Gerimis senja menyita waktuku tuk sekedar menikmatinya
Aku terlena oleh keindahan hujan yang perlahan menderas
Dalam dinginnya air hujan yang tak sengaja membasahi kemejaku,
Dia datang memberiku secangkir kopi.Hitam, Coklat, Cream, bahkan Latte
Tersaji di meja barista yang masih belia
Kepulan asap dalam secangkir kopiku,
Menebarkan aroma khas yang begitu menusuk, seperti rindu yang kau ukir.Aku sangat menikmati, setiap teguk yang menghangatkan badanku
Ada rasa manis, pahit dan aroma lain yang tercipta
Aku menyadari dari setiap teguk yang kuminum,
Ada suatu hal yang begitu berharga.Dalam setiap tegukan pertama,
Kopiku terasa pahit
Aku mengerti bahwa hidup tak selamanya berjalan mulus
Ada hal yang yang terasa pahit
Yang sudah seharusnya kita berusaha membubuhkan gula agar membuatnya manis.Dari tegukan kedua,
Rasa kopiku berubah sangat beraroma
Ada pahit, manis dan aroma lain di dalamnya
Membuatku berpikir, bahwa dalam secangkir kopi terselip makna hidup.Dan kini kopiku telah habis
Menyisakan endapan ampas di dalam cangkir
Seperti rindu yang terukir nyata
Yang mengendap di dasar hati bagai ampas kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
En Rêve [COMPLETE]
PuisiDari hari yang berlalu dalam sekejap mata; Biarkanlah hati mengabadikan kisahnya. Meski perpisahan tak dapat terelakan. Kelak di masa depan, kau dapat memahami maksudnya ... -----