya.
Dia Jeon Jungkook, tercipta untuk menggenggam di dalam duka. Satu per satu masalahnya ikut menjadi senjata menyerang...
Aku dapat melihat bahwa hubungan kita memudar. Hubungan kosong seperti langit di musim gugur.
BTS - Dead Leaves
:::::
"Ya! Kau juga bertanggung jawab atas ini semua. Bukan hanya aku." Seorang gadis berambut sebahu berteriak di hadapan seorang murid laki-laki yang duduk dengan kaki di atas meja dan menggigit sebatang tusuk gigi.
"Sial!" umpatnya dan berdiri menghadap gadis tersebut dengan tampang tidak suka. "Ia sendiri yang datang kepada kita. Aku tidak pernah memaksanya untuk bergabung." Pria tersebut berjalan meninggalkan kelas dengan umpatan kasar masih menggantung di bibirnya.
"Persetan kalian semua! Kalian juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini dan satu tahun yang lalu." Gadis berambut sebahu tersebut menunjuk ke arah semua murid di dalam kelas dan ikut berlari keluar.
Murung.
Hari ini SMA Yeonje Busan sedang dirundung mendung.
Beberapa murid masih mengelilingi halaman sekolah yang telah diberi garis polisi. Suara Ambulans yang meraung-raung berhasil mengundang tubuh untuk bergidik seram.
Yerim duduk memperhatikan di pinggir lapangan. Ia menyaksikan para petugas yang mengangkat satu kantung kuning dengan mayat seroang gadis di dalamnya.
Angin musim gugur berembus. Yerim mendongakkan kepalanya tersenyum tulus. Kristal-kristal bening mengalir di pipinya yang mulus.
"Apa anda bisa ikut bersama kami?"
Yerim menolehkan kepalanya ke sumber suara. Dapat ia lihat dua orang pria berseragam tengah berbicara. Yerim hanya memperhatikan mereka datar.
"Yerim."
Suara yang ia sukai jika sudah memanggil namanya. Yerim menoleh dan tersenyum senang.
"Jung."
Pemuda Jeon tidak berjalan mendekat seperti biasanya. Ia menatap Yerim dengan pandangan yang menyorotkan kekecewaan.
"Bukankah ini yang kau mau? Semua telah selesai, kau sudah terlalu jauh untuk aku gapai, Kim Yerim."
Yerim merasakan jika dunianya runtuh saat itu juga. Jungkook berjalan menjauh meninggalkan Yerim yang mencengkeram rok seragamnya. Sekarang jiwanya benar-benar telah terluka.
Murung.
Hari ini SMA Yeonje Busan sedang dirundung mendung.
Beberapa murid melihat seorang gadis manis di ambang kegelapan palung.
Angin musim gugur berembus. Menerbangkan satu sapu tangan dengan rajutan 'JY' di sudutnya.
Lalu, mendarat di atas gumpalan darah yang masih tersisa, menjadi saksi akan balas dendam yang takkan pernah dilupakan oleh semesta.
○●
Ada satu ketika aku adalah dirimu. Ada satu ketika aku merasakan kita berada di satu ruang dan waktu.
Berdirilah tanpa aku di dekatmu. Jiwa ini dan nestapamu. Raga ini dan kelammu.
Berjanjilah kau akan meninggalkan aku. Aku dan tawaku. Aku dan nyawaku.
Busan, 05 Agustus 2017
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
