rumah pohon

20 2 0
                                    

Sekarang aku sedang dalam perjalanan tempat yang sudah ku bilang kemarin pada Kiki, Kiki menjemputku sekitar jam 7 untung saja aku sudah bangun dan mandi jadi kami bisa sarapan dan kiki tisak menunggu lama.

"Apa nama tempatnya ra" tanya kiki saat membelokan atir kekiri  kami sedang dijalan menuju ke rumah pohon.

"Rumah pohon ki"

"Apa sudah mau dekat " tanyanya tidak sabaran

"Kurasa masih agak lama" ucapku menatapnya

"Beli makan mau" aku menggeleng

"Camilan saja untuk teman selama dimobil mungkin kau ingin " tanyanya pengertian

"Baiklah, berhenti di indomart depansaja ki" ucapku saat melihat tulisan indomart dijalan

Kiki membelokan stir kearea parkir. Lalu keluar mengikutiku membeli beberapa camilan minuman juga ice cream.

"Kamu ingin apa ki" tanyaku

"Apa saja, ambil sesukamu" ucapnya

Aku mengambil beberapa camilan ukuran extra dengan minuman soft drink ukuran extra pula serta yougurt dan susu strawberry

"Sudah ki ayo"

"Sini kubawakan"

"Terima kasih"

Saay sampai kasir mbak kasir memandangi kiki seperti memesona, ais itu sangay membuayku tak nyaman dia mencuri pandang pada kiki. Lalu ku genggam tangannya hingga kiki menatapku

"Ada apa ra" aku tersenyum lalu menggeleng dia balas senyum palu mengacak rambutku. Lihat wajah jengkel mbak itu ku puas sangat.

"Totalnya 189.500" ucap si mbak kasir

"Sebentar" ucapku namun kiki mendahuluiku dengan menyerahkan kartu ATM nya.

"Ini belanjaannya terimakasih dan selamat belanja kembali" aku dan kiki balas tersenyum lalu keluar

"Ki aku ganti uangmu ya" ucapku tak enak

"Tak apa ra, aku yang harusnya membayar aku pacar mu jika kau lupa" aku tersenyum dibelakang kiki sambil menarik narik tas tanselku.

Ku masuk mobil bersama Kiki lalu ku buka satu bungkus keripik kentang dengan tasa rumput lait dan mulai melahapnya ku suapi kiki yang senang hati menerima suapan ku.

"Ki bentar lagi sampai" ucapku

"Ah iya, disini udaranya sejuk ra aku suka" ucapnya senang

"Coba ceritakan kehidupanmu dibali"

"Oh akulupa cerita ya" aku mengangguk

"Lain kali ku ceritakan ya" aku mendesah kecewa

"Aku janji"

"Baiklah" pasrahku.

---

Aku sudah sampai dirumah pohon dengan kiki. Kiki membawa tas ranselnya juga topi. Kami masuk setelah membayar tiket, lalu melewati jembatan dan  kiki didepan ku memandang takjub sekelilingnya yang ditumbuhi pohon pinus diam diam ku potret dia dari belakang

Cekrek!

Kudapatkan fotonya dan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kudapatkan fotonya dan tersenyum.

"Raa ayoo " panggil kiki

"Ah, tunggu. "

Aku berjalan dengan tangan bergautan bersama kiki,  saat merasa lelah akupun duduk dikursi kayu yang ada disekitaran situ

"Aku suka disini ra" ucapnya saat beberapa kali mengambil gambar.

"Aku juga senang disini bersamamu"

"Aku lebih suka padamu tapi"

"Dasar"

"Ra aku main ketempat lain "

"Ayoo aku tau tempat indah "

"Ayoo ra"

"Kau tidak keberatan jika harus sedikit memanjat gunung"

"Aku selalu suka hiking ra"

"Baiklah"

Aku dan kiki pergi ketempat selanjutnya agak jauh dari rumah pohon, didalam mobil kiki bercerita banyak padaku

"Dibali aku punya 3 sepupu mereka baik sekali padaku, aku punya teman bernama didit, dino,juga dimas kupanggil mereka tri D " ucap kiki cekikikan

"Apa kamu tidak rindu mereka"

"Rindu, hanya aku takut lebih rindu rara jika pergi kesana" ucapnya

"Ah kiki"

"Setiap ku vidio call mereka selalu ribut bertatap denganku. Mereka iri karena aku bisa pergi ke paralayang bersamamu sewaktu dipuncak mereka bilang ka.u cantik dan ku bilang 'she's mine' enak saja mereka mau menyukaimu" ucapnya panjang lebar

Aku tertawa pada kalimat terakhir nya

"Lalu , bagaimana caramu berpamitan pada teman sekolah mu disana"

"Ehm, ku beri mereka bollpoint satu persatu agar jangan ada lagi yang mengambil bollpoint satu sama lain , tau tidak selama disekolah aku menghabiskan 2pack bollpoint aku lelah meminta bollpoint pada mamah sungguh" ucapnya lelah aku tergelak karena hampir sama denganku

"Tapi tetap saja aku rindu mereka, maukah ikut denganku nanti ra" lanjutnya

"Entahlah, ki"

"Bagaimana denganmu"

"Oh, ehm aku punya sepupu dijasinga, namanya caca kisah cintanya rumit sekali. Aku sering prihatin padanya namun dia wanita kuat ku tau itu aku menyukainya katena dia sangat ceria, meski aku tai dia tak sekuat kelihatannya" ucapku miris

"Ehmm, raa ini bukan" tanya kiki membuatku mengalihkan pandanganku

"Ahh iya ki ,parkir sana ki" ucapku menunjuk tempat parkir

Aku berjalan bersama kiki lalu ku abadikan moment ini lewat ponselku, kulihat kiki sibuk memotret objek yang disukanya.

"Ki foto aku"

Kikk mengarahkan padaku lalu memotretku sampai ku lelah dengan gayaku sendiri

"Ra tolong pegang kameraku " ucapnya mberikan kameranya padaku.

"Ayo foto bersama " ucapku diangguki kiki

"Waah bagus"

"Aku ingin duduk disana" ucap kikk menunjuk batu yang dibawahnya seperti jurang

"Baiklah tapi kumohon hati-hati" diangguki kiki

Kiki duduk dengan melebarkan tangannya menengadahkan kepalanya ketas lalu berteriak

"TUHAN KIKISSAYANG TIARA BUAT KIKI SELALU SAMA.TIARA KUMOHON" jeritnya

Aku tertegun dengan kalimatnya, baru kali ini ada seseorang yang benar benar menyayangiku seperti kiki

Ku foto kiki dari belakang seperti sebelumnya langitnya sangat cantik dan kurasa sudah pas jadi ku abadikan moment ini juga.

Kuendekati kiki lalu menunjukan hasil foto ku padanya. Dia senyum lalu mengacak rambutku.

"Ayo ki"

"Yo"ucapnya lalu berdiri sambil membersihkan celananya yang kotor akibat duduk dibatu.

" ki aku lapar"ucapku

"Oya aku pun, kita cari makan saja ya" aku mengangguk lalu berjalan bersama kiki.

Waktu sudah hampir sore aku dan kiki memutuskan memakan bakso disebuah tempat sederhana dipinggir jalan yang ada tempat parkir luas untuk mobil Kiki agarctidak mengganggu pengendara lain.

"Makasih mas" ucap kiki saat abang tukang baso mengantarkan pesanan kami.

"Makan yang banyam sayang, kalo mau nambah juga boleh" ucap kiki membuatku terkikik

"Awas saja kau"

Kiki terkekeh lalu memakan baksonya hikmat.

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang