Part 14

171 7 4
                                    

Selamat hari natal 🎄🎄🎁buat umat kristiani. Semoga damai natal selalu menyertai kita semua ☺☺😇😇
Happy Reading ☺
Maaf jika typo bertebaran

"Sayang, kita pulang yuk. Aku nungguin kamu di gerbang. Eh ..ternyata masih disini"

Sebuah suara yang terdengar maskulin mengalihkan pandangan mereka tuk mencari asal suara itu. Didapati seorang siswa yang sedang berjalan menghampiri mereka bertiga dengan kedua tangan yang berada dalam saku celananya. Ternyata Vano, anak XI Bahasa 2.

"Aku pikir kamu udah pulang duluan. Yaudah. Ayok." Ucap Dyra kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah Digna dengan tampang sedikit kesal"Na, lo utang cerita ya sama gue. Awas kalo nggak cerita" sambung Rhyta yang terdengar seperti sebuah ancaman membuat Digna hanya bisa meringis.

Dyra kemudian menghampiri pacarnya dan setelah pamit pada Digna dan Ethan, mereka pun berlalu pergi.

"Yang, teman kamu galak banget sih" Ucap Ethan ketika Dyra dan pacarnya sudah benar-benar menjauh dari pandangan mereka.

"Yang...yang...yang... Ck., kenapa sih kamu jadi nyebelin kayak gini. Kenapa nggak se-Indonesia aja kamu kasih tahu kalo kita udah pacaran" Ucap Digna yang terdengar seperti omelan tanpa ada rasa kaku dan gugup sama sekali dalam gaya bicaranya.

Perlu diketahui, sepertinya Ethan benar-benar berhasil mengubah Digna. Walaupun tak seberapa. Terhitung dari malam dimana Ethan kalah balapan hingga hari ini, usia berpacaran mereka telah menginjak dua minggu lebih dimana satu hal yang baru diketahui Digna adalah Ethan itu ternyata sosok lelaki yang tak  ada jaim-jaimnya sama sekali. Dan satu hal yang juga baru dikehui Ethan adalah ternyata Digna itu cewek kaku yang gila.
Setelah usaha Ethan berulang kali mengatakan pada Digna agar tak perlu menjaga image-nya di depan Ethan, akhirnya Ethan menyadari sosok cewek yang ia pacari selama dua minggu lebih ini.

Gila, pencerita yang baik, pendengar yang baik, keras kepala, dan tetap kaku tapi di depan orang lain saja atau orang yang baru dikenal dan yang sedikit mengherankan bagi Ethan, sifat kaku ceweknya ini akan hilang dihadapan orang yang ia kenal saat orang itu membuat ceweknya nyaman. Dan ternyata Ethan benar-benar jatuh cinta pada Digna. Entah apa yang membuatnya sangat mencintai pacarnya? Hanya ia dan Tuhan yang tahu.

"Hahaha...Boleh juga tu. Kamu maunya aku kasih tahu darimana dulu?Hm? Sumatra?Jawa? Kalimantan?Sulawesi?Papua? Emm....Mal"

"Ishhh...udah. Nggak perlu. Dyra yang tahu aja udah cukup kok." Potong Digna yang terdengar kesal namun kekesalannya hanya ditanggapi pacarnya dengan kekehan kecil dan seperti biasa kedua tangan Ethan sudah nakal mengacak-acak rambut Digna.

"Ck....jangan ngacak-ngacak deh. Berantakan nih jadinya." Dumel Digna sambil merapikan rambutnya.

Ethan tak mempedulikan omelan  pacarnya sama sekali. Dengan sigap salah satu lengannya sudah bertengger indah di bahu Digna dan tentunya ia mendapat pelototan dari pacarnya.

Digna melepas lengan Ethan di bahunya kemudian berjalan agak cepat meninggalkan Ethan dan bergumam tak jelas. Sedang Ethan hanya tertawa kecil kemudian mengikuti pacarnya.

***

"Digna, natalan kan tinggal seminggu lagi jadi kita tukeran kado yuk" Ucap Ethan kepada Digna yang sedang duduk cantik di jok belakang motor milik Ethan sedang Ethan fokus pada jalanan.

"Haa??? Alay deh" Balas Digna sedikit teriak.

"Nggak alay sayang....Itu tu sebagai kenang-kenangan. Mau ya?" Ucap Ethan sedikit gemas

"Oh...yaudah." Ucap Digna pada akhirnya.

"Aku boleh nge-request kadonya nggak?" Tanya Ethan dengan senyum menggoda

Bad Boy? Serius?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang