perasaan yang berbeda

5 1 0
                                    

Sudah 2 minggu sejak hari itu kiki jarang masuk ditelpon tidak pernah terhubung dan chat pun centang satu. tiara semakin bingung ada apa dengan kekasihnya itu, tapi yasudahlah menganggap semuanya baik baik saja mungkin akan jauh lebih baik

Terdengar suara notif line di ponsel tiara dan langsung mengeceknya

Line

Kiki
Hai pacar

Tiara
Kemanaja lu tai
(Delete)

Apalu?
(Delete)

Hallo kiki;)
(Send)

Kiki
Jalan kuy?

Si taei udah ngilang 2 minggu dan sekarang dateng ngajak jalan boleh ngomong kasar gak sih? Soalnya batin kan hanya didenger sama gue ya yaudah deh. Ah kampret nih kiki ngocol -batin tiara
Ternyata terlalu banyak ngebatin juga gak baik loh,

Kiki
Mau ga?

Ko lama si balesnya?

Tiara
Boleh, kemana?

Kiki
20 menit lagi ku jemput.

Tiara
Sip

Ah 20 menit masih lama pikir tiara tapi nyatanya sekarang dia sibuk mencari baju yang paling nyaman dan enggak terlalu ketara kalo dia se excited itu diajak jalan sama kiki dasar wanita (aku juga sering gitu ko -author)

Setelah 10 menit memilih dia menetapkan pilihannya pada dua baju satu dress dan satu celana jeans warna biru dengan atasan kaos pendek dengan hoodie cream. Fix dia akan memilih celana aja biar ga ribet

Siip, tinggal pake bedak lip balm sepoles dan nunggu. Masih sisa 5 menit lagi denger lagu dulu yang durasinya sama akhirnya jatuh pada lagu BTS -the truth untold meski ga sama durasinya tapi cukup lah buat menemani

Ini tuh lagunya emang harus se menyayat itu yah, suara jimin tuh merdu sekali heheee

Tak lama notif line muncuk kembali menandakan si penjemput sudah sampai dan menunggu dibawah

Tanpa berlama lama lagi tiara pun langsung mengambil tas kecilnya dompet dan earphone meluncur untuk menemui sang pujaan hari libur memang harus di manfaatkan dengan baik kan? Tak ada siapapun dirumah jadi pergi aja deh.

"Hallo ki"panggil tiara

"Hai" kiki menyaut tapi kenapa kiki pake penutup hidung?

"Kamu sakit ki? Ko pake masker?' Tanya tiara setelah masuk ke mobil

"Ah engga aku cuma flu dan takut nular ke kamu"ucap kiki jelas

"Kitamau jalan kemana?' Tanya tiara agar engga ada suara jangkrik dimobil

"Mau nonton ga? Ada film yang pengen kamu tonton ga?'

"Hmm, sebentar aku liat jadwal dulu" sementara tiara sibuk mencari film yang akan di tonton kiki hanya menyetir dengan baik

"Ini aja ki, avenger end game kamu suka kan?'

"Boleh"

kiki terlihat seperti berbeda, biasanya dia akan bercerita dari awal perjalanan sampe pulang lagi karena dia pernah bilang kalo dia gak suka sama kesunyian.

Sampai ditempatpun kiki hanya bicara seperlunya seperti "mau beli pop corn?" Dan  " minumnya mau apa" atau "mau apa lagi?" Sepanjang film mereka  diam fokus ke film tapi tiara terkadang melihat seperti ada yang berbeda masker yg dipakai kiki pun tak dilepas sampai bioskop yasudahlah. Mereka terhanyut pada film dan tangan kiki memegang tangan tiara disitu seperti ada sesuatu yang membuat kekhawatiran yang sedari tadi meledak ledak jadi menciut.

"I'm be fine" bisik kiki

***

Selepas mengantar tiara pulang kiki langsung masuk kamarnya dadanya begitu sesak dan mencari obat untuk membantunya,

"Sampai kapan gue nyembunyiin ini dari tiara"ucap kiki miris

Setelah vonisnya 2 minggu lalu bahwa kiki memang sudah tidak bisa melakukan apapun sedangkan sulit sekali mencari pendonor jantung untuknya, kadang dia menyalahkan dirinya sendiri kenapa harus membawa tiara kedalam hidupnya. Dia tak mau membuat tiara cemas, wajah kiki kini memucat

"Tuhan berikan sedikit lagi waktuku untuk melihat wanita yang membuat hidupku lebih termotivasi untuk hidup"

***

Kini tiara duduk sendiri lagi percuma jika sekarang ia mengirim chat pun tak akan dibalas oleh kiki, rasanya berbeda kiki seolah menutupi semuanya dan tiara gak ngerti kenapa harus ditutupi

Tiara membeli minum dan menghabiskan 2 jam pelajaran kosong dirooftop samar samar ia mendengar seseorang bicara namun entah siapa lalu tiara menyelidiki asal suara tersebut tiara melihat bahwa itu Andi ia sedang berbicara ditelpon dengan seseorang

"Iya ki, sabar ya lo harus kuat demi tiara gue selalu jaga dia ko buat lo. Lo udah dapet donor jantung?'

Donor jantung apa maksudnya - batin tiara

Tiara semakin menguping, "Ki jangan nyerah gue yakin penyakit lo bakalan sembuh lo udah stadium berapa?'

Wait? Kiki? Penyakit? Donor jatung? Wth?!!

Andi tersentak ketika mendengar bunyi kaleng jatuh dibelakangnya dan dia sekarang menghadap tiara padahal dia selama ini gak pernah ketauan tiap ngikutin tiara kemana pun.

"Maksudnya apa? Obrolan lo itu"ucap tiara

Andi hanya diam

"Coba jawab!!"

Tak lama ponsel andi berdering menampakan kiki yang membuat panggilan vidio lalu andi mengangkat dan memperlihatkan pada tiara yang membelalakan matanya membuat matanya berair dan sepersekian detik lagi akan jatuh

Disana kiki, dengan banyaknya alat menempel pada badannga tangannya sedang tersenyum menatapnya, rupanya kiki mendengar perbincangan andi dan tiara tadi lalu memutuskan membuat panggilan vidio agar kiki sendiri yang memberitaukan keadaannya

"Hai ra?' Sapa kiki

"Maaf ya aku belum bisa masuk sekolah, maaf aku kayak gini dan maaf udah buat kamu sedih" ucap kiki sekuat tenaga

"Kamu...." tiara tak sanggup meneruskan kata katanya, tak mampu dan entah apa yang harus dia katakan sekarang marah, sedih kecewa meledak didadanya rasa sakit.

Andi yang paham dengan situasinya menyerahkan ponselnya pada tiara dan sedikit menjauh dari mereka untuk menghargai privasi mereka

"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang