Kiki

14 1 0
                                    

[Kiki POV]

Aku berjalan di pelataran rumah, tanpa memakai sandal dan merasakan rumput di kakiku begitu terjaga karena tangan mamah, mamahku sangat suka menanam dan mengurusi tanaman meski aku tau dia sibuk dipekerjaannya sebagai dokter spesialis.

"Ki" panggil mamah, akupun menengok kearahnya

"Ya" jawabku

"Kamu.. Udah minum obatnya kan?" tanyanya. Mungkin raut senangku tadi sewaktu memikirkan tentang tiara punah sudah tergantikan wajah datar sedatar tembok kata mamah,

"Mah, aku benci minum obat itu"ucapku melihat mamah

"Tapi kamu butuh itu buat sementara nak" lembut mamah

"Apa kamu gamau bertahan dan coba sembuh buat tiara?" lanjutnya

Entah kenapa aku sedikit tertegun

Gimana bisa gue sedeket ini sama dia tanpa bilang kalo gue... Ah, kenapa gue lupa hal kayak gini - batinku berteriak

"Aku bakalan berusaha" ucapku kemudian. Ku lihat mamah tersenyum tulus padaku dan berjalan menghampiriku lalu memelukku.

"Anak mamah pasti kuat" ucapnya ku angguki.

---

Malam ini aku memikirkan tiara, bagaimana jika dia tau keadaanku seperti ini??

Bagaimana jika dia tak mau mendekatiku, bahkan dia akan memutuskan hubungan kami?

Oh aku tak kan membiarkannya. Benar kata mamah aku harus berusaha lebih untuk sembuh

Ku ambik ponselku dinakas, dan membuka aplikasi untuk berkirim pesan ku cari kontak seseorang yang baru saja ku pikirkan tak lama karena chatnya ada dibagian atas setelah mamah,

Tyrzhr

Raa??

Yaa?

Belom tidur?

Udah nih
Aku lagi ngelindur

Seriusan?

Ada apa?

Aku kepikiran kamu?

Aku gagau!

Kenapa gatau?

Kamu bilang " aku kepikiran kamu?"
Itu kamu nanya kalo kamu kepikiran aku gitu??

Oh, hehehe
Maksudku, aku kepikiran kamu.

Mikirin apa?

Kamu udah makan?

Udah, ki mending kamu tidur besok kita ada ulangan loh. Kamu udah belajar?

Ulangan??
Masa? Ko aku gatau yah?

Kamu tidur minggu kemarin.

Oh, iya deng.

Yaudah kamu tidur aja

Oke, see you tommorrow rara ku sayang

Geli gue, iya mimpi baik ki

Gapapapa deh. Kamu juga ra

Hanya dilihat lalu kiki menyimpan kembali ponselnya ke nakas sambil menerawang ke langit-langit. Dia merasa lemas dan sakit di pinggangnya hal yang sering dia alami semenjak dia punya masalah ini.

"Apa benar, kalo keajaiban itu ada?"lirihnya

" kalo benar ada, tolong ciptakan untukku sekali saja. Berikan aku ginjal satu lagi untuk mengganti yang rusak ini"lanjut kiki parau sambil menahan rasa sakit seperti ditinju dari dalam, sakit tentu saja.

Aku memilih tidur agar rasa sakitnya berkurang, toh besok aku akan pergi cuci darah agar aku tak lemas lagi,

"Good night ra..."

-"good night kiki...". -

Hello KikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang