Kwangmin menghela nafas, ia berjalan mondar-mandir didepan ranjangnya. Pikirannya berisi Youngsun dan Youngmin, kedekatan mereka membuatnya cemburu. Bukan hanya satu kali, tapi dua kali ia dibuat cemburu karna interaksi keduanya.
Ya tuhan, apa yang harus kulakukan? Aku tak mau merelakan Youngsun, aku juga tak meragukan Youngmin. Tapi kenapa aku seperti ini? Kenapa aku merasa mereka memiliki perasaan yang lebih?
Kwangmin pun duduk di ujung ranjangnya, mencoba berpikir dengan tenang. Tapi kemudian dia mengacak rambutnya, kesal. "Ya tuhan, apa yang harus kulakukan? Aku ingin memiliki Youngsun, tapi..."
Tiba-tiba pintu kamar itu diketuk, membuat Kwangmin terdiam. "Kwang, ayo makan malam." ajak Youngmin, dari luar.
"Baiklah, Hyung." jawab Kwangmin, tanpa berpikir lagi. Mungkin dengan makan, pikirannya akan jernih.
Di meja makan, terdapat Mr.Jo dan Mrs.Jo bersama kedua anaknya, Youngmin dan Kwangmin. Mereka tampak begitu menikmati keheningan yang tercipta, hanya suara peralatan yang mereka pakai begitu mendominasi ruang makan keluarga itu.
"Young, Kwang, bagaimana sekolah kalian?" tanya Mrs.Jo, perhatian.
"Tidak ada yang berubah..." jawab Youngmin, datar.
Kwangmin diam, lalu tersenyum lebar. "Bohong, Eomma. Hyung tengah dekat dengan seorang gadis..." ujarnya, membuat ketiga orang itu menoleh padanya.
"Apa? Siapa?"
"Ti...tidak, Eomma. dia yang sedang dekat dengan seseorang, dia sedang dekat dengan Youngsun." ujar Youngmin, tak mau kalah.
"Youngsun? Siapa itu, Kwang?"
Kwangmin terdiam, lalu tersenyum malu. "Dia adalah anak dari Lee Sungmin, salah satu pegawai Appa."
"Lee Sungmin? Benarkah?" tanya Mr.Jo, kaget.
"Iya, dia gadis yang cantik kan, Appa?" ujar Kwangmin, tersenyum.
"Kau benar, gadis itu sangat cantik."
Kwangmin tersenyum, tiba-tiba sebuah pemikiran masuk sekolah pemikirannya. "Appa, bagaimana kalau aku dijodohkan dengannya?"
***
Minji berjalan masuk ke halaman rumah Youngsun, ia melihat Youngsun tengah mengobrol bersama ayah dan ibunya. Minji tersenyum, miris. Andai saja ia memiliki orangtua juga seperti Youngsun, mungkin akan sangat menyenangkan.
"Minji, kau sudah datang?" tanya Youngsun, membuat Minji langsung tersadar.
Minji tersenyum, lalu membungkukkan badannya. "Selamat pagi, Eomma, Appa." sapanya, sopan.
"Ah, kau datang pagi sekali. Ada rencana apa kalian?"
"Tidak ada, kami hanya akan ke taman."
"Tapi kau belum mandi, kan?"
"Ah, iya."
"Masuklah, Minji. Kau bisa menunggu Youngsun di kamarnya, ayo cepatlah!!!"
"Baiklah, Eomma, Appa." ujar Minji sambil bergegas mengikuti Youngsun menuju kamarnya, menunggu gadis itu mandi.
"Aku mandi dulu, gak papa kan?"
"Baiklah, aku akan menunggumu." ujar Minji sambil melihat tumpukan novel di rak kecil itu, membuat Youngsun mengerti.
"Baiklah, aku akan mandi dengan cepat." ujar Youngsun sambil bergegas menuju kamar mandinya, lalu menutup pintunya.
Minji segera menaruh tasnya, lalu mengambil salah satu buku di rak itu. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya, ia mengambil buku bersampul pink itu. Dengan penasaran, ia membuka halaman perhalaman buku itu. Rupanya ini sejenis diary, Minji segera menutup buku itu karna itu adalah privasi Youngsun.
Deg!!!
Minji melihat nama Youngmin disana, membuatnya kembali membaca buku itu. Ia melebarkan matanya, saat mengetahui perasaan Youngsun yang sebenarnya. Ia pun kembali teringat, saat Youngsun tengah menulis sesuatu di bukunya, lalu menyembunyikannya saat ia ingin melihatnya.
Jadi...
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, Youngsun keluar dengan handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya. Youngsun menatapnya, lalu buku yang ada ditangannya. Ia melebarkan matanya, kaget.
"Minji, itu bukan... Itu bukan novel..."
"Apa maksudnya menyembunyikan ini dariku?" tanya Minji, sedikit dingin.
"Itu privasiku, Minji. Kembalikan..."
"Aku bertanya padamu, karna disini ada nama Youngmin. Kau menulis kata I Miss U juga disana, apa maksudmu?"
"Minji, itu tak seperti pikiranmu. Aku hanya..."
"Masih belum cukup? Kau juga menuliskan bahwa kau memiliki perasaan pada Youngmin, ada apa denganmu? Kenapa kau memiliki perasaan pada Youngmin juga, eoh?"
"Minji... Aku tak bermaksud begitu, dia... Aku memang menyukainya, tapi dia tak menyukainya."
"Aku tak mempermasalahkan hal itu, tapi aku mengharapkan kejujuranmu. Hari ini kita tak jadi pergi, aku tak mood." ujar Minji sambil melempar diary Youngsun keatas sofa, lalu berjalan pergi.
"Minji, dengarkan aku. Kumohon, aku tak memiliki perasaan sejenis itu pada Youngmin. Minji!!!" ujar Youngsun sambil berjalan menyusul Minji, tapi Minji berlari meninggalkannya.
"Ada apa, Sunny? Minji menangis tadi, apa yang kau lakukan padanya?"
Youngsun diam, menghela nafas. "Aku masuk dulu, Eomma." Ujarnya sambil bergegas menuju kamarnya, lalu mengunci kamarnya dari dalam.
Apa yang telah kulakukan? Kenapa ini sampai terjadi? Apa yang harus kulakukan sekarang?
***
Minji berlari menuju taman, ia menangis. Ia duduk di sebuah kursi, lalu menunduk. Kenapa ia begitu tega padaku? Kenapa ia menyimpan perasaan pada Youngmin? Apa yang ia pikirkan? Kenapa ia melakukan itu?
Tanpa ia sadari, Minwoo melewatinya sambil berlari dengan headset ditelinganya. Tapi ia terdiam, saat melihat gadis yang tengah menunduk itu. Minwoo terdiam, lalu duduk disamping Minji. "Pagi-pagi sudah menangis, kau mau jadi apa? Bergeraklah sedikit, olahraga bersamaku?"
Minji segera menghapus airmatanya, lalu menatap Minwoo yang duduk disampingnya. "Kenapa kau kemari? Sana pergi, aku tak mau berdebat denganmu."
Minwoo mengendikkan bahunya, lalu mencabut headset miliknya itu. "Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?"
Minji hanya menghela nafas, ia mengusap matanya. "Apa yang kau lakukan?" teriaknya, saat Minwoo memeluknya dengan tiba-tiba.
"Tidak, hanya ingin memelukmu saja." ujar Minwoo sambil mengusap bahu Minji, membuat gadis itu terdiam. "Apa yang kau tangiskan? Apa sesuatu terjadi?"
"Kenapa kau begitu kepo? Urus saja urusanmu, tak usah ikut campur urusan orang lain." bentak Minji sambil melepas paksa pelukan Minwoo, lalu beranjak pergi.
Minwoo terdiam, lalu menghela nafas. Gadis aneh yang menarik, apa yang membuatnya seperti itu? Apa ini ada hubungannya dengan Youngmin? Apa Youngmin menyakitinya?
![](https://img.wattpad.com/cover/114736848-288-k138419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY (END)
FanfictionBerawal dari kejadian masa lalu, Minji bertekad untuk mencari pangeran impian yang dulu pernah ia temui. Dengan temannya, ia pun menemukan sang pangeran itu. Pada awalnya semua berjalan lancar, Minji mulai dekat dengan sang pangeran masa kecilnya it...