Part 12

142 10 3
                                    

Happy Reading ☺
Maaf typo bertebaran

Semua penonton menunggu dengan tegang siapa pemenang malam ini. Namun ada beberapa penonton yang terkesan santai. Palingan juga yang menang Ethan lagi. Bimo bisa apa coba, pikir mereka.

Para penonton mulai menyeru-nyerukan nama Ethan dan Bimo dan tetap saja nama Ethan lebih mendominasi arena tersebut saat mereka melihat sebuah motor sport  yang melaju kencang ke arah garis finish dan ternyata sebuah keajaiban terjadi. Bimo yang memimpin malam ini. Para penonton melongo tak percaya."Kok bisa?", dua kata itu yang muncul dalam benak mereka masing-masing. Bagaimana dengan Digna dan Rhyta? Rhyta melongo tak percaya. Bagaimana mungkin orang yang diidolakannya bisa kalah telak semudah itu. Sedangkan Digna berpikir keras, apa dia emang kalah beneran atau dia kalah karena syarat dari gue? Tapi kayaknya bukan syarat dari gue deh. Emang gue siapanya dia, Pikir Digna.

Seperti anak kecil yang baru saja mendapat hadiah natal dari Santa Claus, Bimo tersenyum penuh kemenangan karena pada akhirnya dia dapat menaklukan rivalnya dan ber- high five ria dengan teman-temannya. Sepersekian detik kemudian, motor Ethan menyusul dari belakang. Bima menghampiri Ethan dengan senyum sedikit meremehkan dan berpepatah "Sepandai-pandai tupat melompat pasti akan jatuh juga"

Ethan tertawa sinis mendengar pepatah itu " Bulan desember kan udah mau tiba jadi, anggap aja ini kado natal dari gue buat lo. Itung-itung Berbagilah buat yang membutuhkan."

Mendengar itu, Bima menggeram dan mengumpat Ethan. Ia tidak terima diremehkan seperti itu. Bima merasa Ethan terlalu gengsi untuk mengakui kemenangannya hingga ia mematahkan gengsinya untuk mengajak Ethan kembali balapan.

"Oke kalau lo belum bisa mengakui kemenangan gue. Gue tantang lo buat tanding lagi. Kalo gue kalah, terserah lo mau minta apa aja tapi kalo lo yang kalah..." Bima sengaja menggantung ucapannya.  "Cewek lo cakep tu. Bolehlah gue ngajak nge-date seminggu." sambung Bima sambil melirik Digna dengan tatapan memuja yang sedikit mengundang rasa cemburu bercampur kesal dalam diri Ethan.

Namun Ethan tak menonjolkan ekspresi itu. Dengan gaya yang stay cool, Ethan tertawa sinis " Oke." satu kata yang keluar dari mulutnya menunjukan bahwa ia menerima tantangan Bima.

"Gue sangat menantikan saat-saat itu" ucap Bima sambil menepuk pelan bahu Ethan dan berlalu pergi.

***

"Gilaaaa....Lo kalah dari Bimo? Sial..sial...sial..." Pekik Andy sambil mengacak-acak rambutnya saat Ethan menghampiri Andy

"Santai bro. Gue biasa aja kok lo yang jadi frustasi gini sih" Ucap Ethan sambil tertawa

Gila. Udah kalah masih bisa ketawa juga? Nggak ada beban banget sih ni orang, pikir Andy

"Masalahnya lo kalah dari Bima si kutu kupret, setannn" Pekik Andy untuk kesekian kalinya

Ethan hanya memutar bola matanya malas menanggapi sahabatnya itu. Tujuannya sekarang adalah mencari Digna dan tentu saja menagih janjinya. Ethan tersenyum sendiri memikirkan hal itu.

"Malah senyum-senyum lagi. Emang gila lo"  Dumel Andy

Ethan tak menggubris Andy sama sekali. Dia membuang pandangannya melihat-lihat ke sekitar tempat itu seperti sedang mencari sesuatu namun tak kunjung ditemukan. Ia menatap Andy seperti hendak bertanya yang ditanggapi Andy dengan kening berkerut.

"Lihat Digna nggak?" Tanya Ethan pada akhirnya.

"Dia sama Rhyta kecewa sama lo jadi lagi nongkrong cantik di warung sebelah buat hilangin rasa kecewa mereka." Jawab Andy dramatis.

Tanpa membalas ucapan Andy, Ethan berlalu pergi meninggalkannya yang pada akhirnya mendapat umpatan dari mulut Andy.

***

Bad Boy? Serius?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang