Apa gue boleh bahagia sama lo? Tanpa adanya status yang mengikat?
_____
Setelah jam pulangan usai sekitar 15 menit yang lalu Adelia pamit deluan dari Andin, ia sudah janjian kepada Nata bahwa ia akan bertemu dengan Natan.
Adelia berlari kecil menuju parkiran, ia melihat Nata yang sudah bersender di badan mobilnya membuat Adelia semakin mendekati Nata.
"sorry ka nat Adelia sedikit telat," Ucap Adelia ngosngosan.
Nata hanya mengangguk sekilas, kemudian menyuruh Adelia masuk kedalam mobil.
Saat keduanya ingin masuk kedalam mobil tiba-tiba terdengar suara teriakan, membuat Adelia maupun Nata menghentikan tangannya yang ingin membuka pintu mobil.
"NATAA!! ADEL!!" teriak Una mendekati keberadaan Nata dan Adelia.
"kenapa Na?" tanya Nata.
"gue boleh ikut gak?"
Nata tampak berfikir sebelum ia bersuara.
"boleh kok, cumankan lo bawa mobil? Trus mobil lo gimana?"
"itu udah gue suruh Andin yang bawa."
"oh yah udah," Ucap Nata sambil menganggukkan kepalanya.
Una menatap Adelia lekat, Adelia yang tahu maksud tatapan Una mundur dua langkah memberi jalan bagi Una agar masuk kedalam mobil, Adelia lebih memilih duduk dibagian belakang, membiarkan Una duduk bersebelahan samping Nata.
*****
"loh kok kita dirumah sakit?" Tanya Una saat menyadari Nata yang memasuki kawasan rumah sakit Husada.
"Natan beberapa hari yang lalu masuk Rumah Sakit." Jawab Nata datar.
Adelia meremas jarinya, ia menekukan jemarinya sampai berbunyi, ia sangat gugup unuk bertemu dengan dengan Natan.
Nata melihat Adelia dari arah pantulan kaca, melihat Adelia yang sangat gelisah membuat Nata membuka suara.
"santai ajja del, Natan pasti senang banget liat lo." Ucap Nata yang sudah membuka seatbelt.
Adelia hanya mengangguk mengiyakan, sambil menarik nafas dalam.
****
Nata, Adelia dan Una berjalan bersamaan menuju lift,
Saat berada didalam lift tak ada satu dari mereka yang bersuara, sampai saat lift sudah berhenti dan terbuka dilantai 5 ketiga orang itu tak ada yang bersuara,
Una memberhentikan langkahnya membuat Adelia dan Nata memberhentikan langkahnya juga.
"kenapa?" tanya Nata.
"kalian deluan ajja gue ada urusan bentar."
Nata mengernyitkan dahinya binggung. "lo ada urusan? Dirumah sakit?"
"hmm, an-anu,it-itu, nyo-nyokap gue nitip ambili obat, ia ambili obat di apotik makanya gue tadi ikut lo jadi sekalian barengan." Ucap Una gelagapan, ia tak bisa memberitahu Nata yang sebenarnya bahwa ia kerumah sakit ingin bertemu dokter spesialis jantungnya,ia ingin berkonsultasi.
"hmmm,yah udah ntar urusan lo selesai lo langsung keruang catelya-08 ajja yah."
Una hanya menjawab dengan anggukan.
Sedangkan Adelia dan Nata kembali berbalik melanjtkan perjalanan mereka yg sempat terhenti.
Dan saat sudah berada didepan pintu kamar Natan, Nata melihat Adelia yang sangat gelisah seperti ia melihat Adelia saat di mobil tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction"Ka nat, gu, gue suka sama kakak" adelia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, sungguh rasa gugup yang dialami adelia membuat seluruh badannya terasa kaku, apa ini moment yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya Sedangkan cowok yang b...