Happy Reading ☺
Maaf jika typo bertebaranMotor sport itu melaju di jalanan yang penuh dengan kemacetan. Mengingat ibukota yang selalu identik dengan kemacetan lalu lintas. Lelaki berseragam putih abu-abu yang mengendarai motor itu tak henti-hentinya tersenyum. Di jok belakang, diduduki seorang gadis berseragam putih abu-abu pula. Sekilas mereka terlihat seperti pasangan kekasih namun pada kenyataannya bukan.
"Kok lo mau pulang bareng gue?" si lelaki membuka percakapan dalam keheningan yang tercipta di antara mereka.
"Kamu kan yang bilang kalo saya pulangnya bareng sama kamu kan?"gadis itu tak menjawab namun balik memberikan pertanyaan.
"Kan lo tinggal nolak aja. Pasti ada alasan lain kan?" Pancing si lelaki itu agar gadis itu mau bercerita lebih banyak.
"Kalo kamu nggak niat anterin saya pulang, kamu to the point aja. Biar saya jadi tahu diri" ucap gadis itu yang sedikit terkandung nada kekesalan di dalamnya.
Shit. Umpat lelaki itu. Bukan maksud dia seperti itu. Apa salah jika dia hanya ingin tahu alasan dari kejadian tadi di sekolah? Dewi Fortuna tak berpihak padanya. Justru dia sangat sangat ingin bersama dengan gadis itu dan harus berakhir di tengah jalan hanya karena sebuah pertanyaan yang memancing emosi gadis itu? Tidak akan. Pulang bersama gadis itu adalah kesempatan yang langkah.
"Sorry, Na. Gue nggak maksud kayak gitu kok. Jangan marah ya" ucapnya dengan nada suara yang dibuat semenyesal mungkin
Na. Sudah tahukan siapa Na itu? Yap. Lelaki dan gadis berseragam putih abu-abu yang sedang bersama berboncengan itu adalah Ethan dan Digna.
Digna yang mendengar nada menyesal Ethan merasa sangat bersalah atas caranya tadi ketika menjawab Ethan.
"Saya juga salah. Maaf tadi sedikit ketus sama kamu" ucap Digna dengan nada suara yang lembut
"Lo nggak tahu kan kalo gue pengen banget pulang bareng lo. Ini suatu hal yang langka." ucap Ethan blak-blakan
Tawa Digna pecah seketika
"Hahahahaha....kamu tu berlebihan banget tau nggak" ucap Digna disela-sela tawanya.
Ethan juga ikut tertawa bersama Digna.
"Gue mau ngomong sesuatu ke lo" ucap Ethan setelah berhenti tertawa
"Mau ngomong apa?" tanya Digna
"Gue...gue..emmm..nggak jadi deh. Nanti aja." ucap Ethan
"Oke." balas Digna singkat. Bukannya tidak tertarik. Malahan sangat tertarik tapi dia merasa tidak berhak saja untuk tahu lebih jauh lagi.
Keheningan kembali menyelimuti mereka selama beberapa menit. Hingga salah satu diantara mereka yang mulai bersuara kembali
"Jangan sampai kelewat ya. Rumah saya udah deket" ucap Digna mengingatkan Ethan
Ethan tersenyum mendengarnya "Gue nggak bakal lupa rumah malaikat kok jadi tenang aja"
Digna seketika merona mendengar ucapan Ethan.
"Apaan sih" Hanya kalimat itu yang bisa diucapkan dari mulutnya sekedar menutupi kegugupannya."Emang lo malaikat kan? Lo kan Angel" goda Ethan sambil terkekeh.
Digna yang sudah kehabisan kosa kata hanya bisa merona, lagi.
Motor sport itu berhenti di depan sebuah rumah berwarna biru, rumah Digna.
" Makasih ya. Dan maaf sudah merepotkan." ucap Digna saat sudah turun dari motor milik Ethan.
"Nggak ngerepotin kok. Justru durian runtuh buat gue." ucap Ethan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy? Serius?
Teen FictionDigna Angelista, si cewek kaku pencinta novel romantis yang selalu memimpikan memiliki kekasih dengan karakter bad boy, posesif dan terkadang romantis seperti yang sering ia temukan dalam novel romantis, apakah akan sanggup jika hal yang ia impikan...