rumah kiki (3)

15 1 0
                                    

Setelah hari itu berlalu hari dimana kejadian kiki dan andi, semuanya terasa kembali seperti semula. Aku berlima bersama trio kampret juga kiki disamping ku

"Makan yang banyak biar cepet gede"  kiki

"Aku sudah gede tau" balasku sengit karena dia pernah bilang badanku lebih mirip anak SMP dari pada SMA kurang ngajar gimana dia.

"Iya yang udah gede"

Aku tersenyum kemenangan.

"Mamah pingin kamu main kerumah lagi" ucap kiki

"Oh ya, aku rindu tante linda "

"Nanti pulang kerumahku dulu ya" aku mengangguk

---

Disinilah aku sekarang dikediaman keluarga kiki, aku sedang belajar membuat kue pada tante linda yang ternyata sangat pandai membuat kue black forest kesukaanku

"Gimana hubungan kalian" tanya tante linda

"Baik tan" ucapku

"Jangan panggil tante panggil mamah aja" ucapnya lembut aku mengangguk

"Mamah, pengen kamu jadi mantu mamah"

"Hah?"

Mamah tergelak sebentar lalu kembali berucap "tidak apa-apa-apa"

"Kamu sayang kiki" aku mengangguk tentu saja aku sangat menyayangi dia.

"Jaga kiki baik baik yah"

"Mamah sangat menyayangi dia juga" lanjut mamah kenapa aku merasa ada yang salah dan menjanggal yah entahlah mungkin perasaanku saja

"Kiki kenapa?" tanyaku tiba-tiba mamah melirikku lalu senyum, senyum seperti kiki. Namun lebih menenangkan

"Tak apa, kiki menyayangimu jika kau lupa"

"Kiki selalu berkata begitu padaku" mamah terkekeh aku mengernyit

"Itu berarti dia menganggapmu lebih istimewa dan berarti buatnya"

Aku menarik senyuman, mendengarnya langsung membuat ku merasa senang.

"Maah" ucap kiki datang kedapur

"Mamah ngegodain pacar aku yah"
lanjutnya menatapku

"Gaboleh mah " oh kiki dia sangat lucu

"Enggada mamah malah ngajarin tiara masak kue dia pengen bisa masak kue katanya buatan mamah enak"

"Dia juga suka black forest " lanjut mamah diangguki kiki lalu senyum padaku.

---

"Ini enaaak, tuh mah tiara calon istri yang baik kan. Kue dia enak" ucap kiki sambil melahap black forest buatanku yang diajarkan mamah

"Iya dia juga mantu yang baik, dia sangat bersih mamah suka"

Aduh mengapa pipiku memanas, mendengar anak dan ibu ini mengobroliku. Aku hanya tersenyum sambil memotong kuenya lagi dan menaruh ke piring ku dan memakannya, sungguhan kue buatanku cukup enak.

"Mamah keatas yah sayang, nanti kalo tiara mau pulang kamu anterin" kiki mengangguk lalu mamah melihatku lalu tersenyum

"Ra, makan di taman samping yu" ajak kiki lalu aku mengikuti kiki sambil membawa kue yang lain

Aku malah ketagihan dengan kue buatanku sendiri, haiih ternyata aku punya bakat terpendam juga.

"Disini sejuk ki" ucapku sambil melahap kue yang baru ku potong

"Mamah suka tanaman " jawabnya

Aku mengangguk. Kiki mengambil tanganku lalu menyatukan dengan jemarinya

"Ra, aku takut kamu pergi" lirihnya

"Aku disini tak perlu takut"

"Aku hanya merasa saja" ucapnya

"Tak apa" lalu kiki menyenderkan kepalanya dibahuku sambil memakan kue.

Kulihat jam dipergelangan tangan kiki sudah jam 3:30

"Ki aku ingin pulang" ucapku

"Ayo aku antar"

Lalu aku berdiri dibantu kiki kiki meletakkan kue di kulkas lalu mi um sebentar, menyodorkan minuman kearahku lalu kuminum juga

"Maah kiki anter rara pulang dulu ya" teriak nya

"Iya haati hati" terdengar sautan dari mamah

"Ayo ra" kiki menaut tanganku samapai mobilnya untuk mengantarku pulang.

Hari ini aku dapat pelajaran memasak bersama mamah aku sangat senang diterima dikeluarga kiki yang sangat baik padaku.

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang