"Jangan macam-macam hyung—"
Jngkook mendesis penuh ancaman ketika ia merasakan sebelah pipi bokongnya dibelai pelan oleh Taehyung. Tersangka pelecehan itu hanya tertawa lirih, sesekali kembali mengulang gerakannya. Malah semakin menjadi dengan meremas bokong Jungkook yang tampak bulat, sesak, tercetak padat pada celana renangnya yang basah.
"Bedebah mesum!" Jungkook memukul tangan Taehyung yang mulai merambati karet celananya. Membalikkan tubuhnya dan berusaha terlihat mengintimidasi ke arah Taehyung yang tersenyum tanpa dosa.
"Salah sendiri besar. Aku 'kan gemas—" jemari Taehyung malah menangkup gumpalan dada Jungkook, memberinya satu remasan halus.
"H-hyung—hh, berhenti."
Bibir Jungkook boleh merutuki Taehyung, tapi tubuhnya tidak menolak ketika lelaki itu menjeit putingnya dan memelintirnya dengan gemas. Nafasnya mendadak menjadi tersendat ketika lutut Taehyung bergabung menggesek bagian selatan tubuhnya.
"Oh, kau sudah keras duluan, Jeon. Katakan sekarang siapa yang mesum disini?"
"N-nghh—b-berhenti, bangsat."
Taehyung terkekeh melihat reaksi adik kelasnya—ralat, kekasihnya yang setengah menolak malu-malu setengah lagi kepalang birahi dengan gerakaan tangannya.
Ruang bilas sedang sepi, kesempatan tidak datang dua kali 'kan? Lagipula kekasih manisnya itu luar biasa jutek, ditambah lagi tergolong pelit dalam memberi jatah pada burung Taehyung yang kadang suka lupa diri untuk disangkarkan.
Taehyung mendesak tubuh Jungkook ke tembok, memberikan ciuman menyeret dari telinga Jungkook hingga ke rahangnya. Tangannya yang sedari tadi melipir mesra di dada Jungkook, masih tidak berhenti bermain dengan pucuk dadanya.
"Aduh—Jeon," mendadak gerakan Taehyung terhenti karena Jungkook dengan uar biasa menghantam kepalanya dengan kepalan tangan. Membuatnya mengaduh-aduh karena kekuatan kelinci buntal itu tidak main-main.
"Harusnya nafsu purbamu belajar ditertibkan. Yatuhan ini tempat umum, bagaimana bisa kau melakukan pelecehan kepadaku—"
"Pelecehan kepalamu. Kau sendiri sudah tegang sejak di kolam 'kan? Mengaku saja, Bocah."
Mati kata.
"Bedebah mesum mata keranjang," Jungkook mencicit setengah menahan malu. Ia sudah mati-matian menyembunyikan ereksinya setiap kali melihat Taehyung yang santai berkeliaran di kolam dengan celana pendek yang basah terkena air. Kelas renangnya dengan Taehyung kebetulan bebarengan—neraka bagi Jungkook yang kadang mengakui jika Taehyung benar-benar seksi dalam keadaan basah.
Terutama di bagian—ehem, yang tercetak jelas melekuk ketika celana Taehyung terkena air.
"Ya katakan itu pada ereksimu yang menonjol sepanjang pelajaran,"
"Sial—akh-" Jungkook memekik, membenturkan belakang kepalanya ke tembok ketika jemari Taehyung meremas pusat tubuhnya. Kemudian mengelusnya dan membawanya dalam genggaaman seperti anak kucing.
"H-hyung—ngghh—" Jungkook mencekal pergelangan tangan Taehyung, mencegah tangan lelaki itu menyusup ke dalam celananya. Tapi tenaganya seolah mendadak hilang, lidah Taehyug menyapu pori-pori lehernya yang basah.
"Berhenti mendebatku, Bocah. Nikmati saja, oke? Lagipula sudah tidak ada orang lagi disini,"
Taehyung sengaja membisikkan kata-katanya dengan oktaf terendah, menyapu bersih makian Jungkook yang tertahan dalam mulutnya. Menjadikan Jungkook akhirnya pasrah begitu saja, memilih meremas rambut Taehyung sembari merapalkan desahan dengan nada tersendat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soif de Vivre!
KurzgeschichtenCover by @reepetra [Private Acak] [Hiatus] V x Jungkook. Contain (s) : Au, Kinks, Wild Imagination