"Ibu, tempat makanku dimana?" Tanya anakku satu-satunya.
"Coba kamu periksa di dapur, kalau tidak salah ayahmu baru saja selesai mencucikannya." Jawabku.
Setelah 18 tahun menikah, akhirnya aku dan Tomino dikaruniai seorang anak yang berupa gadis cantik berumur 17 tahun yang sangat secara fisik lebih mirip denganku, tapi sifatnya mirip dengan ayahnya. Gadis cantik itu bernama Vellucia Von Blau, ia memiliki rambut panjang berwarna pirang yang sama denganku, hanya saja Vellucia lebih suka kalau rambutnya diikat kebelakang. Wajahnya sangat cantik dengan mata berwarna lapis lazuli dan hidung yang agak mancung serta bibir yang terlihat soft dan kecil. Tingginya sekitar 168cm, cukup tinggi kan untuk gadis seumur itu? Masalah badan, dia lebih condong kepada ayahnya. Meski masih gadis, ia rajin berolahraga dan lebih senang berlatih beladiri yang diajarkan oleh ayahnya sehingga tubuhnya terlihat atletis namun tetap dapat terlihat anggun. Hari ini ia memakai kaus berwarna biru muda dan celana merah muda serta sepatu berwarna hitam. Melihatnya yang sudah besar, aku serasa melihat diriku yang dulu.
"ibu, aku tidak menemukannya!" Ucap Vellucia dengan panik.
"Masa tidak menemukannya? Sini ibu bantu carikan." Kataku sambil tersenyum.
"Wah pasti ketemu! Teman-temanku bilang kalau seorang ibu itu memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mencari barang yang hilang!" Ucap Vellucia dengan takjub.
Baru saja aku melihat ke dapur, aku sudah menemukannya. Benar saja, tempat bekal berwarna hitam itu tertutup oleh panci. Lantas bagaimana caraku menemukannya padahal tempat bekal itu tertutup secara sempurna? Jangan lupa kalau aku masih seorang geist.
"Vell, coba kamu lihat dibawah panci itu." Kataku.
Vell terlihat bingung, tapi ia memutuskan untuk memeriksanya. Sontak, ia terkejut dan heran mengapa tempat bekal itu ada di bawah panci yang menutupinya? Hanya Tomino dan Tuhan yang tahu.
"Dasar ayah, masih ceroboh ya." Ujar Vellucia sambil tertawa.
"Akhir-akhir ini ayahmu sedang sibuk, hal itu membuatnya ceroboh mungkin." Balasku tersenyum.
Vellucia menggumam mengerti. Setelah mencuci ulang tempat bekal itu, ia mengisinya dengan salad. Vellucia adalah seorang yang vegetarian, ia sudah tidak lagi memakan nasi dan daging. Mungkin ini sebabnya ia tampak selalu sehat dan luar biasa jarang sekali untuk sakit.
"Ibu, aku ingin bertanya dong." Ujar Vellucia dengan penasaran.
"Apa itu?"
"Ayah ketika muda seperti apa?" Tanyanya dengan penasaran.
"Eh? Kenapa mendadak penasaran?" Tanyaku.
"Ya aku penasaran saja, habisnya ibu pernah bilang kalau ayah itu adalah laki-laki idaman semua wanita ketika masih muda. Ya aku sih mengerti, sekarang saja ayah kelewatan tampan dan masih terlihat muda, dan ibu juga terlalu cantik. Aku penasaran dengan kisah kalian, boleh tahu dong? Aku sudah besar looh hihihi." Ujarnya dengan santai.
Aku tersenyum sembari mengingat-ingat masa lalu hidupku yang penuh akan lika-liku. Lika-liku yang sangat merubah hidupku dan hidupnya kini sudah menjadi memori yang kekal. Sambil duduk santai di atas sofa dengan putriku yang kini duduk secara bersila di sampingku, aku mulai menceritakan hal yang belum pernah aku ceritakan sebelumnya.
"Jadi, ayahmu sempat menjadi seorang penghianat umat manusia. Pada saat itu, ibu benar-benar tidak berdaya. Pengaruh kekuatan Murcielago begitu besar hingga mengubah ayahmu menjadi orang yang haus akan kekuatan." Jelasku.
"Tunggu, ayah yang ramah dan penuh kasih sayang itu?? Ibu tidak mengarang cerita ini, iya kan?" Tanya Vellucia dengan tidak yakin.
"Ibu tidak mengarangnya. Sulit dipercaya bukan? Tapi memang pada masa itu, ayahmu sempat depresi. Dia menghadapi begitu banyak cobaan semenjak dirinya masih kecil. Ayahmu kehilangan kakaknya, lalu ia tumbuh di lingkungan tentara yang keras, ketika remaja ia sudah kehilangan apa itu makna 'Harapan' yang sesungguhnya sehingga ia sebenarnya sudah nyaris di telan oleh kegelapan. Untungnya, ibu selalu menemani dan membuat dirinya tersenyum. Setidaknya ia masih memiliki sebuah rasa kasih di hatinya. Itu karena aku seorang." Ujar ibu dengan percaya diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/111671356-288-k606575.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenebris
Fantasy(18+) Genre: Dark Fantasy, Romance, Psychological Emosi negatif adalah sebuah kutukan yang dilahirkan dari sisi tergelap manusia, semua orang memilikinya. Namun apa yang terjadi jika emosi itu dapat merubah seseorang menjadi makhluk keji yang tidak...