Bumi ini bulat. Sempurna dengan segala isinya.
Sama halnya dengan hati, sempurna dengan segala cintanya.
.
.
.
Siapa yang mengenal sosoknya? Tidak ada. Namun keceriaan sifatnya menghadirkan kebahagiaan bagi semua orang. Mungkin bagi sebagian orang, memiliki putri secantik parasnya adalah sebuah anugerah terbesar. Namun tidak bagi ayah, ibu dan neneknya. Seonggok sampah!! Itulah yang kerap mereka lontarkan untuk menjawab setiap pertanyaan yang terucap dari bibir mungilnya.Banyak hal terjadi dalam perjalanan hidupnya. Kematian, penghinaan, kehancuran, kesepian, terbuang, semua menjadi catatan di masa lalu. Takdir seolah berniat merenggut segala kebahagiaan. Tangis bahkan menjadi cerita dominan dari segala kenangannya. Wanita ini tersenyum, meski hati itu selalu menangis. Ia tertawa, meski hati itu terluka. Berusaha tidak menunjukkan pada dunia segala kerapuhannya.
Kim So Eun, itu nama yang diterima dari kedua orang tuanya sejak dua puluh empat tahun yang lalu. Berparas cantik, namun bertubuh mungil. Ceria, penuh tawa dan pikiran positif. Ia tidak tumbuh melalui pundi, namun Soeun tumbuh mandiri dari bantuan kasih sayang sang kakak. Berkat kegigihannya ia menyelesaikan study dalam waktu singkat, dan menjadi seorang model ternama di negara sakura; tempatnya berpijak beberapa waktu yang silam. Wanita itu begitu berisik dan manja, namun menjadi daya tarik sendiri bagi orang-orang di sekitarnya. Tidak banyak yang mengeluh, karena bukan tanpa alasan Soeun menunjukkan sikap kekanakannya. Ada satu alasan di dasar kebohongan tawa, alasan yang tidak mampu dijelaskan secara rinci.
🍂🍂
Wakru berlari begitu terasa cepat, hingga hari seolah singgah untuk mencemooh. Soeun berdiri menatap langit. Menarik nafasnya dalam, ia lalu menghembuskan secara kasar. Tiga jam yang lau ia baru tiba di Korea. Atau lebih tepatnya Seoul, kota kelahirannya. Banyak perubahan yang terjadi, namun sebagian masih meninggalkan jejak masa lalu. Menarik nafasnya kembali, secara kasar jemari tangannya terjulur mengusak rambut yang tertata rapi. Ia benar-benar merasa gila. Entah mengapa dari ratusan masalah yang pernah menimpa hidupnya, baru kali ini Soeun merasa akan segera mati.
Kepulangannya ke Korea adalah permintaan kedua orang tuanya. Jujur saja Soeun bahagia. Baginya hal itu adalah titik terang dari kekacauan yang terjadi selama ini. Namun nyatanya ia salah. Semua harapan itu musnah setelah sepasang paruh baya datang mengunjungi rumahnya dengan membawa kabar berita yang luar biasa menggemparkan batin. Hingga membuatnya ingin pingsan saat itu juga. Namun sayangnya hal itu pun tidak dapat terwujud.
Soeun mengingat kembali pertemuan itu. Tidak ada hal yang menarik. Sepasang suami istri itu memperkenalkan diri sebagai Kim Sang woo juga Yoon Sahee. Dan Soeun tahu betul siapa mereka. Pengusaha terkaya di Korea selatan, pemilik sah Goldshion Company. Pekerjaannya sebagai model membuat Soeun mempelajari banyak hal, termasuk perusahan-perusahan besar yang mungkin saja bisa menobatkannya sebagai model pribadi. Tapi itu tidak penting!! Ayolah. Yang terpenting adalah berita yang kedua manusia itu bawa.
PERJODOHAN !!!
Oh shit!!
Begitu sangat jelas Soeun mendengar kedua paruh baya itu meminta jawaban. Entah kesalahan apa yang ia lakukan di masa lalu, hingga kini ia harus menjalani kehidupan bak siti nurbaya, juga Romeo dan Juliet. Oh ya Tuhan, tidak ada yang lebih buruk dari itu. Dan lagi perjodohan sinting itu dicetuskan sejak jaman purba kala oleh mendiang kakeknya dan juga kakek sang calon prianya. Holly Molly!! Sumpah demi apapun Soeun merasa ingin menenggelamkan diri ke dalam tubuh seekor paus. Betapa sial hidupnya. Perjodohan itu harusnya sudah tertelan jaman, tapi orang bodoh macam apa yang tetap menjalankannya, sementara yang membuat perintah sudah MATI?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Conqeror Chocolate (Completed) √
Fanfiction⏳ Sad ♥ Adult ↪ (Slow update) Fate unites Kimbum and Soeun in a marriage. Cultivate love in the bottom of their hearts but also hurt them. Until he is present, the first love figure that makes Kimbum are among two choices that he can never choose...