Paper 3

2.8K 307 95
                                    


+ Warning :

Conqeror Chocolate dalam bentuk Revisi!!






-------------------------------------------------

Soeun tersentak duduk saat dering ponsel menyapa pendengarannya. Mata yang masih berat membuat gadis ini diam untuk sesaat,  tanpa berniat menjawab. Fokus si pikiran seolah-olah masih berada di negeri mimpi yang indah. Tubuh bahkan terasa remuk, karena pernikahan yang dilakukan lebih dari sepuluh jam.

Namun, untuk sedetik berikutnya, Soeun membuka matanya.

Ada yang salah.

Soeun mengernyit, mencoba mengingat sesuatu yang penting.

Pernikahan.

God.

Secepat kilat ia membuka matanya, lalu menatap ranjang besar yang,—

Kosong.

Impossible.

Soeun mengacak rambutnya kasar. Mengumpat, lantas mengerang frustasi,— menyesali kebodohannya yang untuk kesekian kalinya ia lakukan.

Pukul sembilan pagi.

Luar biasa.

Soeun meloncat secepat kilat, dan segera menerjang kamar mandi. Tanpa memperdulikan tubuhnya yang masih begitu lelah.

Tentu saja. Siapa yang perduli?

Ini bahkan lebih berbahaya.

Sial!

Di mana ada seorang istri bangun siang di hari pertamanya?

Gosh.

Tidak ada. Hanya ia seorang.

Memalukan.

Tidak sadarkan diri lebih baik untuknya saat ini, karena Soeun yakin suami tampannya itu,—Kim Sang Bum, pasti akan semakin mengabaikannya setelah ini.

Oh,

Kim So Eun,— kau sungguh bodoh!!

Jika bisa ia gambarkan, Soeun  merasa dirinya saat ini adalah perajurit yang kalah sebelum berperang.

Menyedihkan.


****©©©****



Bogum berdiri di depan meja Kimbum. Berbicara panjang lebar kepada pria yang lebih terlihat seperti seorang iblis berwajah tampan, dari pada seorang manusia normal; namun sialnya si lawan justru terlihat tidak begitu perduli. Membuat Bogem mati-matian menahan umpatan di ujung lidahnya.

Kimbum,— pria itu tidak pernah berubah.

"Ada apa denganmu? Mulutmu bisu? Atau kau terlalu banyak bicara, karena bahagia? Ya!!! Kim Sang Bum!!""

Conqeror Chocolate (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang