malam minggu

21 3 0
                                    

Setelah sampai dirumahku kiki menyimpan sepedanya, lalu masuk saat aku mengajaknya mampir.

"Eh kiki, apa kabar" ucap ibu ku

"Baik, tante makin cantik ya pantes tiara cantik juga" ucap kiki.

Sejak kapan dia pandai merayu begitu.

"Kiki bisa aja, ca ajak kiki duduk"

"Duduk ki, mau minum apa makan" tanyaku

"Apa aja deh"

"Yaudah tunggu yah" ucapku berlalu menuju dapur

Saat didapur ibuku sudah menyiapkan susu strawberry untukku dan kiki, aku mengambil beberapa camilan dikulkas dan meletakannya di tempat semacam mangkuk keramik.

"Ca , kamu ketemu spesies ganteng kayak kiki dimana" ucap ibuku

"Mah," ucapku kesal dengan kadar kepo ibuku yang sangat tinggi

"Kan mamah tanya aja ca, kamu gada perasaan suka sama kiki? Dia ganteng looh" goda ibuku

"Apasih mah udah ah " aku meninggalkan mamah didapur dengan membawa dua gelas susu strawberry dan camilan keripik kentang kesukaanku.

"Maaf ki lama" ucapku tak enak.

"Gapapa ra"

"Minum ki"

Kiki mengangguk lalu meminum susu nya.

"Tar malam minggu ra, mau main?" tanya kiki

"Kemana"

"Kemana kek"

"Aku kan gak hafal sama tempat disini kamu gada mau ngajakin aku kemana gitu" lanjut kiki

Ah iya, aku belum pernah mengajak kiki keman-mana kecuali taman. Mungkin karena terlalu senang jadi tak terpikirkan olehku

"Ah iya, boleh ki "

"Oke jam 7 aku jemput kamu yah" aku mengangguk

"Yaudah aku pulang yaa, tar keburu sore banget"

"Hati - hati ki"

Kiki mengangkat jempolnya lalu mengendarai sepedanya. Rumahnya lumayan jauh tapi dia ingin memakai sepeda saja katanya agar banyak waktu memikirkan ku . ucapan yang sangat manis

---

Aku melihat kiki yang sedang memotret apabyang menurutnya menarik melaluin kamera yang dibawanya dari rumah.

"Suka ki?" tanyaku kiki memgangguk antusias

Aku mengajaknya kepuncak, cibodas. Setelah minta izin ibuku lalu kami pergi dengan mobil kiki.

"Aku selalu ingin kesini " ucapnya tersenyum sangat manis.

"Malam minggu pertamaku keluar bersamamu" lanjutnya dengan senyum yang masih terukir diwajah tampannya.

"Ki kenapa kamu mau menjadi temanku" tanyaku padanya.

"Karena kamu yang pertama kali berbicara padaku disini, selain orangtua ku" ucapnya menatapku

"Jika waktu itu aku tidak menyapamu?"

"Aku akan menyapamu duluan jika aku berani"

"Waah"

"Serius, aku akan membuatmu menyapaku jika harus" ucapnya menyeringai

"Baiklah" pasrahku

"Malam minggu bersama tiara? Bolehkah selamanya" ucap kiki menatapku lembut. Aku tersenyum lalu mengangguk. Kiki mengacak rambutku.

"Duduk sana yuk" ajakku menunjuk tempat duduk sekitar kebun teh

"Ra, lihat sini" ucap kiki aku melihatnya dan

Ckrek!!

"Kiki, kau mencuri fotoku"

"Hahaa kau sangat lucu sungguh" ucap kiki terkekeh

"Terserah padamu ki"

"Aku ingin makan sesuatu ra"

"Mau jagung bakar" tanyaku kiki mengangguk antusias

Aku dan kiki jalan beriringan sambil mengamati hasil foto kiki, teenyata kiki pernah ikut ekstra photography disekolahnya dulu pantas saja hasilnya bagus.

"Pak jagung bakarnya dua yah"ucapku pada penjual jagung bakar yang sudah paruh baya

" iya neng tunggu sebentar yah"

Aku duduk bersampingan dengan kiki, lalu kiki mengatahkan kameranya padaku lalu memotretku. Aku langsung melihat hasilnya.

"Foto berdua ki"ucapku kiki mengangguk lalu mengarahkan pada kami berdua, aku tersenyum begitupun kiki yang memperlihatkan deretan gigi putihnya. Sangat tampan . oh ayolah sampai kapan aku akan terus memuji kiki seperti ini.

" makasih pak"ucapku dan kiki saat penjual jagung bakar memberikan pesanan kami.

"Ra"

"Ya"

"Jika aku tidak suka melihatmu dengan pria lain selain aku bagaimana" tanyanya. Aneh sekali pertanyaan itu.

"Kenapa begitu"

"Aku tidak suka, entahlah ada sesuatu membuatku tak suka saat melihat ada pria lain yang menggodamu" ucapnya

"Jadi , kau ingin aku menjaga perasaan mu ?" kiki mengangguk pelan.

"Ku usahakan tapi pernyataanmu sangatlah lucu ki, sunguh" ucap ku trrkikik kiki hanya tersenyum lebar menatapku. Senyum yang begitu polos

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang