Gapapa

11 1 0
                                    

Aku menunggu kiki diluar ruang BK mondar mandir seperti setrika belum panas. Aku takut kiki kena sanksi tapi menurutku ini tidak terlalu fatal mungkin.

Sungguhan, hatiku sangat tidak tenang ku duduk dikursi panjang yang ada didepan ruang BK berkali-kali ku menarik dan menghembuskan nafas agar lebih tenang

Lalu suara pintu terbuka membuat perasaanku makin tak karuan.

"Raa, kamu sejak kapan disitu" ucap kiki saat melihatku

"Menunggumu"

"Apa kata bu BK" ucapku tak sabaran

"Kiki, andi ayo ikut ibu kelapangan" ucap guru BK tersebut. Aiiiisss apa kiki akan dijemur dilapangan? Oh kasihan kiki.

"Aku.... Maaf ki" ucap ku pelan

"Tak apa" ucapnya sambil tersenyum

"Gih masuk kelas lagi " lanjutnya aku mengangguk lemah kiki mengacak rambutku dan berlalu menuju lapangan. Aku pun berjalan dengan tidak semangat menuju kelas saat keluar dengan alasan sakit perut.

---

Saat bel istirahat kedua berbunyi aku yang sudah menyiapkan botol minum sejak tadi melesat keluar tanpa peduli panggilan dari makhluk kampret bernama gaga.

Ku berlari menuju lapangan dimana disana kiki sedang hormat ketiang bendera, sendirian. Hei dimana kunyuk andi kenapa dia tidak dihukum juga. Aku menghampiri kiki lalu dibalas senyuman oleh kiki. Aku pun mengajak Kiki meneduh dibawah pohon agar tidak terlalu panas untuk kiki aku membuka tissue lalu mengusap keringat yang membanjiri wajah merah kiki, kasian dia. Wajah nya memerah karena terik matahari yang menyengat wajahnya

"Ki ini minum" ucapku lalu kiki langsung meminumnya sampai tandas

"Lain kali jangan seperi itu ki"

"Gapapa"

"Bukan soal gapapa aku gak tega ki liat kamu "

"Kan kamu gak liat raa

" udahlah ayo kekelas" diangguki kiki lalau kami berjalan menuju kelas

Aku dikelas bersama kiki yang sekarang membenamkan wajahnya dilekukan tangan. Sungguh ku takut kiki sakit

"Ki kita ke UKS" ucapku kiki menggeleng

"Mau ku belikan sesuatu"

Kiki beralih menatapku masih tetap menaruh kepalanya ditangan

"Cukup kamu disini raa, aku gapapa" ucapnya aissss aku malah semakin cemas padanya

Ku usap pelan rambutnya dia tersenyum padaku sangat manis.

"Ra " aku berdeham

"Aku menyayangimu jika kamu lupa" ucapnya tiba-tiba

"Kamu sudah sering bilang padaku " ucapku geli dia senyum sangat manis

"Aku hanya takut kamu lupa"

"Tak aku tak lupa. sungguhan"

"Jangan pergi yah" aku tak mengerti tapi tetap ku angguki.

"Aku selalu ngerasa..... Entahlah aku gak ngerti"

"Apasih kiki gaje"

"Gapapa yang penting kamu sayang"

Aku terkekeh begitupun Kiki.

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang