prolog

106 6 0
                                    

Sore hari yang cerah, adalah waktu nya untuk menikmati semilir angin, dipandangannya banyak yang bermain sepeda, berolahraga dan lainnya.

Matanya tertuju pada seorang anak perempuan yang masih memakai seragam abu-abu yang sangat terlihat lelah dengan setumpuk kertas mungkin hasil print, atau tugasnya yang menumpuk.

Perempuan itu memejamkan matanya ketika duduk dibangku taman. Menikmati sore cerah ini juga.

Kiki, ya. Kiki widiansyah nama lengkapnya tak sengaja tersenyum melihat betapa lucunya gadis yang dipandang dari sebelahnya itu.

Betapa terkejutnya kiki saat wanita itu menoleh ke arahnya dan tersenyum

"Hai" sapanya

"I-iya hai" ucap kiki

Sial. Dia selalu gugup ketika bersama seseorang yang dia---- eh apa?

"Disini enak yah bikin tenang" ucapnya sambil menatap kedepan lalu memejamkan matanya. Seperti yang dikatakannya disini sangat tenang namun. Entah kenapa jantung kiki berpacu lebih cepat.

Ah. Apa dia terkena serangan jantung, mungkin pulang nanti dia akan diperiksa pada ibunya yang adalah seorang dokter.

"I-iya" ucap kiki gugup

Wanita tadi melihat kesebelah kanannya yang dimana ada kiki disana. Lalu berdiri dan berjalan menuju kiki.

"Boleh gue duduk disini" tanyanya ramah

"Silahkan"

saat sudah duduk disamping kiki, dengan memberi jarak.

"Lu sering kesini" tanya wanita itu

"Sesekali kesini kalo lagi bosen dirumah"

"Anak rumahan" tanyanya lagi sambil memicingkan mata.

"Bukan, hanya gue lebih sering dirumah daripada diluar"

Wanita tadi manggut manggut. Lalu melihat jam ditangannya

"Aissss, udah sore ehh gue balik duluan yah" ucapnya

Ada rasa kecewa dihati kiki entah kenapa, padahal baru beberapa detik dia bersama wanita itu.

"Hati hati"

"Iyah, semoga ketemu lagi"

Kiki mengangguk. Dan melihat wanita tadi berlari menuju jalan lalu menghilang di tikungan. Kiki melihat dengan tatapan sendu.

Tapi dia berpikir ada sesuatu yang tidak asing. Ah. Dia lupa menanyakan namanya. Dimana wanita itu tinggal dan ah, sekolahnya.

Kiki merutuki dirinya sendiri karena terlalu menikmati ciptaan tuhan itu. Dia pun segera bangkit lalu berdiri untuk pulang. Menggunakan sepedahnya.

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang