Paper 15

1.9K 209 101
                                    

Voment please !!!
.
.

.
.

Cinta itu semu, dan cukup diam untuk menutupi rasa!

©©

Dulu, ada kalanya senyumnya mengembang tanpa tipuan. Seperti memang kebahagian terlahir hanya menemani keberadaanya. Hadir dan pergi dan selalu seperti itu. Tuhan hanya menjadikannya sama tanpa perubahan yang berbeda. Jika dikatakan lelah, dirinya lah yang paling lelah di muka bumi ini. Berjalan tak bersisian, seorang diri dan hanya berada di dalam kesepian yang tak berujung. Mampu atau tidaknya ia bertahan, lagi-lagi hanya ia yang mengetahuinya.

Tapi saat ini semua berbeda. Tuhan nampak bermurah hati memberi teman dan kebahagian yang tidak pernah mampu terbayangkan. Menghilangkan kesepian, dan mengembalikan tawa kembali pada tempatnya. Lihat, kaki langit juga mulai redup, membuat gelap menyelimuti awan. Pancaran biru tidak lagi secerah mentari karena cerah telah perlahan menjelma menjadi mendung. Ada tawa di sebuah taman dan Jingkrak-jingkrak kecil menyapa iris manik mata renta, membuat sahee dan sang woo terkikik lucu sembari menikmati tumpukan salju di pekarangan. Teras rumah ini besar, ada berbagai tanaman terkubur kapas putih, membuatnya terlihat cantik dan menghiasi.

Desember mungkin dilewati tanpa samar kesan yang indah. Dan januari menyapa dengan tahun baru yang tak seperti tahun sebelumnya. Belum juga akan nampak helai hijau daun, namun hembusan seolah mengisyaratkan kebahagian terasa mendekat dan mengiringi. Tahun lalu gadis itu menangis dalam ikatan suci, dan tahun ini pria ini berharap gadis itu akan selalu tertawa. Seperti ketika saat dulu pertama kali ia menemukannya di bawah kaki gunung Takao yang dingin. Di mana gadis itu selalu bersikap lembut dan gembira, seperti seorang dewi mungil yang periang.

****Conqeror Chocolate****

Pagi ini terasa lebih berbeda, udara yang berhembus telah bercampur dengan asap-asap polusi yang tercemar. Jalanan padat, dan klakson-klakson dari semua kendaraan berbunyi nyaring saling bersahutan. Seperti mereka sedang menyapa sang surya dengan kegembiraan. Banyak toko telah terbuka dan menampilkan berbagai macam produk di belakang dinding kacanya.
Tas, pakaian ataupun boneka beruang besar sesekali menjadi fokus mata indahnya. Ia juga terkadang tertawa takjub ketika mendapati sesuatu yang dulu belum sempat dilihat olehnya.

Hampir 3 tahun dan semuanya telah banyak berubah. Gadis ini melangkah kecil, mendekati sebuah dinding kaca, lalu tersenyum menatap sebuah gown merah muda bersayap. Seperti baju bidadari, dan dulu ia sempat menginginkannya. White, warna itu pernah ia ungkapkan pada sang kakak dan pria itu berjanji akan membelikannya. Kenangan bukanlah hal jahat untuk diingat, namun gadis ini mengisak ketika sembilu menyambar sudut hatinya yang begitu terasa sakit. Ia tidak mengerti, yang ia tahu hanyalah selalu sakit ketika ia mencoba kembali mengingat bayang-bayang sang kakak.

Lain halnya dengan sang pria, ia menghembuskan nafas dengan begitu berat. Musim semi jelas selalu indah, dan itu berarti tiga bulan sudah waktunya menghilang. Pria ini mengusap lembut kepala sang gadis, membuat gadis itu mendongak, namun ia segera menariknya menjauh. Mungkin gadis itu menginginkan gown lucu itu dan ia harus segera pulang untuk mengambil sedikit hartanya. Kejadian tiga bulan lalu membuat pria ini kehilangan semua isi dompet yang ia bawa. Sepertinya ketika ia terjatuh dompet itupun ikut terjatuh dan tertimbun dalam salju. Hingga membuat soeun yang menemukannya tidak melihatnya.

"Apa kau lapar?"

Langit cerah berada di atas kepala, sinarnya yang terang memberi sedikit rasa hangat. Mereka baru tiba beberapa jam yang lalu, namun harus berjalan karena tidak memiliki lembaran won yang lebih banyak. Ternyata berada di bawah itu sangat sulit. Orang-orang menatapnya dengan sinis, tapi kehadiran soeun membuatnya merasa biasa. Sang woo menyadari satu hal, soeun bersikap tenang dan tidak terpengaruh meski korea memperlihatkan kemewahaannya. Biasanya seorang gadis kecil akan berteriak nyaring ketika melihat sesuatu yang diinginkannya, tapi gadisnya hanya menangis dalam diam.

Conqeror Chocolate (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang