Selamat malam senin cinta-cintaku. Masih ada yang nungguin papa Kimbum sama mommy Soeun?Ada?
Ya udah kalo gitu, silahkan dinikmati.
------------------------------------------------
Bogem menatap Kimbum dengan mata memicing. Tidak habis pikir jika ternyata sahabatnya itu memiliki pemikiran yang berubah-ubah. Bogem bahkan belum melupakan apa yang pria itu katakan kemarin, namun hari ini Kimbum sudah mengatakan hal yang berbeda lagi. Kimbum seperti anak muda yang tidak memiliki pendirian.
Meski sejujurnya Bogem merasa lega, namun ia juga merasa frustasi.
Aroma kopi yang menguar terasa menyumbat tenggorokannya. Goldshion akan selalu sibuk, namun pagi ini sepertinya ia memiliki waktu yang tersendiri.
"Jadi kau memberinya kesempatan?" tanya Bogem mengulang.
Membuat pria itu mendengus kasar. Kimbum bahkan telah menjawab setidaknya 3 kali untuk pertanyaan bodoh itu. Bogem benar-benar membuat suasana hatinya yang keruh semakin menjadi hitam, dan membuat rasa kopinya menjadi lebih pahit.
"Bukankah itu sama saja? Itu akan lebih menyakitkan." lanjut Bogem lagi.
Tatapan mata Kimbum tidak membuat keberaniannya surut. Mata tajam yang sarat akan kemarahan itu adalah makanan sehari-hari untuknya. Lagi pula, jika hanya satu kali bertanya itu tidak akan cukup untuk menjawab kerunyaman hatinya. Bogem meraih cangkir di atas meja, lalu mencecap kopi panas buatan atasan baik hatinya itu.
Kimbum mengendik tidak antusias. "Entahlah. Itu yang diinginkannya." jawabnya datar.
Itu adalah jawaban berbeda dari yang beberapa menit lalu ia ucapkan. Jika sejak tadi bibirnya hanya mengatakan ya, ya dan ya. Kini Kimbum lebih memilih memberi alasan, agar wakil menyebalkannya itu menghentikan segala pertanyaan dan segera pergi dari ruangannya, sebelum Kimbum mengirimnya ke luar angkasa, karena jujur saja otaknya benar-benar sedang buntu.
Semalam Kimbum terpaksa menyusul langkah Soeun untuk memberi kesempatan pada gadis mungil itu untuk merebut hatinya. Kimbum memang tidak mengerti apa yang mendasari otaknya untuk memilih pilihan, namun saat ini tiba-tiba saja Kimbum menyesali keputusannya.
"Tapi kurasa itu lebih baik. kau tahu? Aku benar-benar berharap dia mampu menaklukkan hatimu."
Kimbum menarik alisnya tajam. Terkadang banyak hal yang terserap ke dalam pikirannya, namun ia tidak bisa memahami. Dan Bogem adalah salah satu dari hal yang sulit untuk Kimbum mengerti. Sementara pria itu harusnya tahu Kimbum tidak akan membiarkan Soeun mengambil tempat di hatinya begitu saja.
"Mengapa? Bukankah kau seharusnya mendukungku, bukan justru mendukung istriku."
"Gadis itu sudah menduakanmu, Kimbum. Kau terluka begitu parah, jadi aku tidak ingin dia kembali padamu."
Kimbum menjatuhkan pandangannya. Bogem adalah salah satu saksi kisah cintanya bersama mantan kekasihnya terdahulu. Harusnya Bogem memahami perasaannya. Tetapi pria itu justru mendukung penuh istrinya.
"Dia melakukan itu karena kesalahanku."
Bogem tertawa sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conqeror Chocolate (Completed) √
Фанфик⏳ Sad ♥ Adult ↪ (Slow update) Fate unites Kimbum and Soeun in a marriage. Cultivate love in the bottom of their hearts but also hurt them. Until he is present, the first love figure that makes Kimbum are among two choices that he can never choose...