Aku berdiri di ujung jendela
Ketika hujan mulai turun ke bumi
Seperti biasa,
Kupejamkan mata dan mulai menengadahkan tangan.Aku melihat dirimu di bawah hujan
Kamu berdiri di sana
Tersenyum dan berkata bahwa, "aku akan bahagia."
Sayang, itu hanya halusinasiku saja.Ah, bodohnya..
Tak mungkin semua itu menjadi nyata
Jangankan dirimu yang sebenarnya
Bahkan bayangmu saja sepertinya sudah enggan berlama-lama.Dalam benakku kamu pergi begitu saja
Tanpa pamit dan mengucap dalam perpisahan
Kamu persis pelangi setelah hujan
Hanya muncul sesaat kemudian memudar tanpa tahu kapan lagi kan berjumpa.Sementara, hujan sore ini seperti diriku
Meski tahu bagaimana rasanya terjatuh ribuan kali
Namun masih saja tak bisa menolak hadirnya pelangi
Sekali pun sadar bahwa indah warnanya akan memudar, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
En Rêve [COMPLETE]
PoetryDari hari yang berlalu dalam sekejap mata; Biarkanlah hati mengabadikan kisahnya. Meski perpisahan tak dapat terelakan. Kelak di masa depan, kau dapat memahami maksudnya ... -----