"Tuan, terima kasih telah mengajak saya makan," ucap Maria.
"Mulai sekarang panggil saja ayah, agar kau terbiasa. Besok aku ada acara penting bisakah kau datang? "kata tuan Iskandar.
"Untuk apa? " Maria terheran.
"Aku akan membuat kejutan sekaligus menyelesaikan masalah dan itu akan membutuhkan batuanmu" kata tuan Iskandar.
"tentu, saya akan datang jika memang anda membutuhkan bantuan saya" kata Maria sembari tersenyum.
"Ini untuk mu" Tuan Iskandar menyodorkan bingkisan besar kepada Maria.
"Besar sekali apa isinya?" tanya Maria menerima hadiah tersebut.
"Aku tidak bisa mengantarmu, tapi aku bisa menyuruh supir untuk mengantarmu"kata Tuan Iskandar melihat jam tangannya dan bangkit dari kursi.
"Tidak Perlu saya membawa mobil sendiri, terima kasih" kata Maria ikut bangkit dari kursinya.
"Baiklah, aku pergi " Tuan Iskandar pamit.
"Hati-hati tuan, maksudku ayah" Maria segera meralat perkataannya.
Tuan Iskandar tersenyum dan berlalu.
Zeif mencari Maria di ruangannya namun tidak ada karena Maria sedang dalam perjalanan. Zeif menelfon Maria tapi tidak bisa karena Maria sedang berbicara dengan seseorang di telfon. Zeif kemudian menyuruh sekertarisnya mengadakan rapat sekarang juga. Dia juga meminta agar Maria tidak ikut dalam rapat tersebut.
Maria yang senang mendapatkan hadiah dari tuan Iskandar dia bahkan sampai nekat mencoba membuka isi hadiah tersebut walau sedang menyetir. Maria yang tak fokus dalam perjalanan tak sengaja menabrak kucing yang berjalan. Segera Maria berhenti dan menolong kucing tersebut dengan membawanya ke dokter hewan.
"Astaga! Aku tak sengaja melakukanya. Aku mohon semoga dia baik-baik saja." Maria berdoa sembari memerhatikan kucing yang sedang di rawat oleh dokter.
"Anda baik sekali mau membawa kucing ini, biasanya orang-orang akan meninggalkannya begitu saja sampai mati" kata dokter.
" Aku bersalah karena tidak memerhatikan dia lewat, aku mohon selamatkan dia" Maria menangis tak tega melihat kucing yang berlumuran darah.
"Tenang setelah ini semua akan baik-baik saja" kata dokter menenangkan Maria.
********
Fariq pulang ke rumah untuk melihat mona. Dia melihat mona sedang tertidur pulas, dia mengelus pipi mona dengan penuh kasih.
"Aku akan menemukan ibu dan kakamu , kita akan tinggal bersama kau tak akan kesepian lagi."Kata Fariq meneteskan air mata.
Nyonya Iskandar datang kemudian berkata " Lama tak bertemu mona pasti sangat merindukan ayahnya, karena di sangat membutuhkan kasih sayang seorang ayah".
"Ayahmu sudah memilihkan seorang gadis untukmu, dia ingin kau menikah dengannya" kata nyonya iskandar mendekat.
"Tidak akan pernah" Jawab Fariq.
"Lakukan ini demi putri mona dan sella begitu juga sani, sela pasti akan bersedih melihat putri tumbuh besar tanpa kasih sayang yang lengkap. " bujuk nyonya iskandar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tergantung: Reality
RomanceSetelah melahirkan anak kembar sani dan mona dari keluarga iskandar yang memiliki kutukan. sani yang terlahir ketika matahari di puncaknya sedangkan mona lahir ketika bulan mulai terlihat. seperti matahari dan bulan yang memiliki tempat sama yaitu l...