Part 7

213 14 0
                                    

Happy reading
Maaf jika typo bertebaran

Jenuh, mengantuk, lesuh. Itulah yang sedang dialami anak-anak XI IPA 1. Apa yang paling membahagiakan bagi anak sekolah selain berteriak kegirangan karena mendengar dua kata " jam kosong " di siang bolong saat jam menunjukkan pukul 12. Namun sepertinya kali ini dewi fortuna tak ingin membagikan kebahagiaan bagi XI IPA 1.

"Anak-anak....masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi saat 1500 SM dimana melalui jalur perdaga....."

Suara Pak Dino, selaku guru sejarah seperti menghilang bagai uap di udara.
Murid-murid XI IPA 1 sepertinya benar-benar kompak merasa malas. Hanya beberapa murid teladan yang serius mendengarnya dengan sesekali memberikan pertanyaan. Sedangkan murid-murid yang menempati bangku-bangku di pojokan sudah  berkali-kali menguap.

Dengan trik lama, mereka membuka buku mereka lalu menaruhnya dalam posisi berdiri dan kemudian menyembunyikan kepala mereka di antara buku yang telah terbuka itu dan mereka mulai nyenyak.

Digna, salah satu penghuni pojokan juga berkali-kali menguap namun ia tak berani melakukan trik yang dilakukan teman-temannya.

"Ra, udah jam berapa.? Kok lama banget bel pulangnya." keluh Digna yang terdengar seperti bisikan

Dira yang sedang menopang dagunya menoleh ke arahnya dengan wajah yang benar-benar kusut. Lalu menoleh ke arloji yang terpasang di pergelangan tangannya. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya.

Digna mengerutkan alisnya, bingung dengan sahabatnya

"Tinggal 3 menit lagi bel pulang" ucap Dira sambil tersenyum sumringah

"Serius?" tanya Digna yang masih belum yakin

Dira memutar kedua bola matanya malas dan mendengus kesal.

"Jam gue udah gue setel ngikutin jam sekolah." balas Dira dengan nada kesal

Digna yang tahu kalau sahabatnya sedang kesal hanya bisa menampilkan cengiran kudanya tak ingin memperpanjang obrolan mereka.

Tet..tet.....tet....tetttttt....

Bunyi bel sekolah yang menandakan kelas telah usai disambut dengan baik oleh murid-murid XI IPA 1.

"Pertemuan kita sampai disini. Ingat! Minggu depan ulangan jadi persiapkan diri kalian dengan baik untuk ulangan nanti" Ucap Pak Dino yang ditanggapi dengan anggukan dari murid-murid itu.

***

"Than, pulang yuk. " Andy menghampiri Ethan yang sedang membersihkan papan tulis

"Emang udah bel? Cepat banget" tanya Ethan dengan tangan yang masih sibuk membersihkan papan tulis tanpa mengalihkan pandangannya ke Andy

"Telinga lo lagi melancong kemana? Masa nggak denger?" tanya balik Andy dengan nada kesal

Ethan hanya tertawa kecil mendengarnya. Dia menaruh penghapus di tempatnya dan berjalan ke mejanya untuk mengambil tas.

"Lo balik duluan. Gue masih ada urusan sama tetangga lo" ucap Ethan sambil mengedipkan mata saat menyebut kata 'tetangga'

Andy yang sudah mengetahuinya langsung memberikam ekspresi seperti orang yang ingin muntah.

"Daritadi kek ngomongnya. Gue cabut." ucap Andy kemudian berlalu pergi meninggalkan Ethan.

***

Bunyi meja yang digeser, jendela yang ditutup, sapu yang bergerak. Coba tebak apa itu? Yap!!. Bukan hantu ya. Pembersihan kelas yang sedang dilakukan oleh murid-murid yang berpiket. Digna, salah satu dari enam murid yang berpiket mendapat tugas merapikan meja-meja yang berantakan.

Bad Boy? Serius?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang