Matanya kabur membendung air mata agar tak jatuh lagi saat dia melihat jalan . Berusaha menahan derita hingga membuat dadanya terasa sesak . Fariq menghentikan laju mobilnya di dekat danau. Dia berdiri di dekat danau dengan tatapan kosong dan wajahnya terlihat frustasi.
"Berhenti! " teriak seseorang.
Sosok gadis muncul menghampiri Fariq dan menyuruhnya Berhenti. Sosok gadis itu tak lain adalah Maria. Dengan nafas terengah-engah karena berlari Maria menarik tangan Fariq dengan segera, membuat tubuh fariq berbalik kearahnya. Tanpa melihat wajah Fariq dia langsung memeluknya.
"Tenanglah! Kehidupan mu masih panjang! Jangan karena uang kau begini kau masih bisa mencarinya! Atau mungkin karena seseorang ! kau tau semua itu sudah memiliki takdirnya masing-masing. " Maria menasehati Pria yang di kiranya akan bunuh diri, dia bahkan menepuk punggungnya seolah memberikan kekuatan.
Fariq kesal karena sudah di sentuh tanpa seizinnya dan tentu saja tak suka bila dirinya di sentuh seseorang yang tidak ia kenal, ia langsung melepaskan dirinya dengan kasar hingga Maria menyingkir. Mereka kemudian berhadapan dan saling menatap satu sama lain.
"Kau! Tuan Kaya! Indokorea?! Teriak Maria dengan penuh keterkejutan.
Fariq tak kalah terkejutnya dengan Maria hingga ia menggeleng tak percaya. Fariq tak ingin berurusan gadis dengan gadis gila macam Maria berbalik pergi sambil berdecak kesal.
"Hey! Hey! Kau tuan kaya setidaknya kau berterima kasih karena aku menyelamatkan ku!" maria kesal karena akan di tinggal fariq begitu saja.
"Menyelamatkan? memang ada orang yang akan menembakan peluru ke arahku? " kata fariq
"Aku baru saja menyelamatkan dirimu! yang seperti orang gila yang hendak bunuh diri setidaknya berterimakasih lah!" Maria mengejar Fariq.
"Kau itu memang gadis gila yah! sudah pergilah! " Usir Fariq.
"Menyebalkan! " Maria Mendengus tak percaya, tapi dia lebih tak percaya lagi ketika taksi yang akan di tumpangi sudah pergi membawa semua barangnya.
"Astaga! Bagaimana ini?" Maria bingung sekaligus menyesal karena telah datang ke fariq dan meninggalkan barangnya di taxi begitu saja.
Maria melihat Fariq berjalan menuju suatu mobil, tanpa berfikir panjang maria berlari ke arah fariq dan membuntutinya masuk kedalam mobil. Fariq yang akan memasang sabuk pengaman terkejut saat melihat Maria sudah duduk manis di sampingnya.
"Bagaimana kau bisa di sini?" Tanya Fariq yang tak mengerti maria.
"Aku masuk lewat pintulah, masa akan melayang seperti hantu." jawab Maria
"Kau itu bukan hanya gila tapi benar-benar gila! Turun sana!" Usir Fariq.
"Aku kehilangan semua barangku karena mau menolong seseorang yang aku kira akan bunuh diri, tapi orang tersebut malah memarahi dan memaki diriku. "Maria menangis tersedu-sedu hingga berlinangan air mata.
Fariq sudah kehabisan kata-kata lagi, jadi dia hanya pasrah menarik nafas panjang dan mengemudikan mobilnya. Fariq kini mengalah dia menggumam anggap saja aku sendiri.
"Kau bangkrut?" tanya Maria menyeka air mata memecahkan keheningan.
Fariq hanya diam tak menggubrisnya dia hanya berkata dalam hati jangan dengarkan apapun, kau hanya sendiri.
"Kenapa kau diam? Apa aku benar? Jadi tebakan ku benar kan? Kau mau bunuh diri karena bangkrut ya?" Maria terus saja berbicara tanpa henti sepanjang perjalanan.
Fariq kesal sendiri jadinya tapi mampu menahan dengan tetap ada di pikirannya. Maria yang merasa terabaikan pun mulai bercerita tentang hal-hal yang mungkin di lakukan seseorang seperti dirinya yang lebih baik dari pada bunuh diri.
Fariq sebenarnya tidak mau mendengar celotehan gadis gila tersebut tapi apa daya, angin membawa suara bagaikan sihir ke telinganya. Sehingga dengan terpaksa fariq mendengar cerita Maria memang dia sedikit gila, tapi karena kegilaannya tersebutlah membuat Fariq lupa. Tak sengaja mobil Fariq menabrak mobil yang ada di depannya untuk menghindari kucing yang ada dijalan.
"Kau benar-benar mau mati ya? Matilah sendiri jangan bawa aku juga! " Maria mengelus kepalanya sendiri.
Fariq keluar mobil, dia berjalan ke arah mobil yang telah di tabraknya. Supir keluar dari mobil dan memarahi Fariq yang membawa mobil dengan ugal-ugalan. Dua penumpang berpakaian rapi dan berdasi terlihat sedang memerhatikan keadaan di luar. Salah satu pria berdasi keluar dan menatap Fariq lalu memberi hormat. Sopir yang melihat majikannya memberi hormat langsung meminta maaf dan tak lupa memberi hormat.
"Kau tau siapa aku? Tanya Fariq pada pria berdasi tersebut.
"Tentu, Tuan, anda adalah Tuan Muda dari keluarga Iskandar, Tuan Fariq Iskandar". Jawab pria itu.
"Tuan Muda Iskandar saya adalah Zeif Hokyan, Saya pemilik perusahaan Hokyan Group yang menjadi salah satu partner Iskandar Group." Zeif kemudian mengulurkan tangannya.
Maria pun ikut keluar karena terlalu lama menunggu fariq kembali. Begitu melihat sosok yang ia kenal ia semakin mendekat kepadanya. Begitu juga pria berdasi yang sedari tadi di mobil pun ikut keluar.
Fariq menjabat tangan pak zeif dan meminta maaf karena ini salahnya yang tak sengaja menabrak mobinya. Di tengah perbincangan Pria berdasi yang baru turun dari mobil melihat Fariq Zeif dan seorang gadis yang datang mendekat.
"Ayah!" Teriak Maria yang sudah di belakang Fariq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tergantung: Reality
RomanceSetelah melahirkan anak kembar sani dan mona dari keluarga iskandar yang memiliki kutukan. sani yang terlahir ketika matahari di puncaknya sedangkan mona lahir ketika bulan mulai terlihat. seperti matahari dan bulan yang memiliki tempat sama yaitu l...