taman

18 2 0
                                    

Hari ini aku dan kiki sengaja memghabiskan waktu bersama, karena untuk menyegarkan otak kami dari tugas yang syukurlah minggu ini bersih dari tugas-tugas itu. Walaupun sekolah kami fullday school aku tak mengerti katanya fullday school tak akan punya tugas diluar jam pelajaran tapi yang kami dapatkan setiap hari banyak sekali tugas print , makalah, kliping dan yang lainnya.

Hingga disinilah aku dan kiki setelah berkeliling dengan sepeda kiki, sepeda yang saat 4 minggu lalu terparkir manis disebelahnya. Kami duduk dibangku taman yang dulunsaat pertama bertemu dengan kiki sambil memakan ice cream coklat punya kiki dan strawberry punyaku.

"Tiara" ucap kiki lembut

Aku sungguh sangat menyukai saat kiki memanggil namaku, entahlah tapi ada rasa menyenangkan saat dia memanggil namaku.

Aku menoleh sambil melahap ice cream strawberry ku lalu mengangkat satu alisku tanda 'apa'

Kiki tersenyum sangat----manis mungkin. Aku senang sekali memperhatikan kiki sekarang.

"Tau tak, dulu saat 4 minggu yang lalu saat aku bertemu kamu disini aku selalu ingin kesini lagi karena berharap bertemu kamu lagi" ucap kiki aku tersenyum padanya. Senyum yang dulu hanya untuk seseorang---ah. Lupakan!

"Tapi takdir mempertemukan kita di gedung bernama sekolah yang ditandai dengan nama SMA PELITA , diruangan yang adalah kelas XI IPA-3 dimeja ketiga baris kedua"

"Sampai aku amat bersyukur tinggal dikota hujan ini, karena ternyata benar saat hujan selalu ada pelangi dan diujung pelangi selalu ada bidadari, dan kamu adalah bidadari yang ku temui saat hujan itu reda ditaman ini, taman yang membuatku selalu tenang" ucap kiki panjang lebar dan membuatku entahlah sedikit tertegun mendengar kiki bicara sangat banyak padaku.

"Dari saat itu aku yang dulu pemalu, gugup Sekarang mulai bisa berbicara karena mu. Aku tak ingin memendamnya karena itu sangat menyesakkan"

"Mau kah kamu tiara azzahra selalu bersamaku selalu?"

"Kikiiii " rengek ku hampir berkaca-kaca entah kapan terakhir ku mendengar suara seseorang begitu tulus padaku.

"Kenapa ra"

Aku menggeleng lalu memakan ice cream ku kembali.

"Taman ini mungkin aku panggil taman tiara" ucapnkiki membuatku tersedak ice cream ku sendiri

"Taman dan tiara? Itu sanat menggelikan. Sungguh" ucapku ketus kiki tergelak. Lalu mengacak rambutku

"Jangan diberantakin ki" ucapku sok marah

"Lucu banget ini anak"

"Eh sialan yah ngatain aku anak-anak" ucapku tak terima

"Kalo iya kenapa hmm?" ucap kiki angkuh.

"Kikiii" rajukku. Kiki berlari lalu ku kejar. Ya seperti itulah. Dan kami tertawa geli menyadari tingkah kami seperti anak kecil. Namun sungguh menyenangkan.

Saat lelah kami duduk dibawah pohon dengan nafas masih ngos-ngosan.

"Pulang yu ra udah sore" ucap kiki

"Yuk"

Aku dan kiki brrjalan menuju sepeda kiki dan tunggu. Sejak kapan tangan kami bertautan?

kiki tak sadar kubiarkan saja rasa aneh ini lagi, menyerang hatiku. Aku duduk diboncengan dan pegangan di pinggang kiki.

Sore yang sangat menyenangkan . sangat

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang