Bukan aku ingin menjauhimu,
Bukan juga aku membencimu.
Kumohon jangan ada kesalahpahaman lagi di antara kita.
Aku hanya tak ingin, membiarkan perasaan yang tak wajar ini terus bertahan lama.Selama ini yang kulakukan hanya berharap dan berharap padamu.
Tapi setelah kupikir kembali,
Harapku tak berujung pasti.
Dan aku selalu berusaha untuk mengabaikan perasaanku.Sesak dalam dada begitu menyiksa.
Menyaksikan dirimu dalam potret bersamanya.
Sesaat kembali ku ingat bagaimana kau membuatku yakin dengan perkataanmu.
Hingga akhirnya diri ini penuh dalam harap karenamu.Aku tahu, semua ini adalah hal bodoh.
Bodoh karena aku mempercayaimu.
Tapi kau juga bersalah karena telah membuatku,
Selalu berharap padamu.Telah lama aku jatuh hati padamu,
Dan beberapa pekan lalu saat kau membicarakan tentang rasamu,
Seolah menciptakan ruang baru dalam hatiku.
Kupikir rasaku yang dulu telah bersambut, nyatanya aku benar-benar jatuh dalam kepedihan.Mungkin bila ku hentikan rasa ini,
Aku akan terbebas dari penderitaan yang membuat dadaku selalu sesak.
Aku tahu semua ini tak mudah dan terasa menyakitkan bagiku.
Tapi ini adalah yang terbaik.Aku tak tahu perasaanmu yang sebenarnya terhadapku.
Mungkin saja kau hanya bermain dengan rasaku,
Sama seperti sepuluh tahun yang lalu.
Dan kupikir, aku perempuan bodoh yang selalu percaya padamu.Setiap detik yang berdetak cepat,
Dan waktu yang semakin berlalu.
Aku berusaha untuk melupakanmu dari ingatanku.
Tapi semuanya selalu saja gagal,
Bayangmu malah semakin muncul.Perasaan itu bukannya pergi malah semakin bertambah.
Aku muak dengan semuanya,
Hatiku selalu menjerit sakit.
Semua ini karenamu, mengapa kau muncul dan menciptakan perasaan ini kembali?Saat waktu seolah berhenti.
Dan senja berganti malam.
Dalam ruang hatiku selalu namamu yang mengintari.
Seolah hati ini enggan melepasmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
En Rêve [COMPLETE]
PoésieDari hari yang berlalu dalam sekejap mata; Biarkanlah hati mengabadikan kisahnya. Meski perpisahan tak dapat terelakan. Kelak di masa depan, kau dapat memahami maksudnya ... -----