12. TAK DIDUGA

1.6K 99 0
                                    

Setia adalah kesopanan yang hanya dimiliki oleh orang yang ingin membahagiakan masa depan pasangannya.
----------

"Assalamulaikum, Nata pulang."

Nata masuk kedalam rumahnya tampak tidak bersemangat, hari ini adalah hari terlelahnya, gimana tidak lelah, sepulang sekolah Nata harus menghadiri rapat Osis untuk 17 agustus setelah itu Nata melanjutkan latihan basket setelah latihan basket Nata harus piket UKS karena hari ini adalah jadwalnya sebagai anggota PMR untuk mebersihkan UKS, Nata hanya beristirahat 15 menit ditempat persinggahannya dimana lagi kalau bukan gudang piala.

"waalaikumsalam." Ucap saudara kembar Nata,

Nata menjatuhkan bokongnya di sofa tepat di samping saudaranya, Natan yang melihat raut wajah Nata yang sangat lelah mengernyitkan dahinya,

Natan tampak berfikir, kalau keadaannya sudah seperti ini Nata pasti lagi butuh belaian, Natan mengambil satu kaki Nata dan menaruhnya diatas paha Natan,

Nata hanya menatap perlakuan saudaranya itu, ia sangat lelah menanggapi sikap jail Natan, sedangkan Natan menatap Nata dengan senyum merekah sehingga matanya menyipit,

Nata melenggo tak percaya melihat apa yang sedang dilakukan oleh Natan, ia kira Natan akan menjailinya tapi diluar dugaannya Natan malah membuatnya nyaman,

"enak gak pijitan gue?"

"tumben lo baik sama gue? Sampe-sampe mijitin gue."

"menurut lo, gue mijitin lo dengan gratis dan suka rela?"

"cihh, dasar! gue udah duga lo pasti ada maunya."

Natan mengeraskan pijitannya dengan sengaja membuat Nata meringis kesakitan,

"lo udah minta nomornya Adelia gak?"

Nata mengambil kakinya dari paha Natan, tak lama kemudian Nata mengambil hpnya dari saku celananya,

Natan mengira Nata akan memberikan nomor Adelia setelah mengambil hp dari saku celananya,nyatanya nata malah memainkan games di hpnya,

"ehh gue nanya anying, lo udah minta nomor Adelia gk,"

Nata masih diam dan terus memainkan gamesnya, Nata sangat serius dengan permainannya itu, membuat Natan naik pitam,

Natan merampas hp Nata kasar dari tangannya.

"karena lo nyuekin gue, gue nyari sendiri namanya, dan jangan harap hp lo bakal kembali malam ini," ucap Natan

Natan menscrool nama Adelia dikontak hp Nata, Natan mendapatkannya dengan cepat, setelah mendapatkan nomor Adelia, Natan tersenyum kearah Nata yang sedari tadi diam dan tidak menggubris Natan,

"gue pinjam Hp lo plus pulsa lo yah, bye Nata." Ucap Natan, setelah itu Natan berlari meninggalkan Nata yang masih berada disofa.

Nata yang dari tadi diam melototkan matanya, ia diam bukan berarti dia takut sama Natan tapi dia sudah sangat lelah sampai-sampai mulutnya malas menggubris ocehan Natan,

"NATAANNNNNN! AWAS LO MACAM-MACAM!!" teriak Nata setelah Natan pergi kabur membawa hpnya.

Nata mengejar Natan, bukan Natan kalau ia tidak punya cara licik untuk menghalalkan segala cara yang ia inginkan, Nata telat dengan pergerakan Natan yang sudah masuk kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya,

"Tann, lo jangan gila! Awas lo sms anak orang sembarangan!! Natan gue udah nolongin lo minta nomornya, sampai gue harus nahan malu minta nomornya!! Natann bukaaainn pintu lo sekrang!"

Nata berteriak didepan pintu kamar Natan dan mengetuk pintu Natan dengan kasar seperti ibu kos yang sedang menagih pembayaran yang sudah menunggak berbulan-bulan,

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang