1. kelahiran

1.2K 17 0
                                    

pagi begitu indah terlihat seorang ibu yang sedang mengandung delapan bulan berjalan di sekitar taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi begitu indah terlihat seorang ibu yang sedang mengandung delapan bulan berjalan di sekitar taman. di hirupnya udara segar pagi itu dengan aroma bunga yang semerbak. cahaya matahari menghangatkan tubuhnya.

"ayo masuk, tidak lelah berjalan dari tadi?" tanya sang suami.

wanita itu tersenyum sangat manis dan masih memegangi setangkai bunga mawar tanpa mendengar teguran suaminya. ia terlalu larut dalam kebahagiannya yang akan memiliki bayi mungil sebulan lagi. dia melakukan segala anjuran yang dokter katakan setiap harinya demi kesehatan sang bayi yang dia kandung. dia di kagetkan dengan tangan suaminya yang melingkar memeluknya dari belakang dengan mesra.

"apa yang kau pikirkan, hingga tak mendengar ku?" bisik sang suami di telinganya.

"maaf, aku tidak mendengarnya" sesalnya dengan bibir masih tersenyum sambil membalikan tubuhnya untuk menghadap wajah sang suami.

"aku hanya membayangkan anak kita nanti ketika dia berlari di taman dan kita akan mengejarnya bersama" lanjutnya memandang suami dengan sedikit menunjukan gigi putihnya.

"kita akan mengejarnya bersama, dengan tersenyum bersamanya kita takkan membiarkan dia terjatuh dan menangis karena kita akan menjaganya dengan kasih sayang" kata sang suami berjongkok seolah sedang berbicara dengan bayi yang ada di perut istrinya.

sang suami mengangkat tubuh istrinya masuk kedalam rumah, sang istri mendekapnya dalam gendongan tersebut merasakan kehangatan melebihi sinar mentari. di rebahkan tubuhya di kamar tidur.

"tunggu di sini aku akan mengambil makanan dan obatmu" perintah suami.

Sang istri menganguk dan tersenyum.

dengan penuh kasih sayang suami menyuapi makanan ke mulut istrinya.

"mengapa kau tidak makan? tanya sang istri.

"aku akan makan setelah selesai menyuapi mu" jawab suami yang masih menyuapi makanan ke mulut istrinya.

istrinya tidak membuka mulut menolak untuk makan.

"kenapa? apa ini tidak enak? apa ada makanan yang kau inginkan?mau aku ambilkan? rentetan pertanyaan dari sang suami dengan sedikit gelisah.

sang istri kemudian mengambil alih sendok di tangan suaminya dan berkata "bagaimana makanan ini akan terasa lezat sedang suamiku pasti lapar". dia kemudian menyuapi makanan ke suaminya dengan senyum merekah. suami tak menolak dan memakan nya. akhirnya mereka saling menyuapi.

tiba tiba perut sang istri terasa sakit membuat suami ketakutan. dia memanggil para pelayanan untuk datang segera. "cepat suruh pak din untuk menyiapkan mobil "perintahnya

"baik tuan" segera mungkin dia berlari dan menuruni tangga untuk melaksanakan perintah majikan.

sang suami menelpon dokter dan memberi tahu keadaan istrinya. dia berkata akan membawa istrinya ke rumah sakit sekarang. di gendong istrinya yang semakin memperlihatkan wajah kesakitan yang membuatnya tak tega.

sesampai di rumah sakit dokter sudah menunggu menyuruh perawat membawa masuk pasien ke ruang IGD dan segera memasangkan infus dan alat bantu pernafasan.

"nyonya iskandar akan segera melahirkan" kata dokter.

"tapi, ini belum waktunya bukan? tanyanya heran karena mereka di beritahu sebulan lagi baru anaknya lahir.

"ini bisa saja terjadi, kelahiran di luar waktu yang telah di prediksi. tapi tuan iskandar tenang saja pasti nyonya akan baik-baik saja begitu juga anak tuan" dokter berusaha untuk menenangkan tuan iskandar yang terlihat sangat ketakuatan dan pergi ke ruang operasi.

"cepat siapkan operasinya" perintah dokter

"aku akan melahirkannya secara normal, jadi bantulah aku" pinta nyonya iskandar membuat dokter terkejut.

"apa nyonya yakin? itu beresiko "tanya sang dokter sedikit ragu.

"aku kuat, aku yakin mampu"gigih nyonya iskandar.

dokter menyuruh suster untuk membawa masuk tuan iskandar. tuan iskandar masuk dan memegang tangan istriya untuk memberi kekuatan. setelah beberapa jam kemudian barulah bayi perempuan yang cantik terlahir tepat dimana matahari dipuncaknya.

"nyonya dan tuan iskandar selamat putri kalian telah terlahir dengan selamat "ucap dokter kemudian memberinya kepada suster untuk di bersihkan. air mata mengalir dimata kedua orang tua tersebut,kemudian tuan iskandar memeluk istrinya.

setelah beberapa jam kemudian nyonya iskandar mulai merasakan rasa sakit di perutnya kembali. tuan iskandar dengan panik menekan tombol untuk memanggil dokter. dokter berkata dia akan melahirkan lagi. kali ini proses melahirkan berlangsung lebih lama dari sebelumnya, karena nyonya iskandar mulai lelah tapi tak menyerah untuk melahirkannya secara normal.

setelah proses begitu lama dan menegangkan akhirnya suara bayi itu dapat terdengar tepat saat malam datang ketika bulan mulai muncul.

"lihat ini bayi perempuan yang sangat cantik"puji sang dokter.

Yang Tergantung: RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang