Part 3

313 17 0
                                    

Happy reading ☺
Sorry jika ada typo

Tet...tet...tetttt....

Bunyi bel istirahat menandakan jam pelajaran matematika harus berakhir.

"Anak-anak, ingat kerjakan PR kalian. Kalau tidak mengerjakan, kalian bisa memilih mau kena kabel atau sengatan di jari." ucap pak Galang, guru matematika yang dikenal sebagai guru killer.

Selesai mengatakan kalimat
mematikan itu, ia bergegas keluar kelas tentunya setelah mendapatkan penghormatan dari murid-muridnya.

Murid-murid XII IPA 1 hanya bisa meringis membayangkan jari-jari tangan mereka yang mulus mendapat sengatan kecil dari kuku-kuku guru killer itu.

"Ampun deh. Soal-soal yang dia kasih itu pasti selalu menguras otak." ucap Digna lesuh sambil membereskan buku-bukunya yang berceceran.

"Masing-masing guru dengan keunikannya masing-masing. Mau gimanapun juga tetap diterima" Timpal Dira yang sudah selesai membereskan buku-bukunya

"Eh guys, kalian mau kemana?" Teriak Dira saat sepasang matanya melihat Ella dan Bella, kedua sahabatnya yang sedang menuju ke pintu kelas.

Dira berlari kecil menuju ke pintu kelas dan menghalangi mereka.

"Ya.. mau ke kantinlah" balas Bella sambil memutar bola matanya malas

"Ke kantinnya dihentiin dulu. Gue punye berita baru. Masih hot. Ayo merapat. Jangan sampai beritanya keburu dingin." Ajak Dira pada kedua sahabatnya dan mendorong mereka perlahan-lahan ke tempat duduknya yang ada di pojok kelas.

Perlu diketahui, Ella, Bella, Dira dan Digna bersahabat baik. Sahabat yang sangat lengket bagai amplop dan perangko. Dira sudah terlebih dahulu akrab dengan Ella dan Bella, lalu muncullah anggota baru, Digna. Sahabat satu kaki ini selalu mendapat update terbaru tentang kejadian-kejadian yang terjadi di sekolah ataupun di luar sekolah mereka. Kecuali, Digna.

Ella dan Bella yang tadi ke kantin akhirnya membatalkan niat mereka. Dengan cepat mereka menyambar bangku-bangku kosong yang berada di sekitar mereka dan merapat ke meja Digna dan Dira.

"Emang berita apa?" Tanya Ella dengan mata berbinar dan rasa penasaran yang tinggi saat sudah mendudukkan dirinya. Sepertinya dia cocok jika bekerja sebagai wartawan.

"Jangan bilang kalo kucing lo abis beranak" timpal Bella malas karena sudah bosan dikerjain terus-menerus oleh Dira

Dira yang kesal mendengar ocehan mereka berdua hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar demi menetralkan dirinya agar tidak emosi.

"Ok. Gue to the point aja. Kalian tahu Ethan kan? Si bad boy itu lho?" tanya Dira pada ketiga sahabatnya

Ella dan Bella mengangguk mantap sedangkan Digna menggeleng.

"Gue tau. Yang pacarnya Angel itu kan? Sumpah demi boneka barbie gue, mereka tu so sweet pake banget" balas Ella sambil menggigit bolpoin yang ia pegang. Mungkin saking senangnya membahas mereka.

"Emang mereka kenapa sih? Pasti upload foto mesra lagi. Iya kan?" sambung Bella yang mulai tertarik dengan obrolan

Dira mengangguk-anggukan kepalanya semangat sebagai balasan.

"Gue tau Angel. Gue juga tau kalo mereka pacaran. Tapi kalo Ethan tu kayaknya gue nggak tau deh. Dia kayak gimana sih?" seperti biasa Digna memasang tampang bingung.

" Dignaaaa....lo tu kudet banget sih jadi cewek" balas Ella dan Bella serempak

"Tenang sayang. Nanti gue nunjukkin orangnya ke lo. " Ucap Dira pada Digna dengan senyum yang dibuat semanis mungkin.

Bad Boy? Serius?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang