⏳ Sad ♥ Adult ↪ (Slow update)
Fate unites Kimbum and Soeun in a marriage. Cultivate love in the bottom of their hearts but also hurt them. Until he is present, the first love figure that makes Kimbum are among two choices that he can never choose...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim So Eun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku berusaha mati-matian manahan pilu. Dan itulah sebabnya aku berhenti berlari. Masa depan adalah milikku dan itu bukan aibmu. Karena pada akhirnya, tawamu adalah tujuanku. - KimSoEun
. . .
Jika ada yang mengatakan maaf adalah jalan keluar, itu adalah salah. Sesempurna apapun diam, bahkan bukanlah titik pertemuan antara si luka dan perih. Ada lebih banyak kalimat yang mampu dibandingkan, meski kenyataan akal dan logika berpihak pada dendam dan ketidaksukaan. Pikiran mungkin memiliki hak untuk menciptakan kesan dari kemurkaan. Namun ia juga paham bahwa tidak selamanya kenyamanan akan memberikan tempat teraman dibanding dekapan seorang ibu.
Ini seperti pola abstrak kehidupan. Layakmya labirin, berkelok-kelok hingga dalam satu hari yang bergelung, Tuhan menghancurkan angan yang dibangun sang logika. Membiarkan si hati menjerit pilu seorang diri; teredam benci yang menyelimuti si kata baik-baik saja. Tidak meninggalkan anggapan dan sosok menjadi mereka dalam jejak masa lalu.
Siapa sebenarnya yang memiliki cerita tidak berujung? Mengapa hanya satu orang saja? Dan mengapa harus dirinya? Bukankah Tuhan memiliki lebih dari satu umat??
Air mata boleh mengikis jarak antara masa lalu dan kenangan, tapi bibir menciptakan gerak. Membuktikan isak menjadi jalan terakhir untuk menyembuhkan luka. Ini menjadi yang terakhir. Lelah yang pundak itu pikul terjerembab dalam kungkungan kebencian yang mendalam. Malam itu adalah saksi, bahwa kemarin adalah hari pertama dari dimulainya cerita lama.
Soeun membuka katupan matanya. Menatap kosong celah jendela; hal pertama yang ia sadari ialah ia kembali sendiri. Sebulir air mata jatuh ketika hati itu kembali menggumamkan satu kata. Kimbum,- wanita ini merindukannya hingga sesak sialan itu membuatnya ingin mati. Dunia nyatanya begitu kejam menghukumnya lebih dari menyisakan takut dalam penyesalan.