Disinilah aku dan caca sepulang ku sekolah bermain disebuah tempat yang menurut kami sejuk dengan tangan memegang ice cream.
"Lu tau ra, gue sayang banget ke dion" ucap caca sambil menikmati ice cream nya sambil senyum
"Gue gasanggup dia pergi dan hilang dihidup gue nanti" lirihnya
"Gue gasiap ra, gue gamau siap, dan gak akan pernah mau siap. Supaya dia tetep ada disisi gue terus" lanjut caca ku pandangi matanya sudah berkaca-kaca
"Dion, kenapa harus dia ra yang buat gue sayang. Kenapa dia sulit gue miliki raa, gue lelah tapi gue mau terus berjuang sampai gue tau dimana gue harus berhenti gue gak akan peduli dan mencoba bodoh. Gue gak akan berhenti, gue akan menulikan telinga gue ketika banyak orang bilang agar gue lupain dion, gue akan coba buat bisu seandainya mereka nanya hubungan gue sekarang, meski hati gue menjerit gue sayang dion" ucapnya parau aku tak kuat mendengat rasa pilunya ku tau dia tak sekuat kelihatannya.
"Gue sayang dion ra, sayang banget. Gue pengen dia tau itu agar dia bisa jaga perasaan gue lagi kayak dulu!"
Aku hanya mendengarkan semua yang dikatakannya, caca selalu begini dia akan cerita saat tak diminta namun akan sulit bercerita jika dipaksa.
"Gue benci semua orang yang buat dia jauh dari gue, gue benci sama sama cewek yang selalu nyuri perhatian dia dari gue"
"Gue gasuka sama cewek yang ganjen ngajakin dia chat padahal chatnya gak mutu. Dia modus banget pengen di chat dion gue benci sama cewek anjing kayak mereka yang bisa-bisanya mau milikin dion gue" ucapnya dengan emosi aku belum pernah melihat caca seperti ini sungguh. Bila menyangkut dion caca sangat dingin dan tak mau menyepelekan baginya dion segala nya dia sangat sayang dion begitulah. Jika dia sudah sayang dia akan sangat menjaga apa yang dimilikinya seperti sekarang bahkan dia menyebut wanita wanita itu dengan umpatan.
"Sorry ya gue ngomong banyak banget" ucapnya tersenyum dan memakan ice cream nya aku mengangguk maklum
"Raa fotoin dong " ucapnya
"Gelap ca"
"Ihh gapapa biar mukanya gausah keliatan"
"Oke"
"Cepet raa pegel nih" keluhnya katrna berpose jari membentuk angka dua diatas sambil duduk dan agak memiringkan badan
Cekrek!
"Waaah bagus lah" ucapnya lalu melanjutkan makan ice cream nya lagi---
Aku dan caca sedang dikamar merasa bosan daritadi hanya tiduuuuuuran saja, caca benerapakali mengaduh kebosanan membuka ponselnya lalu menguncinya lagi begitulah sampai beberapa kali kulihat dia sangat kebosanan.
"Aaaarrrrrgggggg boseeeeen anjiiir" geramnya
"Sama ca, haiiih ngapain yaaa" balasku
"Jalan kuy raa kemana gitu jalan kaki aja, ehh naik motor gue aja" ucapnya
"Boleh tuh"
"Kuy laaaah" ucapnya bersiri lalu mengambil kunci motor yang dia gantung dipaku yang ada dikamarku mengambil helmnya yang diletakan diatas lemari juga jaketnya.
"Ra lu pake jaket juga"
"Kenapa"
"Udara malem.kurang baik"
"Baiklah sebentar" aku masuk kamar mencari jaket lalu kembali kebawah menemui caca.
"Ayo ca" caca mengangguk lalu naik motornya begitupun aku, caca menghidupkan motornya dan kami pergi jalan jalan saat malam ini
Rasanya aku bahagia sekali caca main kesini andai saja dia lebih lama.mungkin saat menyenangkan sepeti ini akan kurasakan setiap hari.
"Raa aku mau itu" ucap caca menunjuk tukang somay digerobak
"Ayoo kesana kita beli somay" caca pun berhenti disebelah gerobak abang tukang somay
"Bang somay dua yah" ucapku namun ada seseorang yang terasa ku kenal didepanku menghalangi pandanganku
"Maaf bang permisi" ucapku sopan padanya
Saat dia berbalik, ohh yatuhan . itu kiki dia senyum padaku. Aku balas senyum kikuk padanya
"Kamu ngapain ki " tanyaku
"Lah, gakboleh" tanyanyaa
"Yaa boleh, tapi ngapain " tanyaku lagi
"Beli somay" entengnya.
benar juga. Batin ku
"Kamu dengan siapa, " tanyanya
"Dengan caca"
"Ehh ada kiki haiii" ucap caca saat menghampiriku
"Kenapa gabilang kalo mau ketemuan sama kiki kan gue jadi ganggu deh" lanjutnya menatapku
"Ehh gue gak janjian, kita ketemu gak sengaja ca"
"Aiiis jodoh ya gini hahaha"ucap caca
"Udah ah gue mau pesen somay, ki mending sekalian aja" lanjutnya lalu pergi kemeja yang disediakan.
"Bang somaynya yah, pedes bang. Banyakin kol sama kentang" ucap caca sedikit berteriak
Aku geleng melihat caca, lalu kembali menatap kiki
"Ayo makan disana temani caca" ajakku diangguki Kiki kami pun jalan kemeja caca yang sedang memainkan ponselnya entah sedang apa
"Raa dion whatsapp guee aaaah senangnya dedeeee" girangnya.
"Serious, apa katanya" kepo ku
"Dia nanya 'de lagi dimana' gue bilang aja makan somay' oh jangan malem malem tar mamah nyariin' gue jawab gabakalan soalnya dede lagi sama tiara , dia nanya lagi 'rumah tiara dimana' gue jawab dibogor dia tadinya agak marah katanya tea 'kamu kebogor?/sama siapa bandel kamu yah, gak ngabarin aku lagi' gue jawab aja lu lagi marah sama gue ups, lagi ngurusin cewek lu yang disana kali hahahaaa mampuskan" puasnya diakhir ucapan dasar caca.
"Puas banget lu ketawanya"
"Jelas, tapi kasian juga bentar deh gue chat lagi dionnya ishh dion gue"
Saat omaynya sudah diantar oleh abang tukang somay aku senyum lalu berterima kasih.
Caca sibuk dengan ponselnya dan sesekali memakan somay nya aku menatap kiki yang juga sedang main game diponselnya. Sialan aku tidak bawa ponsel. Keberadaanku diacuhkan karena ponsel sekarang awas saja kalian🙅
Setelah habis makan somay aku dan caca pamit pulang pada kiki,
"Besok ku jemput ya raa, kita berangkat samasama" ucapnya
"Oke aku tunggu, "
"Mau ku antar pulang"
"Tak usah aku dengan caca saja dia bawa motor"
"Yasudah ca hati-hati bawanya" ucap kiki diangguki caca dan diberi acungan jempol padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Kiki
Teen FictionHallooo para pembaca Ini bukan cerita tentang seorang cowok badboy atau most wanted sekolah yang dipuja puja sama seluruh siswi penghuni sekolah:)) Ini hanya sebuah cerita dimana dipertemukannya dua manusia Ceritanyaaaa hmmm, gitu deh. Jangan lupa...